,

Motivasi "Remahan Rengginang itu Ajib"


Remahan Rengginang
Oleh Veronica / Mya Veronica

Tulisan ini ditulis untuk kalian yang sedang patah, nelangsa, lara ataupun hilang arah. Alasan aku membuat tulisan ini agar kita semua sadar akan potensi yang kita miliki. Agar kita sadar bahwa bertahan bukan hal yang salah dan belajar dari kesalahan adalah suatu keberanian.

Remahan rengginang?

Rengginang itu rapuh jika remahan rengginang sudah rapuh plus hancur. Kamu saat ini yang sedang hancur tidak apa untuk melebur dan bergandengan dengan lara yang terus saja muncul. Untuk itu kamu yang merasakan hilang arah, sebab sandaran untuk bertahan untuk tidak ada. Sebab yang membuatmu berdiri itu seakan hilang. Maka, "Nikmati sakitmu saat ini" tetapi, jangan lupa ada saatnya untuk memperjuangkan hidupmu kembali.
Kau tau kenapa harus menimatinya?

Karena terkadang Tuhan mengajarkan arti hidup melalui cubitan kecil agar kita sadar apa yang telah kita lakukan selama ini.

Cubitan itu pula menegaskan jika hidup tak hanya memperkarakan arti bahagia namun, juga tangis sebagai pemanis. Seperti kopi ada legit untuk membuat kita candu.

Yang kau tahu saat ini jika hancurmu, lukamu, hilang arahmu adalah titik terendahmu bisa disebut titik nadzir. Yups titik inilah dinamakan akhir menuju awal. Dimana kau hidup dan kembali hidup. Bukan akhir menjadi akhir.

Saat kau sudah paham maksudku ini, sekarang pahami lagi dirimu. Kau bukan lagi remahan rengginang, kau adalah sirius yang memancarkan sinar terangnya. Kau pendobrak atas kemustahilan dan kau adalah orang yang layak untuk memulai kembali kehidupanmu. Menjadikan titik nadzirmu bahan berhaga untuk kesuksesanmu.

Jika kau tak punya tempat berkeluh kesah, ceritakanlah pada Sang Pemilik Jiwamu. Jika kau rapuh tegaskan dirimu lewat doamu. Jika kamu gagal bangkitlah, berusahalah untuk mengejar suksesmu. Tak ada keindahan yang instan, bukan semua pasti melalui proses. Lebih-lebih setiap manusia mempunyai perbedaan dalam berproses.

Kamu saat ini berani maju, ayo tunjukkan terangmu. Ayo gali potensimu. Lakukan apa yang kau mau selama dalam jalan kebaikan.

Karna niat baik itu lebih menentramkan meski kadang hasil kita tak dinilai baik oleh sekitar.

Ayo! Kita berjuang!
Kita ini kuat juga tegar!


Continue reading Motivasi "Remahan Rengginang itu Ajib"
, ,

Cerpen "Kisah Kita: Bad Girl vs Bad Boy"








Nabila Atmajaya
               Seorang cewek yang rajin berubah bandel akibat berpacaran dengan Gandi Rajasa. Cowok gantengnya minta ampun. Mirip dengan aktor korea bernama Yoo seung hoo, tapi ini adalah produk Indo. 
    Bila dan Gandi dulunya dua kutub beseberangan menyatu karna cinta. Akhirnya mengakibatkan satu kutub itu tari menarik, yang lemahlah yang mengikuti perilaku yang kuat. Gandi suka tawur, Bila ikut suka. Gandi suka bolos, Bila juga diajak. Bila dan Gandi suka banget ngisengin guru mereka saat pelajaran berlangsung. Percintaan petaka mereka dimulai dari sini.
    Ya di SMP BINUS. Sekolah menengah pertama, terkenal dengan kepandaian siswanya harus rusak oleh ulah dua sejoli ini. Anak remaja yang sedang mencari jati diri dengan sukA bertindak seenaknya.

                Saat ini, Bila sedang berada di kelas mengikuti jam pelajaran ke-dua. Matematika yang diajar oleh Pak Hakim, guru killer juga guru Kesiswaan. Bila sangat menyukai matematika hingga kemarin saja ia mendapatkan juara 1 saat olimpiade Matematika tingkat Provinsi. Apa yang diterangkan gurunya ia dengarkan dengan baik. Sampai ia melihat ada W.A dari pacarnya yang mengatakan bahwa sang pacar sudah berada di depan kelasnya. Tentu ia akan mengabaikannya. Kesenagannya terhadap rumus tidak ada yang boleh mengganggunya. Suara samar-samar terdengar di balik jendela ...

      "Bil! Bil! Psst!" seru Gandi. tampak Gandi sedang jongkok di depan kelas delapan F. Gandi mengintai ke sana kemari melihat situasi apakah guru yang mengajar kelas 8 F itu memperhatikannya. Kembali Gandi mememanggil seseorang yang berada di dalam kelas.

       "Bil! Ayo cepat! Pstt! Heh!" Gandi sudah tak tahan. Kakinya kesemutan karena terlalu lama jongkok. Sementara gadis yang dipanggilnya belum menoleh padanya.
Tidak ada cara lain, Gandi bersiap melempar batu ke arah Bila. Nabila Atmajaya. Cewek Gandi.

'Pletak'

Yash! Lemparan itu sudah melesat jauh mengenai Pak Hakim, guru yang mengajar di kelas itu. Jangan lupa dengan sematan belakang nama Pak Hakim, Guru Killer! Mampus, buat  Gandi!

       "Siapa yang melempar batu ini!" Pak Hakim menggelegarkan suaranya.

Mampus, mampus, mampus Gandi, batin Gandi

     Melihat amarah Pak Hakim, seisi kelas hanya terdiam kecuali Nabila. Ia sudah tahu siapa yang membuat ulah seperti ini. Orang yang usil minta ampun, yang suka buat keonaran di sekolah. Siapa lagi kalau bukan sang kekasih. Gandi! Ia tau sedari tadi Gandi memanggilnya.

Salah siapa ngajak bolos waktu pelajaran Pak Hakim, batin Nabila. 

       Nabila sudah cekikikan sendiri membayangkan ekspresi Gandi yang ketakutan jika Pak Hakim mengetahui ulahnya. Serli, cewek yang berada di samping Nabila menyikut.
        "Bil! Pak Hakim menatapmu garang, tuh!" kata Serli pelan.

Bila langsung menatap depan. Inikah karma? Bila yang ditatap garang Pak Hakim langsung saja menciut. Bila merutuki kebodohannya.

