, , ,

Semacam Pesan dari 2020

   


 Sejenak kita merenung pada satu tahun terakhir, banyak kejadian yang menghampiri sampai tak tahu mana yang harus dilewati terlebih dahulu. Utamanya pandemi corona yang tepat pada tanggal 31 Desember 2019 kemarin, juga tepat satu tahun ini diketahui oleh WHO kemudian merambat menyebar sampai penjuru dunia. Berawal dari ini, kita mengenal artinya kehilangan dan kegagalan. Mengenal arti menunda dan tabah.

    Tawa yang semula tampak biasa menjadi barang mewah tuk didapat. Sebab, banyak pedih yang terlihat. Kehilangan, kesedihan, kemelaratan, kegelapan, meramu menjadi satu hingga menyebabkan putus asa dan lara berkepanjangan. Semua tampak abu-abu bahkan mendung. 

    2020, mengajarkan kita paham bahwa segala kesempatan yang ada haruslah segera diambil. Tak perlu ditunda atau malah dinomor dua-tigakan. Tak banyak orang dapat menemui kesempatan yang ada. 2020, haruslah mengerti waktu sangat berharga. Kapanpun kita bisa terjajah oleh waktu hingga tertinggal dan menyesal. Segala temu yang tampak tak menarik kini, barang sedetik begitu berharga.

    2020, gundah datang menghampiri juga menyebabkan ragu terus berderu tanpa mau menyurut. Hingga kelu sebagai hasil akibat ketidakbisaan menetapkan sesuatu. 2020, yang jauh semakin mendekat. Sedang, yang terdekat terlihat begitu jauh. Komunikasi memiliki jarak lagi sekat yang erat.

    2020, empati kita diuji. Bisa peduli atau bahkan menuli. Apa yang terlihat di mata tentang kesengsaran sebagai cerminan kehidupan kadang baik atau buruk. Mengajak untuk berpikir tindakan apa yang perlu disesuaikan. Memberikan efek kupu-kupu tatkala bisa berbagi bersama.

    Semacam pesan 2020 untuk 2021, inilah satu tahun terakhir. Mengakibatkan kita harus bersabar dan bekerja keras. Belajar pada setiap kejadian yang ada untuk selalui mengevaluasi diri. Agar bisa menempatkan diri dan berpijak pada tumpuan yang tepa. Tak lagi selalu memangku tangan menunggu bantuan datang.

    Untuk kalian tersayang, yang sudah mampu tegar dan ada sampai sejauh ini, terima kasih. 

   


    Terima kasih sudah mau berusaha sekuat tenaga melewatinya. Terima kasih pada hatimu yang tabah terhadap segala masalah. Terima kasih sudah mengikhlaskan tentang kehilangan yang cepat datang. Terima kasih menggunakan waktu berhargamu pada sebuah impianmu. Terima kasih, sudah berjalan sejauh ini meski keluh kesahmu selalu membersamai kamu sampai putus asa terhadap hidupmu. Terima kasih, meski kamu goyah kamu mencoba lagi untuk bangkit dari keterpurukan.

    2021 telah menunggumu, segala rencana sebaikanya sudah kamu persiapkan terlebih dahulu. Kelak jika pijakan pertamamu runtuh kamu masih memiliki pijakan kedua, ketiga dan seterusnya agar kamu tetap melangkah maju. Jangan bersedih tentang kehilangan yang ada di belakangmu. Tak apa, kamu bisa menengok tapi tak harus menetap apalagi terjerat sampai kau pasrah.

    2021, telah menunggu. Jadikan 2020-mu sebagai acuanmu agar kamu bisa membuat diri semakin terlatih bukan tertatih. Jangan ragu lagi, jangan menunda lagi. Sebab setiap kesempatan tak akan ada yang tahu itu akan menjadi terakhir atau kedua. Jika kamu tak menemuinya lagi kamu bisa lega telah menggunakan di awal kali.

    Inilah kilas balik 2020, dengan penuh tangis kamu telah melewatinya. Kuucapkan selamat!



Continue reading Semacam Pesan dari 2020
,

Taman Baca Masyarakat (TMB) Nusantara, Solusi Dinamika Masa Kini




Halo, apa kabar pembaca Obral Kata Veve! Kali ini Ve akan membahas tentang Taman Baca Masyarakata Nusantara atau biasa disebut TBM Nusantara. Ini adalah taman baca yang baru saja diresmikan kemarin, pada Minggu 20/12. Oke, sebelum pada intinya, jangan lupa ajak teman kalian untuk sering membaca di blog-ku ini, yah! 
Pencetus TBM Nusantara Rejotangan



    Seiring perkembangnya zaman, teknologi semakin maju sampai pada titik yang dinamakan Era Industri 4.0. Dimana segala kegiatan berhubungan dengan teknologi dan pengetahuan ilmiah. Banyak perabotan modern, penemuan-penemuan alat pintar yang berasal dari pemikiran manusia. Berbagai perubahan yang cukup mencolok ini tak dapat dipungkiri berasal dari bagaimana budaya literasi seseorang berevolusi dan berdaya cipta dan bagaimana habit yang sudah ditanamkan sejak dini. Kemajuan yang terus berkembang seharusnya diimbangi oleh berkembangnya potensi sumber daya manusia. Bukan lagi segelintir orang yang paham akan pengetahuan dan teknologi, tetapi semua golongan masyarakat pun dituntut mengikuti arus perkembangan zaman.

