, , ,

Semacam Pesan dari 2020

   


 Sejenak kita merenung pada satu tahun terakhir, banyak kejadian yang menghampiri sampai tak tahu mana yang harus dilewati terlebih dahulu. Utamanya pandemi corona yang tepat pada tanggal 31 Desember 2019 kemarin, juga tepat satu tahun ini diketahui oleh WHO kemudian merambat menyebar sampai penjuru dunia. Berawal dari ini, kita mengenal artinya kehilangan dan kegagalan. Mengenal arti menunda dan tabah.

    Tawa yang semula tampak biasa menjadi barang mewah tuk didapat. Sebab, banyak pedih yang terlihat. Kehilangan, kesedihan, kemelaratan, kegelapan, meramu menjadi satu hingga menyebabkan putus asa dan lara berkepanjangan. Semua tampak abu-abu bahkan mendung. 

    2020, mengajarkan kita paham bahwa segala kesempatan yang ada haruslah segera diambil. Tak perlu ditunda atau malah dinomor dua-tigakan. Tak banyak orang dapat menemui kesempatan yang ada. 2020, haruslah mengerti waktu sangat berharga. Kapanpun kita bisa terjajah oleh waktu hingga tertinggal dan menyesal. Segala temu yang tampak tak menarik kini, barang sedetik begitu berharga.

    2020, gundah datang menghampiri juga menyebabkan ragu terus berderu tanpa mau menyurut. Hingga kelu sebagai hasil akibat ketidakbisaan menetapkan sesuatu. 2020, yang jauh semakin mendekat. Sedang, yang terdekat terlihat begitu jauh. Komunikasi memiliki jarak lagi sekat yang erat.

    2020, empati kita diuji. Bisa peduli atau bahkan menuli. Apa yang terlihat di mata tentang kesengsaran sebagai cerminan kehidupan kadang baik atau buruk. Mengajak untuk berpikir tindakan apa yang perlu disesuaikan. Memberikan efek kupu-kupu tatkala bisa berbagi bersama.

    Semacam pesan 2020 untuk 2021, inilah satu tahun terakhir. Mengakibatkan kita harus bersabar dan bekerja keras. Belajar pada setiap kejadian yang ada untuk selalui mengevaluasi diri. Agar bisa menempatkan diri dan berpijak pada tumpuan yang tepa. Tak lagi selalu memangku tangan menunggu bantuan datang.

    Untuk kalian tersayang, yang sudah mampu tegar dan ada sampai sejauh ini, terima kasih. 

   


    Terima kasih sudah mau berusaha sekuat tenaga melewatinya. Terima kasih pada hatimu yang tabah terhadap segala masalah. Terima kasih sudah mengikhlaskan tentang kehilangan yang cepat datang. Terima kasih menggunakan waktu berhargamu pada sebuah impianmu. Terima kasih, sudah berjalan sejauh ini meski keluh kesahmu selalu membersamai kamu sampai putus asa terhadap hidupmu. Terima kasih, meski kamu goyah kamu mencoba lagi untuk bangkit dari keterpurukan.

    2021 telah menunggumu, segala rencana sebaikanya sudah kamu persiapkan terlebih dahulu. Kelak jika pijakan pertamamu runtuh kamu masih memiliki pijakan kedua, ketiga dan seterusnya agar kamu tetap melangkah maju. Jangan bersedih tentang kehilangan yang ada di belakangmu. Tak apa, kamu bisa menengok tapi tak harus menetap apalagi terjerat sampai kau pasrah.

    2021, telah menunggu. Jadikan 2020-mu sebagai acuanmu agar kamu bisa membuat diri semakin terlatih bukan tertatih. Jangan ragu lagi, jangan menunda lagi. Sebab setiap kesempatan tak akan ada yang tahu itu akan menjadi terakhir atau kedua. Jika kamu tak menemuinya lagi kamu bisa lega telah menggunakan di awal kali.

    Inilah kilas balik 2020, dengan penuh tangis kamu telah melewatinya. Kuucapkan selamat!