         "Bila! Kenapa kamu tertawa? Cepat keluar dari kelas saya!" titah Pak Hakim.

"Tap-"

"Sudah saya bilang, KE LU AR!" tangan Pak Hakim menunjukkan arah pintu.
Bila benar kesal hanya karena menertawakan guru matematika itu dia harus ke luar kelas. Menginjak satu langkah ke luar, Bila sudah disambut oleh Gandi.

         "Lu dari tadi dengerin gue manggil, kan? Ngapa diem aja?" tanya Gandi, menyelidik.

         "Lu kira bolos pas jam Pak Hakim itu mudah?" tanya Bila balik.

         "Tapi, akhirnya lu bisa? Halah nggak usah sok polos! Kayak orang nggak pernah bolos aja!" kata Gandi

    Keduanya memasuki area kantin belakang sekolah, basedcamp Genk Qing. Geng yang berkuasa di daerah Bandung. Geng nomor satu yang di takuti anak S M P. Beda lagi kalau SMA sudah ada komunitasnya sendiri. Bila sudah setahun lebih berpacaran dengan Gandi.

         "Woi Bu bos sama Pak bos datang, nih! Traktir dong?" ucap Sholeh, member Genk Qing.  Anaknya rada kocak. Punya selera humor tinggi. Sampai tingginya temannya semua pada nggak ngerti. Bajigur emang!


           "Eh couple goal kita baru hadir, nih! Kemana aja?" tanya Bekti, member Genk Qink yang terkenal play boy. Suka gonta-ganti pacar. Bahkan merangkapkan pacar. Emang gila si Bekti ini. Julukannya Playboy cap kadal. Kenapa harus Kadal, yak? Entahlah tak ada yang tau. Tanya aja langsung sama Bekti.

             "Biasa Queen-ku masih pacaran ama rumus matematika. Heran rumus begituan aja paham, masak rumus cinta aja kagak paham!" sindir Gandi

          "Bilangin ama Bos lu, siapa suruh buat Pak Hakim marah. Malah damprat ke gue lagi!" sindir Bila.

Apaan tadi katanya sayang, sayang malah ngajak bolos. Apaan tadi, nggak bela gue saat diusir sama guru killer itu. Malahan nunjukkin cengiran di hadapan gue! gerutu Bila.

Sebelum Bila mulai menggerutu lagi, ada salah satu member Qing yang belari ke arah mereka. Wajah lebam, Terlihat habis kena pukul.
      "B-bos, G-geng Alaska ngajak duel lagi," ucap Heru.

       "Sial!" umpat Sholeh
 
       "Cepat kumpulkan anggota kita! Leh! Bawa pasukanmu.  Ti, bawa pasukanmu juga! Cepat kita akan balas mereka!" ucap Gandi, ia tampak geram. Pasalnya Geng Alaska ini suvah sering mengajak due tetapi tetap saja mereka akan kalah.

       "Haduh! Gue bakal ketemu Kucing liar itu lagi. Nggak ada kapok-kapoknya, sih mereka!" gerutu Bila

       "Ayo, bil! Kita buat strategi. Mereka lupa bahwa ini wilayah kita," ajak Gandi, sambil mengelus pucuk kepala Bila.

Sekejap mereka memasuki ruang rahasia Qing. Ruangan yang hanya diketahui oleh geng itu sendiri. Ruangan diskusi taktik yang akan digunakan saat situasi seperti ini. Bila seorang kutu buku mempunyai rumah kedua di perpustakaan beda halnya seorang anak Geng Qing memiliki rumah kedua di sini.
       "Bil, kita pakai cara yang mana lagi biar mereka kapok?" tanya Gandi

     "Aku punya ide! Kita buat mereka malu. Kita menggunakan umpan. Gue akan jadi umpannya. Sementara itu kalian siap-siap di posisi kalian masing-masing sergap mereka!" ucap Bila santai

     "Lo gila, ya! Lo lupa sama Reno yang selalu memiliki obsesi denganmu, Hah!" Gandi tak percaya dengan ucapan pacarnya kali ini.

       "Sayang, gue nggak bakal kenapa-napa. Lu lupa kalau gue seorang warga dalam hal silat?" Bila berusaha menyakinkan.

       "Lalu bagaimana dengan kucing liar itu? Lu bakal dibunuh sama dia!"Gandi marah.

     "Hei selama gue bisa menguasai Reno, Kucing Liar itu tak bakal berkutik!" sahut Bila.

       "OKE, gue mengizinkan menjalankan ide gila lu ini. Tapi, Lu harus hati-hati ya!?" Gandi melembut.

       Gandi dan Bila segera mengabari ide yang akan dijalankan saat tawuran terjadi. Ini tawuran yang menurut Bila sangat mendebarkan.  Bagaimana tidak, Gandi pertama kalinya patuh dengan aturan dari Bila.

###
Bila sudah berada di lokasi. Ia tahu Reno pula sudah menunggu Geng Gandi datang. Segera saja ia menghampiri Reno.

        "Hai, Ren! Apa kabar?" tanya Bila basi-basi, sebenarnya ia sudah mau muntah menanyakan kabar Reno. Bagaimanapun ini taktik yang sudah dibuatnya.

       "Aduh, beb. Kok nggak sama bodyguard lu. Udah putus atau gimana? Gue siap menampung Lu," Reno mulai berulah.

          "Bukan putus, tapi bosen aja. Ini semua geng lu mau ngapain? Tawur lagi?" tanya Bila memancing.

        "Gue ngajak tawur Geng Qing. Lu sudah tau, kan?" 

        "Owh ... tau. But, ngapain tawur sih?" Bila mulai melembutkan bicaranya mencoba mengorek informasi.

       "Heh bitch! Nggak usah sokap ama abang gue! Minggir sono!" teriak Heni, si kucing liar yang selalu berusaha dekat dengan Gandi.

       "Eh, pus-pus ikut abang lu, ya? Eh!"pura-pura bersalah memanggil Heni. Bila menutup mulutnya. Emang Bila ini agak tengil juga.

Saat di situasi dimana Reno melupakan tauwannya. Bila mengisyaratkan mereka untuk segera muncul.
        "Hai, bro. Mau ngapain sama cewek gue! Urusan kita masih baru dimulai, loh!" sapa Gandi, ia merangkul Bila erat.

       "Bangsat! Kampang! Sini lu!" umpat Reno.