    Tuntutan zaman yang ada inilah menjadi kekhawatiran masyarakat umum, karena butuh fasilitas yang dapat menunjang mereka. Berawal dari problematika yang ada inilah kemunculan Taman Baca Masyarakat sebagai solusi. Solusi penanaman kebiasaan membaca guna mengolah sumber daya manusia yang ada. Menjadikan masyarakat berpikir kritis dan peka terhadap keadaan yang ada. Masyarakat pun tak perlu takut jika banyak berita besar yang berkeliaran di sekitar mereka, sebab ia sudah mengetahui dimana ini berita hoax atau fakta. Ini didapatkan dari pengetahuan yang diserap dari membaca.
Dok. dari PAC IPNU IPPNU Rejotangan


    Baru-baru ini PAC IPNU IPPNU Rejotangan meresmikan sebuah Taman Baca Masyarakat Nusantara yang dikenal dengan TBM Nusantara pada Minggu 20/12. Awal pendirian ini pun tidak gampang, perlu mencari lokasi yang tepat, modal buku yang mencukupi dan juga kepanitian yang bekerja sama saling bersinergi. Tak dapat dipungkiri, pencetus dari TBM Nusantara, Rekan Dimas Aziz sangat berjasa terwujudnya TBM Nusantara. Kemudian, TBM Nusantara ini pula dilaksanakan oleh departemen Kaderisasi juga dibantu oleh departemen lain dari seluruh jajaran pengurus anak cabang sampai ranting IPNU IPPNU Rejotangan.

    Lalu, apa kegunaan TBM Nusantara ini? Melihat dari kepanjangannya yakni Taman Baca Masyarakat, berarti sudah jelas jika TBM Nusantara ini sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tak memandang golongan pelajar atau bukan. Semua elemen masyarakat dan lapisan masyarakat bisa mengakses TBM Nusantara ini agar menjadi tempat bermanfaat saling berbagi pengetahuan yang ada. Meskipun di masa pandemi ini segala kegiatan dibatasi asal mematuhi protokol 3M, masih bisa mengaksesnya.

    Meski TBM Nusantara ini baru meretas, tetapi semangat dari para pelajar NU dalam mewujudkan TBM Nusantara ini sangat besar. Terlihat banyaknya buku yang terkumpul kurang lebih 200-an buku dalam 2 minggu. Ini suatu pencapaian yang luar biasa untuk TBM Nusantara itu sendiri pada lounching perdananya.
Dok dari Rekan Yahya



    Dalam kegiatan TBM Nusantara ini kita pun bisa melakukan diskusi bersama untuk menyelaraskan tujuan kita dalam membangun pemuda yang bisa merawat Nusantaranya. Bersama ideologi yang kuat dan wawasan yang dalam sampai tidak mudah terpengaruh oleh bahaya dari internal atau eksternal. Bahkan, setelah pagi melaksanakan peresmian itu TBM Nusantara langsung membuka kajian bedah buku yang berjudul Antologi MENARA (Merawat Nusantara Lewat Pemuda) yang dimana tulisan itu pula terdapat tokoh-tokoh hebat seperti Kang Maman juga kader NU Rejotangan, Rekan Kamim Tohari.

    TBM Nusantara bukan hanya sebagai simbol adanya kemajuan literasi di masyarakat Rejotangan juga sebagai tonggak tercapainya masyarakat cerdas berwawasan luas yang kuat akan ideologi bangsa. Maka, inilah solusi dinamika masa kini dengan adanya Taman Baca Masyarakat (TBM) Nusantara agar dapat memperkuat sumber daya manusia di Era Industri 4.0. Dimana pendidikan 4.0 juga sebagai jawaban era ini dan berfasilitaskan TBM Nusantara.


Salam Literasi!
Salam Literasi





Continue reading Taman Baca Masyarakat (TMB) Nusantara, Solusi Dinamika Masa Kini
, ,

Bicara Hati: Bukan Hanya Tentang Rasa, Juga Logika




 Halo, pembaca "Obral Kata Veve"!

    Setelah sekian lama tak muncul dengan pembahasan merah jambu, kini, kita akan membahas kembali. Hahaha ... bicara hati, apa yang kalian pikirkan? Hati ... berkaitan rasa, cinta, bahagia, lara, kasih sayang. Ah! Utamanya selalu dikaitkan oleh perasaan yang berbunga dan terluka. Jatuh cinta dan patah hati. Benar-benar klasik, bukan?


    Jika biasanya hati hanya berurusan dengan perasaan yang cukup membuat kita geleng kepala, tetapi hati juga akan berkaitan dengan logika. Bagaimana lagi, mencintai orang akan serumit itu. Bersikap bodoh, dan hanya tau bagaimana hati merasa hanya akan menambah luka ketika penghianatan datang. Merasa paling tersakiti, padahal bisa saja luka itu kau hindari ketika logika juga mengikuti jalannya rasa. Jangan salah sangka, rasa tak bisa dikendalikan. Tetap bisa, kok! Pengendalian rasa tergantung bagaimana kita meminta pada Sang Pencipta, Maha Pembolak-balik hati, yang mengetahui seluruh isi hati manusia.


Pernah dengar?

    "Dalamnya hati hanya Tuhan dan kita sendiri yang tahu"

    Tetapi masalahnya, kadang kita sendiri saja masih susah untuk menentukan apa yang tepat untuk hati, masih dibingungkan oleh ramainya hati dan gejolak-gejolak yang ada. Karna itu, perlu adanya logika berjalan membantu menemukan hal yang tepat untuk bertindak. Bukan hanya mengikuti perasaan yang fana ini, tetapi juga sesuai logika agar tak salah menilai.




    Hatimu, memang milikmu. Tetapi mengapa kau sendiri tak memahaminya? Selalu ada gundah dan bimbang yang meracunimu. Selalu ada pilihan yang membuat kamu ragu. Banyak suara kau dengarkan sampai lupa keinginan sendiri. Hatimu memang milikmu, dan yang kau rasakan memang rasamu. Kamu bisa memilih mana yang tepat bagimu, sebab kau bisa menggunakan logikamu untuk berpikir.


    Ingat, jangan sampai rasamu yang masih bingung membuat dirimu semakin melara dan tubuh fisikmu semakin mengikis. Kamu tau mau sakit hanya karena cinta bukan? Cinta memang butuh pengorbanan tapi bukan pengorbanan diri sendiri yang hanya kamu saja yang menjalaninya. Benar, cinta dan rasa itu saling terkait, kok. Hati-hati menetapkan rasa, salah sangka membuatmu semakin sengsara. Biarkan logika juga memberikan jawaban yang tepat padamu agar tak terluka. 