Continue reading Semacam Pesan dari 2020
,

Taman Baca Masyarakat (TMB) Nusantara, Solusi Dinamika Masa Kini




Halo, apa kabar pembaca Obral Kata Veve! Kali ini Ve akan membahas tentang Taman Baca Masyarakata Nusantara atau biasa disebut TBM Nusantara. Ini adalah taman baca yang baru saja diresmikan kemarin, pada Minggu 20/12. Oke, sebelum pada intinya, jangan lupa ajak teman kalian untuk sering membaca di blog-ku ini, yah! 
Pencetus TBM Nusantara Rejotangan



    Seiring perkembangnya zaman, teknologi semakin maju sampai pada titik yang dinamakan Era Industri 4.0. Dimana segala kegiatan berhubungan dengan teknologi dan pengetahuan ilmiah. Banyak perabotan modern, penemuan-penemuan alat pintar yang berasal dari pemikiran manusia. Berbagai perubahan yang cukup mencolok ini tak dapat dipungkiri berasal dari bagaimana budaya literasi seseorang berevolusi dan berdaya cipta dan bagaimana habit yang sudah ditanamkan sejak dini. Kemajuan yang terus berkembang seharusnya diimbangi oleh berkembangnya potensi sumber daya manusia. Bukan lagi segelintir orang yang paham akan pengetahuan dan teknologi, tetapi semua golongan masyarakat pun dituntut mengikuti arus perkembangan zaman.

    Tuntutan zaman yang ada inilah menjadi kekhawatiran masyarakat umum, karena butuh fasilitas yang dapat menunjang mereka. Berawal dari problematika yang ada inilah kemunculan Taman Baca Masyarakat sebagai solusi. Solusi penanaman kebiasaan membaca guna mengolah sumber daya manusia yang ada. Menjadikan masyarakat berpikir kritis dan peka terhadap keadaan yang ada. Masyarakat pun tak perlu takut jika banyak berita besar yang berkeliaran di sekitar mereka, sebab ia sudah mengetahui dimana ini berita hoax atau fakta. Ini didapatkan dari pengetahuan yang diserap dari membaca.
Dok. dari PAC IPNU IPPNU Rejotangan


    Baru-baru ini PAC IPNU IPPNU Rejotangan meresmikan sebuah Taman Baca Masyarakat Nusantara yang dikenal dengan TBM Nusantara pada Minggu 20/12. Awal pendirian ini pun tidak gampang, perlu mencari lokasi yang tepat, modal buku yang mencukupi dan juga kepanitian yang bekerja sama saling bersinergi. Tak dapat dipungkiri, pencetus dari TBM Nusantara, Rekan Dimas Aziz sangat berjasa terwujudnya TBM Nusantara. Kemudian, TBM Nusantara ini pula dilaksanakan oleh departemen Kaderisasi juga dibantu oleh departemen lain dari seluruh jajaran pengurus anak cabang sampai ranting IPNU IPPNU Rejotangan.

    Lalu, apa kegunaan TBM Nusantara ini? Melihat dari kepanjangannya yakni Taman Baca Masyarakat, berarti sudah jelas jika TBM Nusantara ini sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tak memandang golongan pelajar atau bukan. Semua elemen masyarakat dan lapisan masyarakat bisa mengakses TBM Nusantara ini agar menjadi tempat bermanfaat saling berbagi pengetahuan yang ada. Meskipun di masa pandemi ini segala kegiatan dibatasi asal mematuhi protokol 3M, masih bisa mengaksesnya.

    Meski TBM Nusantara ini baru meretas, tetapi semangat dari para pelajar NU dalam mewujudkan TBM Nusantara ini sangat besar. Terlihat banyaknya buku yang terkumpul kurang lebih 200-an buku dalam 2 minggu. Ini suatu pencapaian yang luar biasa untuk TBM Nusantara itu sendiri pada lounching perdananya.
Dok dari Rekan Yahya



    Dalam kegiatan TBM Nusantara ini kita pun bisa melakukan diskusi bersama untuk menyelaraskan tujuan kita dalam membangun pemuda yang bisa merawat Nusantaranya. Bersama ideologi yang kuat dan wawasan yang dalam sampai tidak mudah terpengaruh oleh bahaya dari internal atau eksternal. Bahkan, setelah pagi melaksanakan peresmian itu TBM Nusantara langsung membuka kajian bedah buku yang berjudul Antologi MENARA (Merawat Nusantara Lewat Pemuda) yang dimana tulisan itu pula terdapat tokoh-tokoh hebat seperti Kang Maman juga kader NU Rejotangan, Rekan Kamim Tohari.