         "Heh! Lu ngajak tawur tapi kekurangan personil, tuh!" ejek Gandi
Reno melihat sekitarnya. Benar saja geng lawan membawa personel lebih dari yang ia kira. Tak cukup dari itu Reno segera mengisyaratkan salah satu anggotanya memanggil kawan lain.

'Bug, bag'

Semua sudah chaos mereka sudah saling menendang sana sini. Reno dan Gandi bertarung hebat. Heni dan Bila pula sudah saling tampar dan tinju. Mereka emang perempuan bar-bar. Setengah jam mereka tawur dan belum selesai, polisi datang melerai mereka. Sialnya mereka ketahuan dan diserahkan oleh pihak sekolah masing-masing.

           "Saya kecewa dengan kamu Bila. Padahal kamu siswa berprestasi, bisa-bisanya kamu ikut tawur. Bapak akan scors kamu 2 minggu dan ini surat panggilan untuk orang tuamu."

            "Baik, pak."

           "dan kamu Gandi! Bapak D.O kamu. Jangan lupa panggil orang tuamu. Jangan gunakan orang kantin lagi untuk menemui saya!"

           "Astaga, Pak! Perhatian banget sampai tau aja kalau kemarin yang datang bukan ortu saya," jawab Gandi santai.

            "Masih bisa santai kamu?!"  Bentak Pak Wahyu, Waka Kesiswaan SMP Binus.

           "Ya, gimana lagi dong, Pak. Saya kelewat bahagia."

            "Sudah! Kalian keluar!"

     Seusai diusir oleh Waka Kesiswaan, Bila bingung. Tidak mungkin ia mengatakan pada ibunya jika ia di scors karna selama di rumah Bila menjadi gadis pendiam dan baik.
            "Gan, gimana nih gue? Nggak mungkin ibu gue tau tentang ini. Bisa-bisa dibeleh gue!" tanya Bila.

            "Yaudah, ntar nyewa gojek aja untuk jadi ortu palsu lo!" jawab Gandi enteng. Soal beginian emang Gandi pintar cari solusi. Solusi kampret .

###
            "Begini, anak Bapak sudah lama menjadi bandel. Bahkan sering pula mengerjai gurunya karena itu saya men-scors-nya. Tolong pantau perkembangannya. Kasian kalau dia harus dikeluarkan padahal prestasinya sangat bagus," ujar Pak Wahyu

                "Waduh, Pak. Ini Neng Bela suka begitu maaf, ya?" jawab Bang Ojol

                 "Sebentar, Neng Bela? Bukannya anak bapak Bila, ya? Juga jaket bapak ada warna ijo-ijo itu. Bapak ojol?"

                 "Eh, bukan Pak!"

                  "Apa ini suruhan Bila?"

                   "Eng ...  gini Pak Say-"

                  "Sudah saya paham. Nanti jika bertemu anak begundal itu suruh menghadap saya bersama ORANG TUA ASLINYA." Pak Wahyu sudah dibuat geram oleh tingkah 2 anak itu. Tidak tanggung-tanggung surat untuk Bila dikirim lewat pos ke rumahnya.

                  Bila dan Gandi yang mendengar kemarahan ini hanya bisa diam mematung. Ucap mereka dalam hati, Mampus!
###

                Saat di rumah ibunya sudah menemukan surat yang selama ini disimpannya. Ibunya sangat terkejud. Bisa-bisanya anak yang dibanggakan ini melakukan hal-hal buruk di sekolahnya.

              "Bila, ... ibu mau bertanya denganmu. Bagaimana ini bisa terjadi? Ibu nggak paham. Kamu di rumah baik-baik saja, taat mengerjakan  tugas, sholat pun selalu tepat waktu. Tapi, kenapa kamu melakukan ini?" Rani bertanya lembut.

         "Anu, Bu ... Bila sebenarnya ...." Bila mengatakan semua kisah cintanya sampai kenakalannya.

           "Ya sudah, besok Ibu akan ke sekolah," putus Rani.

          "Sekarang kamu tidur, gih!"

        Bila memasuki kamarnya. Ia merebahkan badannya yang telah lelah ini. Bukan hanya fisik pikirannya sudah lelah. Sampai akhirnya Bila tertidur dengan sendirinya. 

          Ini sudah subuh waktunya Bila sekeluarga sholat subuh berjamaah. Rutinitas keluarga yang tak pernahg dilewatkan. Setelah sholat subuh Bila melanjutkan bugar paginya di lingkungan dekat rumahnya. Sekadar pemanasan gitu. Saat Bila berjalan di sekitar rumahnya, terdengar bisik-bisik tetangga yang mengatakan bahwa ia cewek pakai. Otomatis Bila marah.

          "Buk, jangan gosipin saya di belakang! Apalagi nggak tau faktanya diam aja!" lontar Bila. 

Lantas ibu-ibu penggosip tadi segera pergi menjauh dari Bila. 

 Emang enak disindir langsung? batin Bila

Bila memang bukan anak baik baik tetapi, ia tau aturan mana yang harus dijaga. Batas apa saja yang harus ditolerir atau tidak. Bila bukan cewek ba-bar tanpa ilmu. Nakal boleh aja asal jangan bloon.

         Sesampai di rumah Bila segera bersiap untuk ke sekolah menemui wakakes tercinta bersama ibunya.
            Tepat di depan kantor Bila sudah berkeringat dingin. Ia sangat takut jika ia akan dikeluarkan oleh pihak sekolah. Memang, jika dipikir Bila sudah kelewat batas. Bila ingin saja menyesal. Tetapi, ini? Semua sudah terlanjur, bukan?
 
             "Saya akan mengizinkan Bila tetap di sini asal dia melakukan tes keperawanan. Saya kira Bila bukan perempuan baik-baik."

             Mendengar perkataan kepala sekolah itu, Rani geram. Ia tahu bagaimana kelakuan anaknya ini. Tidak mungkin Bila melakukan hal-hal diluar batas. Bila sejak kecil dididik agama dengan baik. Gila saja kepala sekolah ini!

           "Maksud Bapak apa?! Kalau cara Bapak seperti ini mending Bila ke luar sekolah ini!" ucap Rani garang.

           "Enak saja Anda berkata seperti itu! Anda bahkan tidak tau kondisi anak saya dengan baik. Silakan saja Anda mengeluarkannya! Saya akan carikan sekolah lain!"

Rani menggeret tangan anaknya, ia tidak terima anaknya diperlakukan serendah itu.