    Seiramakan pikiran dan hatimu, beri mereka waktu untuk mengolah bersama agar saling memahami. Biarkan mereka saling menyadari jika keduanya terkait, meski kadang harus salah satu yang bertindak antara logika dan rasa. Itu tak apa. Kamu pengendali keduanya, bukan keduanya yang mengendalikan dirimu.


    Cintamu milikmu, tapi logikamu terus berjalan. Jangan menjadi bodoh dan menyesali apa yang kau lakukan hanya karena mengandal rasa dan egomu. Berpikirlah sebelum bertindak, olah secara matang mana yang baik bagimu dan bukan. Sebenarnya kamulah penentu rasa, dan Tuhan-lah Maha Pembolak-balik Rasa. Dekatkan diri pada Yang Kuasa, agar kau bahagia. 

Continue reading Bicara Hati: Bukan Hanya Tentang Rasa, Juga Logika

Refleksi Hari Guru Nasional, Sebagai Sarana Pengembangan Guru Lebih Baik

 




Mungkin hari guru, hampir sebulan berlalu namun tentang bagaimana menjadikan hari guru sebagai sarana pengembangan guru lebih baik tak akan pudar. Maka, kali ini Obral Kata Veve akan berbagi tulisan tentang bagaimana cara pengembangan diri sebagai guru bagi peserta didik.

Kini, pandemi masih saja bergentayangan pada bumi pertiwi kita. Ketakutan untuk melakukan kegiatan di luar rumah pun masih ada. Bahkan, selama pandemi sekolah-sekolah diliburkan untuk pembelajaran tatap muka dan beralih menjadi pembelajaran via online atau biasa disebut pembelajaran daring. Guru dituntut berperan aktif dalam penyelanggaran pendidikan dengan kondisi yang mendadak, ekstrim, dan tak terduga.

Banyak kegiatan luar kelas yang harus diganti dalam kegiatan di dalam rumah, karena peserta didik harus belajar di dalam rumah. Tidak bisa keluar, atau berpergian. Media pembelajaran berupa apa yang ada di sekitar rumah. Pada saat kondisi yang demikian, yang menyebabkan perubahan pola pembelajaran akan banyak tantangan yang akan dialami.

Tantangan yang didapat bisa berasal dari:
  1. Murid itu sendiri yang belum bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada. Apalagi jika murid tak pandai dalam penggunaan gadget. Padahal pembelajaran masa pandemi bergantung pada gadget dan harus bisa online saat pembelajaran.
  2. Guru, bagaimana kreativitas dan pemahaman guru terhadap teknologi yang ada akan mempengaruhi pembelajaran yang diselenggarakan masa pandemi.
  3. Teknologi yang ada, jika saja teknologi atau alat untuk pembelajaran tidak ada bagaimana proses pembelajaran akan berlangsung.
  4. Orang tua atau wali murid, dalam masa pandemi orang tua memiliki peran yang sangat penting dimana orang tua atau wali murid sebagai pendamping siswa atau peserta didik di rumah ketika pembelajaran berlangsung. Tanpa adanya dukungan wali murid dan orang tua, pembelajaran akan terganggu, bahkan tidak bisa optimal dalam pemenuhan hasilnya.
Berdasarkan penjabaran tantangan yang ada, tetap kunci utamanya adalah seorang guru. Bagaimana guru bisa meminimalisir semua hambatan yang ada dan bagaimana guru menghubungkan segala elemen sehingga tidak memunculkan hambatan yang besar. Guru diharuskan bisa memiliki skill yang mumpuni dalam menghadapi hambatan, apalagi pada saat ini, di mana era Revolusi Industri 4.0 teknologi berkembang sangat cepat jangan sampai tertinggal.

Lalu, apa yang harus miliki seorang guru dalam memenuhi perkembangan yang melaju begitu cepat ini, tak hanya dalam pandemi, pula dalam era Revolusi Industri 4.0 ini? 

Ya, ada beberapa hal yang seharusnya seorang guru miliki?
  1. Memiliki kemampuan dalam berliterasi, baik literasi secara umum, ataupun literasi data. Yang mana pemahaman pengolahan data, bacaan, harus dikuasai secepat mungkin.
  2. Memiliki kemampuan dalam bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
  3. Memiliki kemampuan dalam memahami sumber daya manusianya, bagaimana seorang guru dapat memahami apa yang dikuasai seorang murid dan harus diarahkan kemana.
  4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, ini diperlukan dalam mengajar juga dalam berhadapan dengan orang tua atau wali murid peserta didik.
  5. Memiliki sifat disiplin yang kuat, jangan sampai perilaku guru yang tidak baik akan dicontoh oleh murid atau peserta didik.
  6. Memiliki 4 standar kompetensi seorang guru; kompetensi akademik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Setelah memiliki beberapa kemampuan yang ada, guru dapat mengembangkannya dan menyelaraskan hingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika ini berhasil, akan menjadi pembelajaran yang menarik bagi siswa. Pengembangan diri guru pun juga berkembang dan pendidikan yang ada di negara kita semakin maju pesat.
Continue reading Refleksi Hari Guru Nasional, Sebagai Sarana Pengembangan Guru Lebih Baik
, ,

Jika Suatu Hari



 

Jika suatu hari ...

    Jika suatu hari ... kata tak lagi bermakna dan ucap sudah tak didengarkan, kita adalah kata tanpa makna tak perlu diingat. Cukup kehampaan saja yang datang, tak perlu luka ikut menyambutnya. Ini bukan sebuah kisah sedih, hanya perjalanan yang berjalan sesuai arusnya. Pertemuan, perpisahan, itu memang sudah wajar, kan? Tak usah tangis yang diam-diam berbicara. Kita memang sudah tak seirama.

