Bimbingan Konseling Menurut Ragam Masalah



Berikut makalah "Bimbingan Konseling Menurut Ragam Masalah:

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Salah satu fenomena yang sering terjadi dalam dunia pendidikan bahwa masyarakat menganggap seorang anak belajar di suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan ijazah dan nilai bagus, tanpa memperhatikan bekal atau keahlian yang dimiliki oleh peserta didik.  Tentunya ini adalah suatu fenomena dari sekian fenomena dunia pendidikan di negara kita saat ini. Pergantian kurikulum dari waktu kewaktu tentu dimaksudkan membawa perubahan bagi kemajuan dunia pendidikan  Indonesia. Dengan adanya hal ini guru  dituntut untuk lebih terampil dalam menyampaikan suatu metode pembelajaran.

 

Sama halnya layanan bimbingan dan konseling, yang sesungguhnya upayai ni tidak bisa terlepas dari kegiatan belajar mengajar di sekolah, karena adanya bimbingan dan konseling di sekolah siswa dapat mengenal potensi diri dan segala kompenen yang ada dalam dirinya. Perlu diperhatikan dalam memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik, harus tetap berfokus pada empat bidang layanan bimbingan. Bidang kegiatan bimbingan dan koseling ini dapat dikelompokkan yaitu: bidang akademik, sosial-pribadi, keluarga dan karir.


Dengan upaya ini siswa diharapkan bisa mengukur kemampuan diri, sehingga potensinya bisa terungkap melalui layanan ini. Bahkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling berjalan baik, setiap jenjang ditingkat sekolah sehimgga manfaatnya dapat dirasakan oleh berbagai pihak.

1.2    Rumusan Masalah

1.      Apa yang saja ragam bimbingan menurut masalah?

2.      Apa yang dimaksud dengan bimbingan akademik?

3.      Apa yang dimaksud dengan bimbingan sosial – pribadi?

4.      Apa yang dimaksud dengan bimbingan keluarga?

1.3 Tujuan Penulisan

1.      Memahami ragam bimbingan menurut masalah.

2.      Memahami pengertian dari bimbingan akademik.

3.      Memahami pengertian dari bimbingan sosial- pribadi.

4.      Memahami pengertian dari bimbingan keluarga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Ragam Bimbingan Menurut Masalah

2.1    Bimbingan  Akademik

            Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah masalah akademik. Seperti, pengenalan kurrikulum, pemilihan jurusan, penyelesaian tugas- tugas dan lain sebagainya. Secara khusus bimbingan akademik ditunjukkan untuk memastikan bahwa kegiatan akademik atau non akademik yang mereka lakukan di masa perkuliahan dapat menjadi penyokong karir yang mereka buat. Tugas pembimbing akademik diberikan kepada pembimbing akademik dan chaperon (pembimbing akademik yang berperan sebagai kordinator sesuai dengan SK ketua). Tugas pembimbing akademik dan chaperon:

Secara khusus tugas seorang Pembimbing Akademik meliputi kegiatan- kegiatan sebagai berikut:
1.      Perencanaan karir.
2.      Perencanaan kegiatan akademik (KRS).
3.      Evaluasi hasil akademik.
4.      Bantuan konseling jika dibutuhkan.
5.      Membantu panitia-panitia pemilihan mahasiswa terbaik untuk berbagai kategori.

Tugas seorang Chaperon adalah:

§  Menjadi kordinator bagi Pembimbing Akademik saat menjalankan tugas tugas pembimbing akademik.

§  Membantu memberikan alternatif jalan keluar bagi masalah-masalah mahasiswa yang tidak dapat diatasi oleh Pembimbing Akademik.

§   Menggantikan tugas Pembimbing Akademik bila berhalangan.

§   Membantu panitia-panitia pemilihan mahasiswa terbaik untuk berbagai kategori.

 

2.2    Bimbingan Sosial – Pribadi

1)    Pengertian Bimbingan Sosial- Pribadi

W.S.Winkel (1991: 124) mendefinisikan bimbingan sebagai pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan hidup.

M.Surya, Prayitno (1987:35) mengemukakan: Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka itu dapat  berkembang menjadi pribadi-pribadi   yang mandiri. Kemandirian ini mencakup 5 fungsi pokok yang hendaknya dijalankan oleh pribadi yang mandiri yaitu:

 

·         Mengenal diri sendiri dan lingkungan,

·         Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis,

·         Mengambil keputusan,

·         Mengarahkan diri,

·         Mewujudkan diri.

 

Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan yaitu: Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:11) merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah.

 

        Bimbingan sosial-pribadi merupakan bimibingan untuk membantu para individu dalam menyelesaikan masalah-masalah social pribadi. Adapun yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi  adalah masalah hubungan dengan sesame teman, dosen, staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuain diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, serta penyelesaian konflik.

 

    Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk menetapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memerhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu. Diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan sosial-pribadi yang tepat.

 

    Bimbingan pribadi-sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta dituntut menghadapi dan mengatasi masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan system pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan pribadi-sosial. 

 

    Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi  permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di  lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan  system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat.