        "Kepala sekolahmu, sangat kurang ajar! Besok langsung Ibu carikan sekolah yang bagus!"

         "Tapi, Bu?"

        "Tak ada bantahan! Kamu bakal pindah ke Bandung dan sekolah di sana."

Rani memasuki mobilnya, Bila langsung mengikuti Ibunya ke mobil. Tidak ada pilihan lain, Bila memang harus pindah sekolah. Urusan bertemu Gandi bakal sulit.

To: Bad Boykuh

Gan, gue bakal pindah ke Bandung. Kita bakal susah ketemu.

Lima menit sudah pesan itu dikirim tak ada balasan dari Gandi. Huft ...

###


           Saat berada di rumah Bila langsng tidur. Ia kecewa dengan Gandi yang tak ada kabar begitu saja. Sial emang! Malam ini Bila putuskan untuk berjalan di sekitar taman komplek rumah. Ponselnya berdering.

From: Bad Boykuh
 Maaf habis ngumpul di basedcame. Kita bakal atur ketemu terus, kok Beb. Jangan kawatir. Oke?

To: Bad Boykuh
Janji, kan? Jangan tinggalin gue. Aku nggak bisa tanpa lu.

From: Bad Boykuh
Iya, janji. Senyum trus pulang cepat! Gue tau lu di depan supermarket! Istirahat. Gue mau keluar lagi.

               Mendengar perkataan pacarnya Bila langsung pulang dengan wajah berseri. Ia bahagia untuk saat ini.

               Hari-hari mereka dilalui dengan mudah. Gandi masih mau mengunjunginya di Bandung tiap minggu. Gandi masih sering mengajaknya nonton dan satu hal yang berubah tak ada bad couple di sekolah mereka dahulu. Bila menjadi pribadi baik meski masih berpacarn dengan Gandi. Hingga suatu saat Gandi meminta Bila membujuk Tante Irma untuk menyekolahkan di sekolah yang sama. Semua menjadi berubah! Gandi sudah tak sama.

              "Bil, kita putus aja gue udah bosen sama lu!" ucapan Gandi membuat hati Bila luruh seketika. Sakit itulah yang dirasakan.

               "Gue tau lo berubah semenjak sekolah di sini. Lu cuma ngincer orang hits! Emang bangsat lu! Lu udah berubah, Gan!"

               "Terus gue harus gimana? Kalau udah ya udah! Nggak usah diungkit yang lalu. Bye!" Gandi meninggalkan Bila begitu saja. Emang bangsat cowok itu. Sudah dikasih hati malah ngelunjak-author

                 Bila termenung dan menangis sendirian di bawah hujan yang mulai deras. Bagaimana pun Gandi memang tak bisa dipertahankan. Gandi emang bajingan. Bila harus berhenti berharap dan memulai hal baru untuk lebih baik.

Cowok sejati, nggak bakal ngerusak hubungannya hanya karena bosan. Sebab bosan dalam berhubungan adalah hal wajar. Yang nggak wajar nggak bisa ngendaliin nafsu untuk satu wanita saja.

        Mungkin Bila bakal trauma, tapi inilah yang terbaik baginya. Bukan tentang melupakan yang harus dilaluinya saat ini. Ini tentang cara bagaimana menata hatinya kembali.




Psst! Bagi kalian yang ingin ceritanya menjadi sebuah cerpen seperti ini. 
Kirim ceritamu lewat g-mail veronicawardah31@gmail.com atau yang mau curhat boleh juga.
Aku menantikan cerita kalian!
Continue reading Cerpen "Kisah Kita: Bad Girl vs Bad Boy"
,

Penggunaan Partikel -Pun, -Tah, -Lah, -Kah, Per, Demi, dan Tiap



Halo, sahabat "Area Literasi". Apa kabar hari ini? Di sini aku ingin membahas sedikit tentang materi "Partikel". Partikel yang kadang membuat banyak orang bingung, ini digabung atau dipisah, sih? Iya, kan? Hahaha ... aku juga suka bingung, kok. Makanya, kita belajar bersama di sini.

Partikel

Apa itu partikel?
Partikel atau disebut kata tugas. Menurut KBBI, partikel adalah kata yang biasanya tidak dapat diderivikasikan atau dinfleksikan, mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal, termasuk di dalamnya artikel, preposisi, konjungsi, dan interjeksi.
Intinya partikel di sini adalah kata bantu. Kata ini bisa digabung dalam kata lain ataupun dipisah.

A. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya:
1. Tulislah cerita yang kau dengarkan tadi!
2. Bukankah kau sudah tak peduli padaku?
3. Biarlah kita berada pada jalur yang berbeda.
4. Apatah aku harus menunggumu lagi?

B. Partikel -pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

1. Apa pun keinginannya turuti saja!
2. Tak ada satu pun orang yang peduli terhadap korban itu.
3. Biar pun diri ini menjadi korban selanjutnya, asalkan kau selamat.




Catatan: Partikel -pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai.

Pun yang harus disambung:

Adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun (!), sungguhpun, walaupun.

*(!) bisa dipisah ataupun sebaliknya

Misalnya:

1. Meskipun dia terlihat dingin, Rani tetap mencintainya.
2. Walaupun sakit, Karjo tetap harus mencari uang untuk anaknya.
3. Adapun penyebab kebakaran terjadi, semua berkaitan dengan pria misterius itu.
4. Bagaimanapun kau harus tabah menghadapinya meski itu sakit.


C. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya:
1. Satu per satu peserta telah menampilkan semua bakatnya.
2. Gea mengecek gudang itu tiap satu jam.
3. Harga sembako akan naik per 2 Oktober.
4. Demi anaknya, Prapto mengambil sepeda tetangganya.



Sekian dari saya tentang partikel semoga bermanfaat. See you next week! Jangan lupa apapun bisa dipelajari.