    Jika suatu hari ... kekalnya kita sebatas doa, jangan pernah merasa sia-sia datangnya cinta. Kau tau? Jatuh cinta tak ada yang menduga. Datang tanpa menyapa, malah kadang pergi meninggalkan luka. Tak apa, bukannya itu hal alami? Mencintai berlebih hanya membuat pedih.

    Jika suatu hari ... apa yang pernah kita lakukan bersama menjadi sebatas kenang, aku tak pernah menyesal. Memang kita dulu yang pernah tawa berubah rasa menjadi asing tak saling sapa. Sudah! Itu hal lama tak perlu menduga bagaimana dan kenapa ada akhir.

Namun ... sebaliknya ...

    Jika suatu hari ... doa -doa yang dulu dilangitkan berubah menjadi kenyataan tanpa diduga. Jangan takjub! Mungkin inilah takdir kita untuk bersama. Hargai waktu bersama, sebab sesal suka datang pada bagian akhirnya. Membuat nelangsa, itu sungguh menyedihkan bukan?

    Jika suatu hari ... ada yang membuatmu tertawa, menutupi luka yang telah ada. Jangan menghindari hanya karna trauma akan cinta. Cobalah dulu untuk memberikan kesempatan padanya. Jodoh tak ada yang tau.

    Jika suatu hari ada tawa bahagia, ada rasa yang tak pernah kau duga. Nimkmatilah sesuai kadarnya, jangan terlalu erat digenggamnya nanti bisa lepas. Kamu, orang pantas memperjuangkan bahagiamu.


    Jika suatu hari tulisan ini sangat berarti bagimu, jangan lupa untuk tetap membacanya. Sebab tak ada yang tau obat hati itu apa dan bagaimana.


Salam hangat dari Obral Kata Veve

Sampai jumpa di blog selanjutnya 

 


Continue reading Jika Suatu Hari
,

Tips Membaca dan Memahami Puisi

 



Hallo, guys! Obral Kata Veve bakal membahas tips dalam membaca dan memahami sebuah puisi. 


    Sering kali kita dibuat kagok oleh puisi yang terlalu ambigu, atau saat dalam pembacaan puisi kita kurang tepat dalam membacanya. Bila puisi melow kita baca dengan menggebu-gebu seperti orang yang sedang melawan penjajah, bukankah hal seperti ini akan membuat pemahaman pendengar jadi bingung?

    Banyak hal yang bisa membuat kebingungan saat memahami sebuah puisi, dari makna puisi atau  bahkan tiap kata yang disampaikan dalam sajaknya. Kadang saja pemahaman orang satu dengan lainnya pun tak sama. Lalu, apakah puisi harus seragam pemahamannya?

Tentu tidak!

    Dalam puisi jika banyak penafsiran yang berbeda malah membuat karakter puisi itu semakin unik, sebab pembaca akan dibuat semakin penasaran oleh makna dan kiasan yang terkandung dalam sebuah puisi. Bayangkan saja, jika satu puisi bisa membuat perbedaan sudut pandang? Apa yang terjadi? Perbedaan yang terjadi ini akan memunculkan perdebatan yang bisa memberikan tambahan ilmu dari apa yang tidak kita ketahui. Jika seperti ini terjadi, pentingkah kita memahami puisi?

Tentu!

    Berawal dari memahami puisi kita akan bisa mengambil isi dari pikiran penyair. Lalu, kita pula akan menemukan rahasia dalam setiap kata. Ingat! Puisi bukan hanya kumpulan kata tanpa makna, karena puisi adalah sebuah kata tanpa ucap. Ketika suara tak bisa didengarkan, puisi adalah jawabannya.

Bagaimana cara memahami puisi?

1. Membaca secara berulang-ulang.

Karena puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang juga memperhatikan keindahan dan sering menggunakan makna kias. Maka membaca puisi hanya dalam satu kali baca tak mampu untuk menemukan makna yang terkandung di dalamnya. Jadi, membaca berulang-ulang puisi dapat membuat kita mudah memahaminya.


2. Mencari diksi yang ada sekaligus mencari makna. 

Estetika dalam puisi bisa dilihat dari penempatan diksi dan rima yang telah diselaraskan. Ketika diksi dan rima selaras estetika puisi akan terlihat, apalagi saat pembacaannya membuat puisi tersebut diperhatikan lebih baik. Lebih-lebih dapat diingat oleh pendengar maupun pembaca puisi tersebut.

 

3. Tahu alasan puisi dibuat. 

Misal pada periode 1953-1961 tema puisi tentang perjuangan, patriotisme. Ini terjadi pada masa orde lama di mana di Indonesia masih berlangsung semangat kemerdekaan dan patriotisme. Maka puisi yang dibuat akan menjelaskan peristiwa yang ada juga kritik terhadap apa yang terjadi. 

 

4. Menghubungkan tiap kalimat sampai pada tiap baitnya.

Makna puisi akan berhungan bait satu dengan lainnya.


Dari kegiatan tersebut, maka menemukan makna dari memahami puisi akan lebih mudah. Utamanya dalam sebuah karya sastra kunci pemahaman ialah pembacaan berulang-ulang dan pemahaman perkata yang dirasa ambigu.

Pembacaan Puisi

    Bermula dari pemahaman puisi yang dirasa bagus, kita beralih dari pembacaan puisi yang baik sehingga makna dalam puisi itu bisa diterima oleh pendengar. Ketika intonasi dan penjedaan keliru akan mengakibatkan perubahan makna. Maksud dari puisi tersebut akan salah diartikan. Hal seperti inilah yang merupakan kesalahan fatal dalam pembacaan puisi. Perlu diketahui apa tips dan trik dalam pembacaan puisi.

Ada 2 versi Tips Pembacaan Puisi:

A. Versi pertama


B. Versi Kedua

  1.  Memahami puisi yang akan dibaca.
  2. Sebelum membaca puisi di hadapan banyak orang, berlatih secara berulang-ulang.
  3. Menggunakan pelafalan yang baik, ini didapat ketika sudah berlatih secara berulang-ulang.
  4. Menjeda kata, phrasa, atau kalimat yang seharusnya dijeda.
  5. Menggunakan intonasi yang sesuai dengan isi puisi.
  6. Mimik saat membacakan puisi haruslah sesuai, jangan lupa dengan gerakan anggota tubuh untuk menunjang pembacaan puisi itu.