    TBM Nusantara bukan hanya sebagai simbol adanya kemajuan literasi di masyarakat Rejotangan juga sebagai tonggak tercapainya masyarakat cerdas berwawasan luas yang kuat akan ideologi bangsa. Maka, inilah solusi dinamika masa kini dengan adanya Taman Baca Masyarakat (TBM) Nusantara agar dapat memperkuat sumber daya manusia di Era Industri 4.0. Dimana pendidikan 4.0 juga sebagai jawaban era ini dan berfasilitaskan TBM Nusantara.


Salam Literasi!
Salam Literasi





Continue reading Taman Baca Masyarakat (TMB) Nusantara, Solusi Dinamika Masa Kini
, ,

Bicara Hati: Bukan Hanya Tentang Rasa, Juga Logika




 Halo, pembaca "Obral Kata Veve"!

    Setelah sekian lama tak muncul dengan pembahasan merah jambu, kini, kita akan membahas kembali. Hahaha ... bicara hati, apa yang kalian pikirkan? Hati ... berkaitan rasa, cinta, bahagia, lara, kasih sayang. Ah! Utamanya selalu dikaitkan oleh perasaan yang berbunga dan terluka. Jatuh cinta dan patah hati. Benar-benar klasik, bukan?


    Jika biasanya hati hanya berurusan dengan perasaan yang cukup membuat kita geleng kepala, tetapi hati juga akan berkaitan dengan logika. Bagaimana lagi, mencintai orang akan serumit itu. Bersikap bodoh, dan hanya tau bagaimana hati merasa hanya akan menambah luka ketika penghianatan datang. Merasa paling tersakiti, padahal bisa saja luka itu kau hindari ketika logika juga mengikuti jalannya rasa. Jangan salah sangka, rasa tak bisa dikendalikan. Tetap bisa, kok! Pengendalian rasa tergantung bagaimana kita meminta pada Sang Pencipta, Maha Pembolak-balik hati, yang mengetahui seluruh isi hati manusia.


Pernah dengar?

    "Dalamnya hati hanya Tuhan dan kita sendiri yang tahu"

    Tetapi masalahnya, kadang kita sendiri saja masih susah untuk menentukan apa yang tepat untuk hati, masih dibingungkan oleh ramainya hati dan gejolak-gejolak yang ada. Karna itu, perlu adanya logika berjalan membantu menemukan hal yang tepat untuk bertindak. Bukan hanya mengikuti perasaan yang fana ini, tetapi juga sesuai logika agar tak salah menilai.




    Hatimu, memang milikmu. Tetapi mengapa kau sendiri tak memahaminya? Selalu ada gundah dan bimbang yang meracunimu. Selalu ada pilihan yang membuat kamu ragu. Banyak suara kau dengarkan sampai lupa keinginan sendiri. Hatimu memang milikmu, dan yang kau rasakan memang rasamu. Kamu bisa memilih mana yang tepat bagimu, sebab kau bisa menggunakan logikamu untuk berpikir.


    Ingat, jangan sampai rasamu yang masih bingung membuat dirimu semakin melara dan tubuh fisikmu semakin mengikis. Kamu tau mau sakit hanya karena cinta bukan? Cinta memang butuh pengorbanan tapi bukan pengorbanan diri sendiri yang hanya kamu saja yang menjalaninya. Benar, cinta dan rasa itu saling terkait, kok. Hati-hati menetapkan rasa, salah sangka membuatmu semakin sengsara. Biarkan logika juga memberikan jawaban yang tepat padamu agar tak terluka. 





    Seiramakan pikiran dan hatimu, beri mereka waktu untuk mengolah bersama agar saling memahami. Biarkan mereka saling menyadari jika keduanya terkait, meski kadang harus salah satu yang bertindak antara logika dan rasa. Itu tak apa. Kamu pengendali keduanya, bukan keduanya yang mengendalikan dirimu.


    Cintamu milikmu, tapi logikamu terus berjalan. Jangan menjadi bodoh dan menyesali apa yang kau lakukan hanya karena mengandal rasa dan egomu. Berpikirlah sebelum bertindak, olah secara matang mana yang baik bagimu dan bukan. Sebenarnya kamulah penentu rasa, dan Tuhan-lah Maha Pembolak-balik Rasa. Dekatkan diri pada Yang Kuasa, agar kau bahagia. 