Continue reading Penggunaan Partikel -Pun, -Tah, -Lah, -Kah, Per, Demi, dan Tiap
, ,

Rekomendasi Drama Korea yang Cocok ditonton saat #DirumahAja


 4 Drama ini pas banget ditonton, salah satunya The World Maried

1. Rugal-On Going (2020)
Foto dari Entertain naver

            OCN selalu saja memberikan tontonan yang menantang. Genre action yang dibawanya bisa menyihir pemirsa, termasuk Rugal ini. Drama aksi yang disutradai oleh Kang Cheol-Woo dan penulis naskahnya adalah Rilmae. Tokoh utama drama ini adalah Choi Jin-Hyuk( Ahjussi berkarisma. Euy! Ganteng pisan). Ahjuhsi keren berperan sebagai Kang Ki-Beom detektif handal yang sedang menyelidiki sebuah kasus. Ada momen saat dia pulang di rumah tiba-tiba saja istri dan anaknya ditemukan tewas. Ia pula harus melawan pembunuh keluarganya. Sayangnya, Ki Boem kalah, dan juga matanya dicongkel oleh kelompok misterius. Saat Ki Boem bangun tiba-tiba menjadi tersangka. Ia pula didekati oleh NIS yang memintanya secara paksa ikut kelompok Rugal. Organisasi rahasia yang dipimpin oleh NIS untuk memecahkan kasus Geng Argos yang sangat meresahkan itu.

Pemeran Rugal:

Choi Jin-Hyuk berperan sebagai Kang Ki-Beom
Jo Dong-Hyuk berperan sebagai Han Tae-Woong
Jung Hye-In berperan sebagai Song Mi-Na
Kim Min-Sang berperan sebagai Choi Geun-Cheol
Park Sun-Ho berperan sebagai Lee Gwang-Cheol
Jang In-Sub berperan sebagai Bradley
Jang Seo-Kyung berperan sebagai Susan
Park Choong-Sun berperan sebagai Section Chief Oh
Park Sung-Woong berperan sebagai Hwang Deuk-Koo
Han Ji-Wan berperan sebagai Choi Ye-Won
Yoo Sang-Hoon berperan sebagai Min Dal-Ho
Park Jung-Hak berperan sebagai Ko Yong-Deok
Kim In-Woo berperan sebagai Choi Yong
Yoo Ji-Yeon berperan sebagai Jang Mi-Joo
Ji Dae-Han berperan sebagai Bong Man-Cheol
Kim Da-Hyun berperan sebagai Seol Min-J

Jangan lupa Rugal tayang setiap hari : Sabtu dan Minggu 
Jumlah episode: 16
Rating : 3,8% dari Seol
Nilai dariku: 8,7 Bagus soalnya Menantang!

2. Memorist-On going (2020)

foto dari : Asianwiki
Drama bergenre thriller dan mystery yang dibawakan tvN memang tak ada duanya. Selain menarik, drama Memorist ini menyuguhkan suatu hal yang unik. Menceritakan tentang Dong Baek yang diperankan oleh Yoo Seung Ho seorang anak SMA. Dia mempunyai kekuatan supra natural, "Bisa Memindai Ingatan Seseorang hanya dengan Memegang badan korban". (Hebat cuy! Jika aku jadi Dong Baek bakal kupegang dosbim sama doi. Eh!). Kekuatan membaca memori seseorang itulah yang Dong Baek gunakan agar ia bisa menjadi detektif. Dong Baek ingin menangkap pelaku kejahatan sebanyak-banyaknya. (Sungguh mulia engkau Oppa!) Dan akhirnya ia harus berurusan dengan pembunuhan misteri yang membunuh secara berantai. Mau tau cerita selanjutnya? Cepat tonton, gih!

Rating saat ini: 3,4% di Korea
Nilai dariku: 7,8 soalnya agak berbelit hehehe
Bagian Pemeran utama:

Yoo Seung Ho sebagai Dong Baek
Lee Se-Young sebagai  Han Sun-Mi
Cho Seong-Ha sebagai Lee Shin-Woon

Pendukung Dong Baek sekaligus Tim:

Ko Chang Seok sebagai Koo Kyung Tan
Yun Ji On sebagai Oh Se Hoon
Jun Hyo Seong sebagai Kang Ji Eun

Tim dari Han Sun-Mi:

Kim Yun Hee sebagai Jung Mi Ja
Jung Ha Joon sebagai Hwang Bong Kook
Lim Se Joo sebagai Lee Seul Bi

Pembacaan naskah pertama 2 Desember 2019
Sutradara: Kim Whee, So Jae Hyun
Penulis: Jae Hoo (webcomic), Ahn Do Ha, Hwang Ha Na
Total Episode :16
Jadwal Tayang: Rabu & Kamis 20:50 WIB

3. Find Me in Your Memory
Foto dari AsianWiki

Drama dari MBC juga jangan disepelekan. Drama ciamik yang disutradai oleh Oh Hyung Jong ini menceritakan seorang pembawa berita, Kim Dong Wook. dong Wook atau dalam perannya sebagai Jung Hoon mempunyai penyakit dalam mengingat, hyperthymesia. Sebuah gangguan penyakit dimana akan mengingat seluruh mili detik dalam hidupnya. Berseberangan dengan lawan mainnya Moon Ga Young yang berperan sebagai Yeo Ha Jin, seoarang aktris terkenal sering mendapatkan tokoh antagonis itu mempunyai hal buruk dalam masa lalunya. Hingga dia tidak mengingatnya. Set Ha Jin itu temannya mantan pacar Dong Wook. Adudu. Si cewek pemeran utamanya lembut tur blak blak an. ASOYY!

Details Drama Korea Find Me in Your Memory
Judul: 그 남자의 기억법 / Geu Namjaui Gieokbeop
Biasanya disebut: Memoirs of the Man
Genre: Melodrama, romance
Episodes: 32
ditayangkan: MBC, Viu (international)
Jadwal tayang: Rabu dan Kamis jam  20:55 (sehari 2 episode)
Original Soundtrack: Find Me in Your Memory OST
Sutradara: Oh Hyun Jong
Penulis: Kim Yoon Joo

Daftar Pemain
Kim Dong Wook as Lee Jung Hoon
Moon Ga Young as Yeo Ha Jin

Rating:
Nilai dariku: 8 Cukup Bagus

4. The World of the Married
 
Foto dari Asian Wiki

Serial drama yang ditayangkan oleh JTBC ini adalah drama terbooming hari ini. Mengkisahkan kehidupan saat pernikahan membuat para pecinta K-drama maupun non K-drama tertarik melihatnya. Untuk itu pula saya sarankan sasaran penonton adalah 17 tahun ke atas karena ada suguhan adegan dewasa. Jin Sun Wo yang diperankan oleh artis kawakan Kim Hee Ae dimana ia sebagai seorang dokter plus ketua asosiasi dokter yang disegani. Dokter wanita yang terlihat sempurna dari segi keluarga dan uang. Tapi, di balik itu semua ia dikhianati suami dan sahabatnya. Perselingkuhan yang ganti diselingkuhi. Trauma seorang pskiater. Drama yang bikin misuh. Bikin nyakar para pelakor. Bikin gamplok, bejek-bejek, intinya bikin naik darah, ya drama ini.