 Semoga tips ini dapat membantu memahami dan membaca puisi yang dipilih. Selamat mencoba.


Sampai jumpa di blog selanjutnya ...

Salam hangat dari Obral Kata Veve

    

Continue reading Tips Membaca dan Memahami Puisi

Teks Pidato tentang Perempuan Mandiri dalam Wajah Islam

 


Assalamu`alaikum wa rahmatullahi wa baraktuhu


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ


Yang terhormat kepada sesepuh pinesepuh

Yang terhaormat kepada alim ulama

Yang terhormat para dewan juri sekalian

Serta saudara yang berbahagia insyaAllah

    Pertama tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat tanpa suatu kekurangan apapun.

    Kedua, salawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi Agung, Nabi Muhammad SAW. Karena berkat beliaulah kita dapat merasakan nikmat islam sampai saat ini.

Ketiga kalinya, tak lupa saya ucapkan syukur dan terima kasih atas waktu dan tempat yang telah diberikan pihak panitia untuk mengikuti lomba khitobah pada hari ini.

Pada kesempatan ini saya akan membahas Perempuan Mandiri dalam Wajah Islam.

    Sebelum membahas perempuan sebagai mandiri dalam wajah islam, pernahkah kalian ingat bagaiamana perempuan jaman dahulu? Lebih tepatnya pada zaman jahiliyah yang sangat direndahkan deraajatnya. Bahkan dianggap aib yang dilahirkan di bumi. Tidak segan pula di kubur-kubur hidup-hidup oleh mereka. Naudzzubillahi min dzalik!

    Sebab itu islam datang membawa perubahan bagi perempuan, hingga diangkat derajatnya, dimuliakan. Bukan kaleng-kaleng saudaraku sekalian.

    Bahkan di dalam al-Quran terdapat surat yang bernama Surat An-Nisa’ yang berarti perempuan. Juga, surat pertama yang memiliki sebutan lain dengan ummul qur`an berarti induknya al Quran. Tidak ada yang bernama Abul Quran, bapaknya al Quran.

    Wanita dalam wajah islam benar-benar dihormati, jika sekarang banyak menyebutnya emansipasi wanita. Saatnya wanita untuk melakukan yang disuka dan berhak akan haknya.

    Meskipun mengkoar-koarkan tentang emansipasi wanita, tetaplah seorang wanita tidak boleh lupa akan martabatnya sendiri. Jangan sampai ia menginjak-nginjak martabatnya, berkoar-koar tentang feminisme, tapi lupa tentang kewajibannya. Berkoar-koar kebebasan, tetapi malah salah kaprah. Hingga sampai terlalu menganggungkan dirinya. Dibesarkan egonya, ya bubar negaranya.

    Lalu, bagaimana perempuan juga sebagai tiang negara? Apakah harus berdiri dengan tegak? Tentu tidak. Lalu, apa hubungannya dengan wanita mandiri?

Tentu ada hubungannya jika bisa memahami peran dan kondrat wanita terlebih dahulu.

Ada yang tahu?

Nah, wanita memiliki 2 peran penting:

    Pertama, ketika wanita berperan sebagai istri yang bisa men-support suaminya. 

Bisa menjadi pendengar dan penasehat yang baik. Bisa mengajak suami ke dalam kebaikan. Karena istri adalah wajah dari suami. Baik buruknya istri mencerminkan pula baik buruknya suami.

    Kedua, wanita sebagai seorang ibu.

Sebagai madrasatul ula untuk anaknya, madrasah pertama, sekolah pertama, ppendidikan pertama bagi anaknya. Ketika masih kecil hal yang paling terdekatlah yang diajdkan panutan seorang anak. Baik buruknya seorang anak tergantung pada pendidikan lingkungannya. Padahal anak-anak kita nanti akan menjadi generasi emas untuk bangsa. Bagaimana jika generasi emas itu hancur? Rusak? Sudah dipastikan bangsa, negara ini juga rusak! Begitupun sebaliknya.

Ketiga, wanita sebagai pribadi dan anggota masyarakat.

    Sebagai masyarakat yang ikut membantu terwujudnya masyarakat madani, masyarakat aman, masyarakat tentram. Perlu pula peran serta dari wanita. Bagaimana dengan pikiran dan kemampuan membangun masyarakat sejahtera itu.

Seperti pada hadis:

النساء عماد البلاد اذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد

 “Wanita adalah tiang negara. Apabila wanitanya baik maka baik pula negara. Apabila wanitanya rusak maka akan rusak pula negara.

 

    Sedang, sebagai pribadi mandiri, wanita bertindak gowo awak, mikul duwur mendem jero juga orang yang berkarir dengan membantu lingkungannya terangkat derajatnya.

    Jika peran wanita ini semua terlaksana, bagiamana tidak mungkin seorang wanita menjadi kuat dan mandiri. Mandiri dalam hal karier tanpa menyusahkan orang tuanya, keluarganya. Mandiri juga dalam mengurusi rumah tangganya.

    Tetapi, ingat mandiri, bukan apa-apa sendiri, berkarier, bekerja sendiri, atau memiliki ego tinggi terhadap diri sendiri.

    Wanita mandiri, wanita yang bisa mawas diri, dan bekerja dengan tangan sendiri, menghidupi diri, tanpa lupa akan jati diri seorang wanita. Ia tetap bisa membagi waktu untuk keluarga, diri sendiri, dan lingkungan sekalipun.

Lihatlah para perempuan yang hebat pada zamannya, seperti Futayyah istri Imam Hamdun al-Qassar yang pandai keilmuan dalam bidang sufinya, seperti suaminya. Bahkan seorang putri, yang bernama putri Fanu bisa menjadi ksatria dalam peperangan yang terjadi di sekitar istana. Atau seperti Lalla Zainab mursyid yang melawan intervensi Perancis. Beliau ksatria perang hebat dengan intelektual dan keberaniannya melawan mereka. Bisa juga seperti, Rasida dan Ilhan wanita pertama di AS yang mengikuti kongres.

