Aku Ada maka Aku Menulis
Veronica
Aku adalah aku, manusia fana yang kapan pun akan tiada. Aku bukan manusia yang mempunyai kelebihan seperti Einstein
ber-IQ tinggi atau seorang presiden yang akan dicatat sejarahnya karena kepemimpinanya. Aku hanya manusia biasa, sering kali terlupakan. Namun aku tak mau dilupakan dengan mudahnya. Aku manusia biasa yang akan diingat. Aku akan membuat manusia bisa mengingatku. Kubuat prasasti untuk diriku, maka aku menulis. Menulis apapun yang berguna hingga mereka akan memburu tulisanku. Aku akan menacapkan namaku pada sejarah, bermandikan bait kata yang manis dimakan para pembaca hingga namaku akan tertulis pada pikirannya.
ber-IQ tinggi atau seorang presiden yang akan dicatat sejarahnya karena kepemimpinanya. Aku hanya manusia biasa, sering kali terlupakan. Namun aku tak mau dilupakan dengan mudahnya. Aku manusia biasa yang akan diingat. Aku akan membuat manusia bisa mengingatku. Kubuat prasasti untuk diriku, maka aku menulis. Menulis apapun yang berguna hingga mereka akan memburu tulisanku. Aku akan menacapkan namaku pada sejarah, bermandikan bait kata yang manis dimakan para pembaca hingga namaku akan tertulis pada pikirannya.
Aku menulis karena aku hanya fana yang selebihnya akan terlupa. Berakhir kematian yang tiada diingat. Aku menulis, mengikat ilmu yang kapanpun akan hilang karna usia senja akan menggerogoti. Aku menulis, mencatat sejarah yang tak pernah diketahui. Sehingga sejarah yang tersembunyi akan terpampang di dunia. Aku menulis karna aku ingat sebuah kutipan Fatimah Mernisi, "Usahakan menulis setiap hari. Niscaya kulit anda menjadi segar kembali akibat kandungan manfaat yang luar biasa."
Menulis memberikan manfaat hingga tubuh kita mendapat efek positif. Menulis, maka aku menyalurkan ilmu. Pada sebuah kata aku mengikat ilmu. Maka aku menulis membuat hidupku abadi terkenang sepanjang masa.
Tulungagung, 21 September 2019
0 Comments:
Posting Komentar
Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!