Drama yang menduduki top ranting dari seluruh drama korea.
Nilai dariku: 8.9

  • Jam tayang: Jumat dan Sabtu
  • Sutradara: Mo Wan ll
  • Penulis: Joo Hyun



Daftar pemain The World of the Married
  • Kim Hee Ae sebagai Ji Sun Woo (Tokoh Utama Bu Dok tegar dan tabah)
  • Park Hae Joon sebagai Lee Tae Oh (Suami Kampret tukang selingkuh)
  • Han So Hee sebagai Yeo Da Kyung (Mbak-mbak pelakor yang nggak tau diri)

Tokoh selanjutnya, nih!
  • Park Sun Young sebagai Go Ye Rim
  • Kim Young Min sebagai Son Je Hyuk
  • Chae Gook Hee sebagai Seol Myung Sook
  • Lee Geung Young sebagai Yeo Byung Gyu
  • Kim Sun Kyung sebagai Eom Hyo Jung
  • Jeon Jin Seo sebagai Lee Joon Yeong
  • Park Choong Sun sebagai Ma Kang Seok
  • Jung Jae Sung sebagai Gong Ji Cheol
  • Lee Moo Saeng sebagai Kim Yoon Gi
  • Kim Jong Tae sebagai Ha Dong Sik
  • Seo Yi Sook sebagai istri Ketua Choi
  • Lee Hak Joo sebagai Park In Gyu
  • Shim Eun Woo sebagai Min Hyun Seo







Nah, itu dia drama-drama yang mantul buat diliat. Cuss, tonton sebelum nyesel.



Continue reading Rekomendasi Drama Korea yang Cocok ditonton saat #DirumahAja
,

Cerpen "Undangan dari Alas Purwa"

Undangan dari Alas Purwa
Oleh Veronica


Siang itu tampak biasa saja. Semua terlihat normal. Guru-guru mengajar di kelas dan yang lain berdiam di kantor menyiapkan bahan ajar mereka. Aku pun masih nampak santai, seperti bagian guru penunggu di kantor. Berbincang tentang liburan guru kali ini.

"Kita mau ke mana?" tanya Bu Tutik, guru matematika. Guru yang paling bersemangat untuk berlibur. Bagaimana tidak setiap hari waktunya dihabiskan untuk angka dan rumus. Membosankan!

"Entah," jawan Pak Karni, guru sejarah. Ia tampak menjawab dengan parau tak ada semangat sama sekali.

"Alas Purwa, saja," entah siapa yang mengatakan.

Jantungku berpacu cepat. Ini ide gila! Kenapa harus ke sana. Apa yang dipikirkan guru itu? Alas yang wingit itu malah ingin dikunjungi. Pikiranku kacau. Hawa kantor pula sudah berubah aneh, dingin mencekam.

"Bu Mya, waktunya mengajar. Kasian anak-anak menunggu Anda!" Bu Isti mengomandoku segera ke kelas, fiuh! Aku bisa bernapas lega. Pikiran negatifku dibayar wajah ceria murid yang sudah menungguku.

Melihat jam tangan yang kupakai, kegiatan melamunku tadi sangat menguras waktu. Ku putuskan mengambil jalan pintas dengan memakai pintu belakang.

Di sekolah ini setiap ruangan ada 2 pintu. Depan dan belakang. Pintu depan biasanya dipakai pada umumnya murid dan guru. Sedang pintu belakang jarang dipakai karena jalannya bersentuhan langsung dengan kebon. Kebon yang lebat, begitu menyeramkan. Pilihan buruk jika memakai pintu itu. Entah mengapa aku memakainya.

Aku berjalan cepat menuju kelas. Semua anak tampak patuh segera membuka pelajaran Tematik Tema 6. Mereka mendengarkanku, maka itu aku menyayangi mereka. Tak ada pemberontakan sama sekali seperti murid kelas lain.

Usai waktu mengajar, waktunya pulang. Pikiran tentang Alas purwa masih menggelayuti. Seakan itu adalah undangan besar untuk kami. Aneh guru penyebut alas itu saja belum diketahui.
##
Alam menunjukkan sisi gelapnya. Kumandang adzan tanda penyambutan petang terhadap malam yang akan datang. Langkahku kujejakan menuju kamar mandi. Masih remang-remang karna lampu belum dinyalakan.

Ada yang aneh. Suara gemericik air jatuh sangat terdengar nyata. Bahkan, tambah deras ketika aku semakin mendekat. Rasa penasaran ini bertumbuh lebat bersama was-was yang menjalar di setiap bulu kudukku. Aku sudah merinding.

Aku mendekat. Semakin mendekat. Penasran dan ketakutan membuatku berani melihat lebih jelas. Terlihat bagian kaki yang mengambang.
'Deg' mengambang! Kaki!

Teringat kata mbahku dulu, "Lek surup setan podo metu! Ati-ati!"

Ku beranikan menengok lebih jauh. Set! Dia berlari ke arah Barat. Perempuan sudah dipastikan. Tidak biasanya hantu ke mari. Aku makin menguatkan peganganku pada tembok.

"Buk, ono demit!" teriakku. Tubuhku lemas tak berdaya. Ketakutan sudah merasuki diriku.

"Endi?" tanya Ibuk

"Sudah kabur," ucapku lemah.

Ibuk menuntunku ke jalan pulang. Kamar mandi kami memang jauh dari rumah. Terkesan angker sudah umum dinyatakan oleh semua penghuni rumah. Juga, para tetangga.

###
'Deg'

Suasana tempatku tiba-tiba merasakan hal mistis menguat. Entah siapa yang merubahnya aku dan ibuk sudah berada di Alas Purwa bersama rekan kerja lainnya. Perubahan dimensi yang tak pernah kuduga.
Berarti undangan alas purwa itu nyata. Aku semakin ingin pulang tapi bagaimana caranya.

Tempat kami semua seperti sudah diatur. Guru-guru lain di bawah pohon dekat danau. Aku dan bersama orang asing sudah berada di atas ranting pohon. Ada suara menggema.

"Jika kau ingin pergi dari sini, ikuti kompetisi kematian. Bagi yang lolos akan pulang selamat. Sedang para pecundang akan di sini selamanya!!" suara itu menggegar.

Entah adrenalin dari mana, aku mencoba melompati dari pohon ke pohon. Sebab, setiap pohon yang kupijak akan tumbang. Aku bisa jatuh ke air yang dalam itu. Parahnya jarak antar pohon kurang lebih 2 meter. Sial!