Banyak sekali caramenjadi mandiri dan kuat, tergantung individu sendiri. Utamanya, cara yang paling ampuh tur mujur ialah menjadi seorang yang yakin dan bertekad.

    Yakin bisa mengurusi kewajibannya sebagai pribadi, istri, dan ibu dari anak-anaknya. Jangan sampai keblablasan, bukannya mujur dalam kehidupannya malah hancur. Ya wes lebur rusak! Ingat jadilah wanita mandiri dengan tidak berego tinggi dan ingat jati diri.

Sebelum saya undur diri, bolehlah saya berpantun,

Jalan-jalan ke kota Surabaya

Jangan lupa beli oleh oleh di sana

Jadilah wanita yang mulia

Tanpa lupa akan tugas utama

    Sekian dari saya bila ada lebihnya dari saya, semata-mata dari Allah SWT. Paling pasti tutur kata saya yang salah, mohon dimaklumi.

Ihdinas shirotol mustaqim, Wallahu muafiq ila aqwamith thoriq. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuhu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Continue reading Teks Pidato tentang Perempuan Mandiri dalam Wajah Islam
, ,

Puisi Surat untuk Kanjeng Nabi

 


Surat untuk Kanjeng Nabi

Mya Veronica/Veronica/Vee

 

Jika Engkau masih ada, tak usahlah kami cemas akan apa yang menjadi gempar

Meminta penjelasan sana sini akan baik buruk suatu laku

Tak ada lagi saling tuding, merasa ia menjadi paling benar

Hadirmu sungguh menyejukkan kalbu

Menentramkan tiap api yang berkorbar

Menyuguhkan kehangatan bersama teguhnya hatimu

 

Padamu Nabiku

Rindu kini kian menggebu

Meneteskan pilu juga sendu teringat akan kehilanganmu

Padamu Nabiku

Kau adalah Hero seluruh umat

Cintamu pada umat sungguh besar

Laramu terhadap sakaratul mautmu

Tak pernah menghentikan kasih sayangmu pada umatmu

 

Nabiku pun Heroku

Di sini ada rasa yang menggelitik dalam dada

Sesuatu yang membuat rintik di mata

Bersamaan teringat perjuangmu untuk menjadikan manusia berakhlak mulia

Sampaikan maaf terhadapmu Nabi pun Heroku

Ego ini masih mengudara hingga tak jarang berlaku durhaka

Terima kasih atas juangmu

Terima kasih atas cintamu

Terima kasih atas segala peluhmu untuk umatmu

Tulungagung, 3 Januari 2020

 

Continue reading Puisi Surat untuk Kanjeng Nabi
,

Everything Need Process

Do you ever feel that all of your progress give you benefit?



Pernahkah kalian menyadari setiap apa yang menurut Anda sebagai "Hasil" selalu melewati beberapa tahap yang biasa disebut dengan proses?

    Benar dalam suatu keberhasilan ataupun kegagalan kita menemui proses terlebih dahulu. Panjang pendeknya suatu proses dalam pencapaian keberhasilan bisa menjadi tolok ukur meski tidak selalu benar. Tergantung "lucky or not". Ada pengistilahan "Wong goblok kalah mbi wong pinter, nanging wong pinter kalah mbi wong bejo", yang artinya "Orang bodoh kalah dengan orang pintar, namun orang pintar masih kalah dengan orang yang beruntung.

    Meskipun orang itu beruntung, tidak lupa dengan proses yang dilakukan loh. Tetap saja pasti ada proses yang dilakukan, baik itu panjang-pendek, cepat-lambat, atau sedikit dan banyak. Pentingya sebuah proses kadang kala masih saja banyak yang mengabaikan. Banyak di antara kita lupa jika proses sangat berpengaruh. Terpaku pada hasil dan capaian yang akan diinginkan sampai terkadang mereka lebih mencari jalan pintas untuk segera mencapai hasil.

    Everything need process so don't forget, your effort will pay out. Never give up when you got the failure. 
Please, ya!

    Ketika kita dapat kegagalan dan hasil yang tidak sesuai dengan harapan jangan kendor semangatnya. Jangan menganggap semua yang dijalani itu sia-sia. Anda masih bisa melakukan cara lain, dengan perubahan proses yang sudah kamu jalani dan evaluasi. 

Karna kegagalan bukan sebuah kesalahan, hanya sebuah jeda menuju apa yang Anda capai.

Bagaimana cara mengubah kegagalan menjadi kesuksesan?

  1. Ingat gagal itu wajar, kalau menyerah itu kurang ajar. Jika Anda mendapatkan kegagalan jangan pernah menyelah, karna kegagalan amatlah wajar dan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda maka kejarlah kesuksesanmu
  2. Lebih banyak evaluasi diri, gagal bukan berarti kamu akan mandek di tempat Anda saja. Anda masih bisa mencapai apa yang kamu capai dengan mengevaluasi proses yang sudah Anda lakukan. Apa yang salah? Bagaimana ini terjadi? Perubahan apa yang harus dilakukan?
  3. Tetap mendekatkan diri kepada Tuhan, jangan menyalahkan Tuhan atas kegagalan yang Anda dapat. Bisa jadi usaha Anda yang sudah sampai jungkir balik belum dibarengi ridho dari Tuhan karna tak pernahnya berdoa.
  4. Kejar impian Anda, jika gagal coba lagi. Gagal lagi? Ubah mimpimu dengan mimpi yang luar biasa kembali.
Inilah, alasan mengapa semua butuh proses. Karena proses adalah bagian terpenting dalam sebuah pencapaian.