 

2) Bidang - Bidang Bimbingan Sosial- Pribadi

Bidang Pribadi


  • Terdapat beberapa bidang pribadi dalam bimbingan dan konseling yaitu:
  • Pemantapan sikap dan  kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
  • Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulanganya.
  • Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai keputusan yang telah diambilnya.

Bidang sosial


Ada beberapa bidang sosial dalam bimbingan dan konseling yaitu:

  • Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif.
  • Orientasi hidup bekeluarga.
  • Pemantapan pemahaman tentang peraturan, kondisi dan sekolah serta upaya pelaksaanya secara dinamis dan bertanggung jawab.
  • Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.

    3) Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial

 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:14), merumuskan beberapa tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial sebagai berikut:

  • Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan  ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
  • Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
  • Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
  • Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang  terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis. 
  • Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiridan orang lain.
  • Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
  • Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.

 

2.3  Bimbingan dan Konseling dalam keluarga         


    Merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai pemimpin/anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif,  dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga,  serta berperan/ berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.Selain itu juga membantu individu yang  akan berkeluarga memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga sehingga individu siap menghadapi kehidupan berkeluarga.


Manfaat Pelaksanaan Bimbingan Konseling dalam Keluarga

  • Manfaat pelaksanaan bimbingan konseling dalam keluarga adalah :
  • Menurunkan bahkan menghilangkan stress dalam diri anggota keluarga.
  • Membuat diri lebih baik, tenang, nyaman, dan bahagia.
  • Lebih memahami diri sendiri dan orang lain khususnya anggota keluarga yang lain.
  • Merasakan kepuasan dalam hidup.
  • Mendorong perkembangan personal.
  • Membangkitkan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh, berkarakter, dan percayadiri.
  • Anggota keluarga lebih merasa dirinya dipedulikan dan diperhatikan serta lebih dihargai peranannya dalam keluarga.
  • Lebih menghargai makna dan hakikat kehidupan dan menerima semua kenyataan yang terjadi dalam kehidupannya.
  • Mengurangi bahkan menghilangkan konfilik/tekananbatin yang bergejolak dalam diri individu dan dalam keluarga tersebut.
  • Meningkatkan hubungan yang lebih efektif dengan anggota keluarga yang lain bahkan dengan orang lain diluar keluarganya.

Tujuan Bimbingan Konseling dalam Keluarga

Tujuan dari konseling keluarga pada hakikatnya merupakan layanan yang bersifat profesional yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :

  • Membantu anggota keluarga belajar dan memahami bahwa dinamika keluarga merupakan hasil pengaruh hubungan antara anggota keluarga.
  • Membantu anggota keluarga dapat menerima kenyataan bahwa bila salah satu anggota keluarga mengalami masalah, dia akan dapat memberikan pengaruh, baik pada persepsi, harapan, maupun interaksi dengan anggota keluarga yang lain.
  • Upaya melaksanakan konseling keluarga kepada anggota keluarga dapat mengupayakan tumbuh dan berkembang suatu keseimbangan dalam kehidupan berumahtangga.
  • Mengembangkan rasa penghargaan diri dari seluruh anggota keluarga kepada anggota keluarga yang lain.
  • Membantu anggota keluarga mencapai kesehatan fisik agar fungsi keluarga menjadi maksimal.
  • Membantu individu keluarga yang dalam keadaan sadar tentang kondisi dirinya yang bermasalah, untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang dirinya sendiri dan nasibnya sehubungan dengan kehidupan keluarganya.

 

Pihak – pihak yang Melaksanakan Bimbingan Konseling dalam Keluarga

Pihak–pihak yang melaksan akan bimbingan dalam keluarga adalah orang yang paling mengerti dan memahami karakter anggota keluarga. Adapun pihak – pihak yang dapat melaksanakan bimbingan dan konseling dalam keluarga, diantaranya :

Ayah /Ibu (suami/istri)

Ayah/ Ibu adalah tumpuan utama keluarga, tanpa adanya ayah dan ibu suatu keluarga tidak mungkin terbentuk. Ayah dan ibu adalah unit utama yang dapat mempengaruhi perilaku anaknya.

Paman / Bibi

Paman / bibi ini adalah kerabat dari pihak ayah maupun ibu. Peran paman/ bibi hamper sama dengan peran orangtua, walaupun terkadang terdapat perbedaan diantaranya.

Kakek/ Nenek

Kakek/nenek adalah pihak yang juga memiliki peranan penting dalam melaksanakan bimbingan, karena anak pada umumnya lebih dekat kepada kakek/nenek dibandingkan ayah/ibu, terutama ayah/ibu yang sibuk dengan karirnya.

Kerabat Dekat

Kerabat dekat ini biasanya lebih dikenal dengan sepupu. Anggota keluarga bisanya lebih suka mencurahkan isi hatinya kepada sepupu karena biasanya sepupu memiliki umur/sebaya dengan mereka, yang dianggap lebih memahami kondisi anggota keluarga tersebut.