Ku paksakan untuk berani, lompatanku berjalan terus. Menuju pondok. Rumah kayu di atas air. Seperti kompetisi semua menginginkan kemenangan. Jika dilihat dari posisi tempat berpijak awal aku lebih unggul. Mereka berada di air saat tanah tiba-tiba berubah horisontal.

Sampai! Aku sudah menuju pondok.
"Sampai di sini kalian harus bisa menjawab pertanyaanku. Ketidakbisaan itu membuatmu berjalan tenggelam di air. Hahahahaha!" suara besar itu kembali hadir.

2 teman guruku sudah menyelesaikan kompetisi ke dua. Aku berniat menjawab dan benar! Aku melihat di samping ibukku. Tak mungkin dia harus di sini.

"Aku ingin ibuku yang meninggalkan hutan ini. Aku tak ibuku di sini," jawabku atas permintaan apa yang kubuat.

"Baiklah, aku kabulkan. Dan, kau! Cepat masuk ke air!" sial demit ini kejam. Aku harus masuk ke air berjibaku bersama hewan buas gila di dalamnya.

Airnya sangat keruh. Sangat menyebalkan. Aku yang tak bisa berenang tiba-tiba saja bisa. Aneh. Aku harus melewati arus aliran ini dengan buaya di bawahku. Bisa saja aku dimakan. Kekalutan masih menjumpaiku. Benar-benar mengerikan!

###

"Veee!"
Suara teriakan itu terdengar nyata. Bagaimana bisa suara ibuk masih berada di sini.

"Bangun! Udah pagi! Jangan molor! Bangun! Kamu itu anak perempuan! Kerjaanya bangun siang!" lantang suaranya, membuatku membuka mata.
Kamar! Sial peristiwa aneh itu sekadar mimpi burukku.
 
Continue reading Cerpen "Undangan dari Alas Purwa"
,

Tulisan Kecil dari Aku untuk Kamu yang Berjuang di Atas Pandemi

Sebuah Kata
Oleh: Veronica


Jangan berhenti bergerak hanya karena kamu melihat kegagalan di sekitarmu. Mungkin saja, ini sebuah kesempatanmu untuk berjalan lebih lanjut.  Hidup memang berisi masalah. Hal memang sudah biasa, bukan? Adanya kita agar memecahkan solusinya. Bukan diam dan takut menghadapinya. Sebuah masalah akan indah jika kita dengan lantang berbicara, "Aku berani menghadapinya" dan maju ke depan menantang masalah itu. Jika seperti itu, dia yang datang tanpa ampun itu bangga terhadapmu sebab kau berani mencoba untuk menguliknya. 

Kuatkan tekad tuk hadapi bersama prinsip yang kau genggam.

Prinsip sangat diperlukan saat kau sedang kesulitan. Adanya prinsip menjagamu untuk tak goyah. Kau tetap pada pendirianmu hingga tak akan keluar dari jalur perjalananmu.

Prinsip pula menjadikan sandaranmu agar tak jatuh. Pertahankan prinsipmu!

Jika masalah datang segala emosi negatif pasti memberi jarak dekat.Tahan semua itu, jangan sampai kau terpancing dan melakukan hal di luar kendali. Kamu pasti bisa. Aku tak bohong! 

Hey jangan melihat sekitarmu ketika aliran positif ini kuberikan padamu! Sekiranya kau mampu untuk melakukan apa saranku lakukanlah, Oke? Jangan terlalu serius! Jalani dengan sekuat tenagamu. Hidupmu adalah milikmu. Berikan yang terbaik untuk dirimu sendiri.

Oh, Ya!
Ketika kau belum bisa mencapai hal yang menurutmu puncak dari segala tujuanmu, sedangkan orang lain sudah menggapainya dengan mudah. Jangan iri, ya. Usahamu takkan menghianati hasil. Semua yang kau lakukan itu tak akan sia-sia. Kamu malah beruntung bisa merasakan sulitnya saat menuju impianmu. Itu adalah pengalaman luar biasa, bukan?

Dan, juga.
Saat kau sudah berusaha di puncak, jangan mudah bangga! Maksudnya ambisius dan tidak cepat puas. Di sini jangan sampai kamu takabur atas apa yang kamu peroleh itu. Ingat Sang Pencipta juga membantumu sampai pada titik itu. Jadi, sisihkan sebagian untuk bersedekah dan zakat.

Aku pun ucapkan padamu atas kesuksesanmu, kamu berhak atas itu. Kamu hebat. Saat kau baca tulisan ini. Jangan lupa bangkit ketika kamu menyerah. Aku mendukungmu lewat jauh. Lihat sekitarmu di setiap aura negatif adahal positif yang menyelip. 

Jangan pernah berpikir melakukan hal yang konyol? Mengapa aku menyebutnya konyol? Karena kamu rela untuk menyerah atas impiammu itu. Kamu rela untuk pasrah dan lepaskan begitu saja atas apa yang sudah kamu lakukan saat ini.


PESAN KHUSUS!
Bagi saat ini yang sedang berjuang, semangat kita berjuang bersama. Kita akan lalui bersama. Kita akan melakukan hal baik, bukan? Semua warga negara, warga pribumi, dan semua yang merasa memiliki bumi ini. Pandemi/ Corona adalah masalah yang harus kita atasi bersama bukan perseorangan. Jangan egois! Jangan menang sendiri! Merangkul bersama hadapi dengan kegiatan nyata. Jangan panik atau takut. Tetapkan akalmu pada pikiran positif.