#gagalituproses #apapunbutuhproses #janganmenyerah

Continue reading Everything Need Process
,

Bahagia itu Butuh Kamu

 


Bahagia itu Butuh Kamu

Keinginan untuk bahagia di setiap orang pasti ada. Namun, tetap saja keinginan akan menjadi sebatas keinginan jika kamu hanya berani bicara tanpa mau melakukan berbagai hal yang bisa membuatmu bahagia.

Ingat “Bahagia itu dicari, bukan dinanti!”.

Bahkan, ada hadis pula yang mengatakan “Allah tidak akan merubah suatu kaum, jika kaum itu tak berusaha merubahnya sendiri”. Tahu, kan? Jika perubahan dari masa tersulit itu dimulai dari diri kita. Iya, DIRI KITA SENDIRI. Maka dari itu, bahagia itu butuh kamu. Karna kamu untuk diri kamu sendiri.

Hidup ini terlalu menjenuhkan dan memuakkan jika kamu hanya berpikir tentang masalah yang kaudera. Kamu terlalu fokus pada kesakitan yang ada pada dirimu sampai kamu lupa “Kamu butuh bahagia. Kamu pantas bahagia. Kamu harus bahagia”. Kesedihan akan terus berlarut-larut jika kamu tak berani untuk maju ke dalam dunia lain untuk bahagia.

Kamu bukan makhluk sempurna yang harus mengejar diri untuk menutupi kekuranganmu. Kamu bisa membuat kekuranganmu menjadi suatu hal yang bisa kamu banggakan dengan kemampuanmu yang baik. Bagaimana caranya? Mulai tata mental kamu untuk berhenti menjadi ”tersakiti”. Kamu tidak pantas untuk terus mendera kesakitan. Kamu pantas untuk melakukan kesenangan lainnya! Percayalah!

Sekali lagi, hidup ini tentang usaha. Iya, usaha untuk mencapai tujuanmu tanpa lupa menjadikan diri sebagai mahkluk-Nya untuk tetap beribadah kepada-Nya, bagaimanapun keadaannya. Dalam hal keagamaan, kamu tetaplah “hamba”. Mintalah agar diberi kekuatan untuk bisa bahagia.

Jika dalam hal sosial, kamu adalah individu yang selalu berhubungan dengan orang lain. Lantas, apa hubungannya dengan bahagia? Ceritakan sedihmu, agar engkau lega dan lekas berbahagia. Kamu, jika tak kuat memendamnya sendiri kamu bisa bercerita dengan sahabatmu. Ungkapkan segalanya, ada banyak orang yang menantikan ceritamu sedia menjadi sandaranmu. Tidak apa-apa kamu bercerita. Lalu, setelah lega berbahgialah.

Kamu tahu? ”Ini waktunya kamu bahagia!”.

Bagaiamana memulainya?

·         Percayalah pada dirimu sendiri jika kamu mampu untuk bahagia.

·         Percayalah jika kamu bukan orang yang harus tersakiti.

·         Hidup ini akan menjadi semakin merana jika pembahasanmu hanya tentang kesedihan.

·         Hidup ini dimulai dari mencintai diri sendiri.

·         Coba cari inginmu lalu usahakan menjadi nyata.

·         Jangan lupa untuk berdoa akan tercapai inginmu.

Wajib untuk bahagia, kamu! Ingat, ya?

 

 

Samapai jumpa di post-ku selanjutnya. Salam literasi, kamu akan selalu bahagia. Bahagia!

 

           

Continue reading Bahagia itu Butuh Kamu

Membangun Literasi Madrasah dengan GELEM

 

Budayakan membaca, jadikan madrasah makin unggul dan bermartabat.


Apa itu GELEM?

Salah satu program GERAMM ( Gerakan Ayo Membangung Madrasah) yang dibuat oleh Kemenag (Kementrian Agama) dalam meningkatkan mutu madrasah. GELEM, Gerakan Literasi Madrasah yang bidang pendidikan madrasah untuk seluruh madrasah yang ada di Indonesia dalam meningkatkan literasi di tingkat RA, MI, MTs, dan MAN baik guru maupun peserta didik, lebih-lebih seluruh warga madrasah yang ikut andil dalam pengembangan madrasah. Karna pastinya sudah diketahui jika literasi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Padahal semua pihak sudah berlomba-lomba menjadi pelopor bagi penyala literasi dalam negeri. Contoh kecil saja, banyak sekali mengaku penulis tetapi untuk membaca saja sangat susah. Jika di kalangan lembaga pendidikan misalnya peserta didik yang belajar ABACA memilih banyak waktunya bersama gadget untuk memainkan permaianan yang ada di dalam gadjet.

Tidak dapat dipungkiri teknologi semakin berkembang, fitur di dalam gadjet pun semakin beragam yang membuat pemakainya lupa dengan urusan lain. Padahal, jika fitur ini dipakai dengan baik tidak mungkin semua orang bisa mendapatkan manfaat baik tentunya. Memang teknologi yang semakin maju, bahkan semua orang berlomba-lomba untuk menerima “Revolusi Industri 4.0” yang digadang-gadang sebagai masa perubahan dunia menuju masyarakat bisa berkompetisi dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Jika dulu semua yang mengerjakan manusia, kini teknologi berperan membuat perubahan luar biasa untuk membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Adanya robot, pembelajaran berbasis online, perputakaan online sebagai salah satu contohya.

Berawal dari revolusi 4.0 inilah, fungsi literasi semakin dikuatkan dengan melalui 4 komponen kegiatan literasi yang meliputi, vokasi, STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematic), IT skill, dan bahasa asing. Dimana komponen ini akan membantu warga madrasah dalam meningkatkan kualitas menuju madrasah unggul yang mempunyai daya saing secara global, hal ini yang diperkirakan akan terwujud di tahun 2035 mendatang.

Apa tujuan GELEM?

Menurut Kemenag bidang pendidikan madrasah, tujuan GELEM terbagi menjadi dua; tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan Umum meliputi:

Menumbuh kembangkan peserta didik dalam pembudayaan budi pekerti yang dalam lingkup literasi madrasah melalui GELEM (Gerakan Literasi Madrasah) yang akan berlangsung selamanya.