Mertua

Mertua berasal dari ayah/ibu pihak suami/istri. Walaupun ada anggapan ‘mertua galak’ namun tidak semuanya seperti itu. Mungkin sajamertua dapat membantu anda dalam menyelesaikan masalah di keluarga anda karena lebih memahami karakter menantu/ anaknya sendiri.

Konselor di luar Keluarga

Konselor di luar keluarga adalah orang ahli yang didatangkan diluar system keluarga namun telah dipercaya oleh keluarga tersebut untuk membantu menyelesaikan problematika yang terjadi didalam keluarganya.

 

Jenis – jenis Bimbingan Konseling dalam Keluarga

Jenis bimbingan konseling yang biasanya dilakukan didalam keluarga diantaranya :

Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan proses untuk membantu anak mengatasi kesulitan belajarnya. Orangtua dalam hal ini berperan mengajarkan dan membimbing,  bukan mengerjakan tugas si anak.

 

Bimbingan Ibadah/ Agama

Dengan adanya bimbingan ini, anggota keluarga dapat mengenal agamanya sendiri, kaidah ataupun ajaran yang berlaku dalam agamanya sehingga memungkinkan untuk lebih mendekatkan diri kepada yang kuasa.

 

Bimbingan Akhlak

Seorang individu mempunyai akhlak, awalnya adalah hasil dari bimbingan orangtuanya dalam lingkungan keluarga, pengaruh yang tidak sengaja akan dapat diperoleh melalui pengamatan panca indera, yang tidak disadari masuk dalam pribadi anak atau individu.

 

Oleh karena itu, akhlak merupakan sebagian cermin dari tingkah laku individu,  maka keberadaan akhlak itu harus tetap dibina dan diarahkan karena akhlak sebagai penuntun kebaikan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Disinilah letak pentingnya pembinaan akhlak terhadap anak, guna mencapai tujuan yang dikehendaki. Adapun bimbingan yang menyangkut masalah akhlak ini antara lain adalah mengajarkan anak untuk bersopan santun, berkata yang baik dan benar, menghormati dan menghargai orang lain.

 

Bimbingan Orientasi

Bimbingan orientasi ini dimaksudkan untuk member arah atau gambaran kepada anggota keluarga dalam kehidupan. Misalnya membimbing anak dalam mencapai cita – cita dan keinginannya.

 

B. Bimbingan Konseling Penyelesaian Masalah

Jika anggota keluarga mengalami masalah, jangan memarahinya. Karena hal ini akan memperburuk keadaan. Usahakan untuk membantu anggota keluarga mencari jalan keluar dari masalah yang  sedang dihadapinya.

 

Bimbingan Keterampilan Hidup

Keterampilan (skill) ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membuat dan mengimplementasikan konsekuensi pilihan untuk mencapai tujuan. Contohnya, apabila seorang anak ingin memiliki keterampilan asertif atau mengelola stres, maka dia harus membuat dan mengimplementasikan pilihan-pilihan yang efektif untuk mencapai keinginan tersebut (Yusuf, S., 2003:1 ).

 

Sementara keterampilan hidup diartikan sebagai sikap dan kemampuan untuk menghadapi berbagai problema kehidupan secara wajar, proaktif dan kreatif menemukan solusinya. Kecakapan atau keterampilan hidup ini meliputi kecakapan umum (general life skills) dan kecakapan spesifik (specific life skills). Kecakapan umum terdiri dari atas (1) kecakapan pribadi (personal skills): kecakapan mengenal diri, kecakapan belajar, kecakapan beradaptasi, kecakapan mengatasi masalah (copeability), kecakapan berpikir, kemandirian dan bertanggungjawab; dan (2) kecakapan sosial (social skills):  kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerja kooperatif dan kolaboratif, serta sikap solidaritas.

Penutup

3.1. Kesimpulan

Dalam bimbingan konseling terdapat berbagai jenis atau ragam bimbingan konseling: bimbingan akademik, bimbingan sosial-pribadi, bimbingan keluarga dan bimbingan karier. Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah masalah akademik. Seperti, pengenalan kurrikulum, pemilihan jurusan, penyelesaian tugas- tugas dan lain sebagainya. Bimbingan sosial-pribadi, merupakan bimibingan untuk membantu para  individu dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial pribadi.

Bimbingan keluarga ialah upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai pemimpin/anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif. Bimbingn karier yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan karir.

3.2. Saran

`Demikian makalah ini kami susun. Semoga apa yang telah kami uraikan diatas mengenai bimbingan akademik, bimbingan sosial-pribadi, bimbingan keluarga, bimbingan karier. Sedikit banyaknya member manfaat kepada kita semua. Dan kami menyadari sebagai manusia biasa memang tidak luput dari kesalahan tidak terkecuali dengan makalah yang kami buat.  Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi tercipta nyamakalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.



Daftar Pustaka

 Juntika Nurisan, Achmad. 2006.  Bimbingan  dan  Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama

Jauhari Muhammad, Wardati. 2011. Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Pustakaraya




NB: Bagi yang ingin request materi lain juga bisa!

Continue reading Bimbingan Konseling Menurut Ragam Masalah