Continue reading Bicara Hati: Bukan Hanya Tentang Rasa, Juga Logika

Refleksi Hari Guru Nasional, Sebagai Sarana Pengembangan Guru Lebih Baik

 




Mungkin hari guru, hampir sebulan berlalu namun tentang bagaimana menjadikan hari guru sebagai sarana pengembangan guru lebih baik tak akan pudar. Maka, kali ini Obral Kata Veve akan berbagi tulisan tentang bagaimana cara pengembangan diri sebagai guru bagi peserta didik.

Kini, pandemi masih saja bergentayangan pada bumi pertiwi kita. Ketakutan untuk melakukan kegiatan di luar rumah pun masih ada. Bahkan, selama pandemi sekolah-sekolah diliburkan untuk pembelajaran tatap muka dan beralih menjadi pembelajaran via online atau biasa disebut pembelajaran daring. Guru dituntut berperan aktif dalam penyelanggaran pendidikan dengan kondisi yang mendadak, ekstrim, dan tak terduga.

Banyak kegiatan luar kelas yang harus diganti dalam kegiatan di dalam rumah, karena peserta didik harus belajar di dalam rumah. Tidak bisa keluar, atau berpergian. Media pembelajaran berupa apa yang ada di sekitar rumah. Pada saat kondisi yang demikian, yang menyebabkan perubahan pola pembelajaran akan banyak tantangan yang akan dialami.

Tantangan yang didapat bisa berasal dari:
  1. Murid itu sendiri yang belum bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada. Apalagi jika murid tak pandai dalam penggunaan gadget. Padahal pembelajaran masa pandemi bergantung pada gadget dan harus bisa online saat pembelajaran.
  2. Guru, bagaimana kreativitas dan pemahaman guru terhadap teknologi yang ada akan mempengaruhi pembelajaran yang diselenggarakan masa pandemi.
  3. Teknologi yang ada, jika saja teknologi atau alat untuk pembelajaran tidak ada bagaimana proses pembelajaran akan berlangsung.
  4. Orang tua atau wali murid, dalam masa pandemi orang tua memiliki peran yang sangat penting dimana orang tua atau wali murid sebagai pendamping siswa atau peserta didik di rumah ketika pembelajaran berlangsung. Tanpa adanya dukungan wali murid dan orang tua, pembelajaran akan terganggu, bahkan tidak bisa optimal dalam pemenuhan hasilnya.
Berdasarkan penjabaran tantangan yang ada, tetap kunci utamanya adalah seorang guru. Bagaimana guru bisa meminimalisir semua hambatan yang ada dan bagaimana guru menghubungkan segala elemen sehingga tidak memunculkan hambatan yang besar. Guru diharuskan bisa memiliki skill yang mumpuni dalam menghadapi hambatan, apalagi pada saat ini, di mana era Revolusi Industri 4.0 teknologi berkembang sangat cepat jangan sampai tertinggal.

Lalu, apa yang harus miliki seorang guru dalam memenuhi perkembangan yang melaju begitu cepat ini, tak hanya dalam pandemi, pula dalam era Revolusi Industri 4.0 ini? 

Ya, ada beberapa hal yang seharusnya seorang guru miliki?
  1. Memiliki kemampuan dalam berliterasi, baik literasi secara umum, ataupun literasi data. Yang mana pemahaman pengolahan data, bacaan, harus dikuasai secepat mungkin.
  2. Memiliki kemampuan dalam bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
  3. Memiliki kemampuan dalam memahami sumber daya manusianya, bagaimana seorang guru dapat memahami apa yang dikuasai seorang murid dan harus diarahkan kemana.
  4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, ini diperlukan dalam mengajar juga dalam berhadapan dengan orang tua atau wali murid peserta didik.
  5. Memiliki sifat disiplin yang kuat, jangan sampai perilaku guru yang tidak baik akan dicontoh oleh murid atau peserta didik.
  6. Memiliki 4 standar kompetensi seorang guru; kompetensi akademik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Setelah memiliki beberapa kemampuan yang ada, guru dapat mengembangkannya dan menyelaraskan hingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika ini berhasil, akan menjadi pembelajaran yang menarik bagi siswa. Pengembangan diri guru pun juga berkembang dan pendidikan yang ada di negara kita semakin maju pesat.
Continue reading Refleksi Hari Guru Nasional, Sebagai Sarana Pengembangan Guru Lebih Baik