Tujuan Khusus meliputi:

(a) Menumbuhkembangkan budaya literasi di madrasah;

(b) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan madrasah agar literat.

(c) Menjadikan madrasah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga madrasah mampu mengelola pengetahuan.

(d) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca (Ditjen Dikdasmen. 2016:2)

Apa yang didasarkan dalam pengembagan literasi madrasah?

Melalui “Permendikbud Nomor  23 Tahun 2015  tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP): membaca selama 15 menit setiap hari”. Juga melalui ayat alqur’an yang merupakan wahyu pertama yang diberikan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad surat al-Alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

Bagaimana GELEM akan dilaksanakan?

GELEM akan dilaksanakan secara bertahap dari pengawas madrasah, kepala madrasah, guru madrasah, dan peserta didik yang diberikan workshop terlebih dahulu agar dapat mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan dalam membangun literasi madrasah dan skill apa saja yang harus dipunyai oleh oleh pihak yang terkait dalam pengembangan literasi madrasah  hingga tidak akan terkendala karena kurangnya pemahaman dari pihak terkait.

GELEM, adalah sarana pengembangan literasi yang khususnya di bidang bahasa asing agar mampu bersaing di ranah internasional. Telah diketahui pula pemaham khusus bahasa apa saja yang perlu diperhatikan seperti, bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin yang sering sekali dipakai dalam komunikasi di kegiatan internasional.

            Pelaksanaan gelem melalui tiga proses. Pertama dengan pembiasaan yang bisa dimulai dengan pembiasaan membaca selama lima belas menit sebelum pembelajaran dimulai. Bahkan di negara lain seperti Jepang pembiasaan ini bukan lagi ada karena tekanan, melaikan dari kemauan diri sendiri. Itu bisa ditemui saat kita berjalan atau berada di kendaraan umum, mereka sudah membaca buku apa yang dibawa. Hari-hari ini, di negara kita mulai melakukan hal sama. Menyediakan perpustakaan di kendaraan umum seperti di kota Bandung,pemilik angkot umum menyediakan perpustakaan di dalamnya. Ada juga pembiasaan menggunakan berbahasa inggris selama 3 bulan lebih di salah satu sekolah menengah ke atas Jakarta.

Pembiasaan apa yang bisa dilakukan?

  1. Membaca 15 menit sebelum pembelajaran, bisa membaca surah al quran, hadist, buku pelajaran, atau bacaan nonpelajaran.
  2. Penataan lingkungan berlterasi, bisa melalui membaca di perpustakaan yang waktu kunjung dibatasi sehingga murid tertarik membaca. Pembukaan pojok buku, dimana setiap kelas memiliki tempat membaca dan buku bacaan yang bisa dibaca. Bisa juga melalui tempelan kosa kata di sekitar jangkauan siswa, dimana bisa dilihat dan dibaca. Kosa kata bahasa asing yang dapat memperkaya bahasa siswa dan guru.
  3. Dll.

            Kedua, pengembangan. Pengembangan dalam menanggapi buku yang dibaca. Bisa melalui kegiatan diskusi kecil yang diselenggarakan oleh tiap kelompok siswa atau komunitas yang ada di sekolah.

Pengembangan apa saja yang bisa dilakukan?

  1. Pelibatan peserta didik daam mengelola perpustakaan sekolah.
  2. Ajakan untuk membaca jurnal dan mengomentarinya di kolom komentar.
  3. Ajakan kepada siswa, wali murid, dan guru membuat sebuah buku bacaan dalam sebuah antologi buku seperti yang sudah dilakukan oleh MTs SAKTI, membuat sebuah antologi buku bersama dengan guru, siswa dan wali murid.
  4. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan kualitas literasi warga madrasah.

Ketiga, pembelajaran. Dalam hal ini, pembelajaran digunakan untuk meningkatkan literasi siswa di segala bidang pembelajaran madrasah. Kegiatan pembelajaran bisa dimulai dari perencanaan pembelajaran, proses, sampai pada tahap penilaian pembelajaran.

Jika ketiga tahap ini dilakukan maka, sampailah pada proses kegiatan literasi madrasah yang dikaitkan dengan komponen yang sudah diulik sedikit. Komponen ini sangat berperan penting dalam upaya peningkatan mutu sekolah baik dari proses pembelajaran sampai pada peserta didik yang akan disetarakan oleh peserta didik luar negeri lainnya.

Apa saja komponen GELEM?

Vokasi, STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematic), IT skill, dan bahasa asing ( Bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin). (Untuk pemahaman empat komponen akan dibahas di blog selanjutnya)

Dari rancangan di atas, maka kegiatan GELEM terbagi sesuai dengan tingkat fungsi dari para stakeholder adalah:  MANIS (Madrasah Menulis), GELIS (Guru Menulis), SULIS (siswa menulis), KAMIS (Kepala Madrasah Menulis), dan PANELIS (Pengawas Madrasah Menulis). Bayangkan saja jika semua komponen pendidikan semua menulis, semua membaca, semua berdiskusi. Tak kan ada lagi pemikiran tentang orang hits karena kualitas pakaiannya. Karna semua berganti siswa hits karena pengetahuan dan akal budinya. Maka dari itu, diharapkan seluruh madrasah baik di tingkat terkecil sampai tingkat terbesar bahu membahu membangun peradaban pembangunan literasi yang berkelas, menjadikan semua andil sebagai penyala literasi yang tidak hanya paham bacaan melaikan tindak tanduk yang berkualitas.

Pendidikan, bukan lagi sebagai ajang nilai tinggi atau tidak. Tetapi penerapan ketrampilan bahasa dan budi pekerti yang baik guna pembangunan generasi berkualitas yang bisa memahami masyarakat sekitar, peka terhadap kondisi yang ada bukan tak peduli dengan kesenjangan yang terjadi. Mari tingkatkan literasi bersama! Salam Literasi!

Continue reading Membangun Literasi Madrasah dengan GELEM