"Everything Gonna be Okay"

KITA PEJUANG TANGGUH
Usir Pandemi! hehehe


Continue reading Tulisan Kecil dari Aku untuk Kamu yang Berjuang di Atas Pandemi
,

Puisi "Celoteh Kehidupan"

Celoteh Kehidupan
Oleh Veronica


Kami duduk bersama
Mengulang kisah lama
Kisah anak SMA yang biasa
Kami berdialetika mesra tanpa cinta

Satu jam kami mengulang masa
Merajut tawa menghadap cita cita
Duduk kita makan bersama menambah rasa
Kekeluargaan yang terus kita ikat dengan mesra

Celoteh kehidupan sudah biasa
Ceritakan kita pada pengalaman hidup
Agar sesama teman kita bernasihat
Tak sesat dikemudian kelak

Sayang seribu sayang pertemuan kita sulit ada
Hanya pada pesta pernikahan kita bersama
Pelik memang, tak semua sanggup ada
Begitulah kehidupan
Pertemuan perpisahan sering menyapa

Tulungagung, 20 Juni 2019
Continue reading Puisi "Celoteh Kehidupan"
, ,

7 Keuntungan Berada di Rumah saat Corona Datang

7 Keuntungan Berada di Rumah saat Corona Datang




Setiap orang yang biasanya belajar di luar rumah pastinya merasa stress atau kualahan dengan tugas menumpuk. Bisa-bisa mereka jenuh dan bosan terhadap apa yang dialami. Semua aktivitas harus dilakukan di rumah. Tak bisa melakukan hal lain di luar rumah kecuali membeli hal yang sangat PENTING. Semua masalah berawal dari penyebaran virus yang ada. Corona Virus atau dikenal dengan COVID-19. Semua harus bekerja di dalam rumah kecuali pekerja yang sangat penting dan harus bekerja di luar. Efek Covid-19 ata Corona Virus sangatlah besar. Hampir semua pekerja mengeluhkan dampak negatifnya. Untuk pelajar pun seperti itu. Tapi siapa sangka belajar di rumah pula ada keuntungannya

1. Istirahat sejenak dari kepenatan
Bisa-bisanya malah kepenatan istirahat? Tentu bisa pertemuan dengan berbagai karakteristik orang membuat kita menjadi stress, kita harus bisa mengkondisikan kita agar dapat memaklumi mereka. Kita harus bisa mawas diri dalam menjaga tingkah laku kita. Semua merumitkan dan perlu tenaga. Perlu banyak pemikiran juga.

2. Akrab dengan Keluarga
Adanya belajar di rumah saat corona hadir kita bisa menjalin hubungan sosial dengan keluarga setelah sekian lama kita disibukkan oleh urusan pribadi masing-masing. KIta yang selama ini menghabiskan waktu di luar rumah yang membuat renggang hubungan antar anggota keluarga bisa memulai kembali membangun pondasi baik agar keluarga menjadi tempat ternyaman kita. Meski ada beberapa orang yang sudah lam asing dari keluarga. Atau mal dari keluarga banyak masalah. Akibatnya sering keluar rumah untuk menghindari perdebatan kecil. Saat ini waktu kalian perbaiki itu semua. Ayo melangkah kuatkan keluarga kalian!

3. Rebahan
Jika selama ini kamu banyak kegiatan melebihi batas kemampuanmu. Kamu bisa melakukan rebahan untuk saat ini. Kamu bisa merilekskan kinerja badanmu. Kamu bisa bersantai setelah melakukan belajar ataupun bekerja selama di rumah.

4. Pandai Kontrol Waktu.
Padahal di rumah mana bisa pandai kontrol waktu?
Bisa dong. Kalian pasti dituntut pandai kontrol waktu agar pekerjaan rumah yang semestinya dilakukan bersamaan itu ada pekerjaan luar rumah yang mantul sangat deadline-nya. Itulah yang harus diatur dengan stabil agar selesai semuanya. Kalau tidak, semua akan ribet dan rumit. Bisa dibilang keteteran! OH NO!

5. Membuka Peluang Usaha 
Corona virus datang bisa membuatmu membuka peluang usaha di rumah. Kamu bisa saja membuat hal yang sangat berguna untuk orang lain juga dirimu sendiri. Misalnya kamu membuat bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain di media sosialmu atau membuat tulisan yang dimuat dalam media cetak online yang memberi gaji. Kamu bisa juga membuat maske, handsanitiser, bahan make up, alat permainan atau hal lain yang dapat mengisi kekosonganmu.

6.Membuat Pesan Positif untuk Semua orang
Apa sih keuntungan pesan positif itu? Buang-buang waktu!
Hey! Tidak ada yang tidak bermanfaat selama kita mempunyai niat yang baik. Pesan yang positif dapat memberikan udara segar bagi kita yang sedang dirundung kegelisahan akibat teror virus yang mengancam negara kita. Pesan positif pula juga bermanfaat untuk mengurangi ujaran kebenciaan yang sudah membeludah di media sosial akhir-akhir ini membuat orang menjadi kurang waras.

7. Intropeksi Diri
Ya! Ini poin penting dari datangnya Corona Virus. Kita yang saat ini sebenarnya sedang diuji seharusnya bisa bercermin pada diri sendiri. Bagaimana kelakuan kita sat ini. Sudah baikkah? Atau adanya Corona Virus malah membuat kita semakin gila kendali. Lupa diri dan sering mencaci. Kita saat ini sedang diberi waktu panjang untuk muhasabah diri dan memperbaiki diri, bukan malah semakin menjadi-jadi.

Jadi bisakah dengan adanya Virus Corona itu kita memakai akal dan nurani kita agar berbudi? Kita adalah makhluk spesial yang Tuhan ciptakan hingga dikaruniai akal. Pergunakan dengan baik bukan semena-ena.
Continue reading 7 Keuntungan Berada di Rumah saat Corona Datang
,

Puisi "Surat untuk Tuan Pemantik Kata"


Surat untuk Tuan Pemantik Kata

Oleh Veronica


Gemeriak mengusik sepi

Melalui celah nurani ada yang bersembunyi

Menilik tiap lekuk tangis yang disimpan sendiri

Bibir terucap manis seakan ia menyakinkan diri



Ah elok nian, Tuan

Bermanja dengan kata lupa pada Dinda

Seakan kata sudah mampu membuatnya bahagia

Tak sadar lagi jika ia sedang bermain lara



Tuan?

Apakah kau lupa, jika tiada menyadarkan jeda

Agar semakin kritis bertindak, bukan semena



Tuan ah bukan tuan

Kau tau, Dinda anggap kau baginda raja

Tapi kau anggap Dinda seorang hamba

Pantas sekali kau campakan dan hujami luka



Dinda sudah lama menanggung derita

Tapi, kau masih saja bersuka cita

Di ambang nelangsa Dinda menykinkan diri

Seakan tak peduli perih ia memilih pergi



Pantas!

Inilah kepantasan yang harus dibawa lari

Biarkan rengekan kepulangan yang didendangkan Tuan seorang diri



Bah!

Dengan compang camping sayatan pedih Dinda menjahit tawa

Bukan lagi ironi lagi, ini benar nyata

Selamat tinggal Tuan Kata


Tulungagung, 6 April 2020

Continue reading Puisi "Surat untuk Tuan Pemantik Kata"