Membangun Literasi Madrasah dengan GELEM

 

Budayakan membaca, jadikan madrasah makin unggul dan bermartabat.


Apa itu GELEM?

Salah satu program GERAMM ( Gerakan Ayo Membangung Madrasah) yang dibuat oleh Kemenag (Kementrian Agama) dalam meningkatkan mutu madrasah. GELEM, Gerakan Literasi Madrasah yang bidang pendidikan madrasah untuk seluruh madrasah yang ada di Indonesia dalam meningkatkan literasi di tingkat RA, MI, MTs, dan MAN baik guru maupun peserta didik, lebih-lebih seluruh warga madrasah yang ikut andil dalam pengembangan madrasah. Karna pastinya sudah diketahui jika literasi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Padahal semua pihak sudah berlomba-lomba menjadi pelopor bagi penyala literasi dalam negeri. Contoh kecil saja, banyak sekali mengaku penulis tetapi untuk membaca saja sangat susah. Jika di kalangan lembaga pendidikan misalnya peserta didik yang belajar ABACA memilih banyak waktunya bersama gadget untuk memainkan permaianan yang ada di dalam gadjet.

Tidak dapat dipungkiri teknologi semakin berkembang, fitur di dalam gadjet pun semakin beragam yang membuat pemakainya lupa dengan urusan lain. Padahal, jika fitur ini dipakai dengan baik tidak mungkin semua orang bisa mendapatkan manfaat baik tentunya. Memang teknologi yang semakin maju, bahkan semua orang berlomba-lomba untuk menerima “Revolusi Industri 4.0” yang digadang-gadang sebagai masa perubahan dunia menuju masyarakat bisa berkompetisi dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Jika dulu semua yang mengerjakan manusia, kini teknologi berperan membuat perubahan luar biasa untuk membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Adanya robot, pembelajaran berbasis online, perputakaan online sebagai salah satu contohya.

Berawal dari revolusi 4.0 inilah, fungsi literasi semakin dikuatkan dengan melalui 4 komponen kegiatan literasi yang meliputi, vokasi, STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematic), IT skill, dan bahasa asing. Dimana komponen ini akan membantu warga madrasah dalam meningkatkan kualitas menuju madrasah unggul yang mempunyai daya saing secara global, hal ini yang diperkirakan akan terwujud di tahun 2035 mendatang.

Apa tujuan GELEM?

Menurut Kemenag bidang pendidikan madrasah, tujuan GELEM terbagi menjadi dua; tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan Umum meliputi:

Menumbuh kembangkan peserta didik dalam pembudayaan budi pekerti yang dalam lingkup literasi madrasah melalui GELEM (Gerakan Literasi Madrasah) yang akan berlangsung selamanya.

Tujuan Khusus meliputi:

(a) Menumbuhkembangkan budaya literasi di madrasah;

(b) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan madrasah agar literat.

(c) Menjadikan madrasah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga madrasah mampu mengelola pengetahuan.

(d) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca (Ditjen Dikdasmen. 2016:2)

Apa yang didasarkan dalam pengembagan literasi madrasah?

Melalui “Permendikbud Nomor  23 Tahun 2015  tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP): membaca selama 15 menit setiap hari”. Juga melalui ayat alqur’an yang merupakan wahyu pertama yang diberikan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad surat al-Alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

Bagaimana GELEM akan dilaksanakan?

GELEM akan dilaksanakan secara bertahap dari pengawas madrasah, kepala madrasah, guru madrasah, dan peserta didik yang diberikan workshop terlebih dahulu agar dapat mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan dalam membangun literasi madrasah dan skill apa saja yang harus dipunyai oleh oleh pihak yang terkait dalam pengembangan literasi madrasah  hingga tidak akan terkendala karena kurangnya pemahaman dari pihak terkait.

GELEM, adalah sarana pengembangan literasi yang khususnya di bidang bahasa asing agar mampu bersaing di ranah internasional. Telah diketahui pula pemaham khusus bahasa apa saja yang perlu diperhatikan seperti, bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin yang sering sekali dipakai dalam komunikasi di kegiatan internasional.

            Pelaksanaan gelem melalui tiga proses. Pertama dengan pembiasaan yang bisa dimulai dengan pembiasaan membaca selama lima belas menit sebelum pembelajaran dimulai. Bahkan di negara lain seperti Jepang pembiasaan ini bukan lagi ada karena tekanan, melaikan dari kemauan diri sendiri. Itu bisa ditemui saat kita berjalan atau berada di kendaraan umum, mereka sudah membaca buku apa yang dibawa. Hari-hari ini, di negara kita mulai melakukan hal sama. Menyediakan perpustakaan di kendaraan umum seperti di kota Bandung,pemilik angkot umum menyediakan perpustakaan di dalamnya. Ada juga pembiasaan menggunakan berbahasa inggris selama 3 bulan lebih di salah satu sekolah menengah ke atas Jakarta.

Pembiasaan apa yang bisa dilakukan?

  1. Membaca 15 menit sebelum pembelajaran, bisa membaca surah al quran, hadist, buku pelajaran, atau bacaan nonpelajaran.
  2. Penataan lingkungan berlterasi, bisa melalui membaca di perpustakaan yang waktu kunjung dibatasi sehingga murid tertarik membaca. Pembukaan pojok buku, dimana setiap kelas memiliki tempat membaca dan buku bacaan yang bisa dibaca. Bisa juga melalui tempelan kosa kata di sekitar jangkauan siswa, dimana bisa dilihat dan dibaca. Kosa kata bahasa asing yang dapat memperkaya bahasa siswa dan guru.
  3. Dll.

            Kedua, pengembangan. Pengembangan dalam menanggapi buku yang dibaca. Bisa melalui kegiatan diskusi kecil yang diselenggarakan oleh tiap kelompok siswa atau komunitas yang ada di sekolah.

Pengembangan apa saja yang bisa dilakukan?

  1. Pelibatan peserta didik daam mengelola perpustakaan sekolah.
  2. Ajakan untuk membaca jurnal dan mengomentarinya di kolom komentar.
  3. Ajakan kepada siswa, wali murid, dan guru membuat sebuah buku bacaan dalam sebuah antologi buku seperti yang sudah dilakukan oleh MTs SAKTI, membuat sebuah antologi buku bersama dengan guru, siswa dan wali murid.
  4. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan kualitas literasi warga madrasah.

Ketiga, pembelajaran. Dalam hal ini, pembelajaran digunakan untuk meningkatkan literasi siswa di segala bidang pembelajaran madrasah. Kegiatan pembelajaran bisa dimulai dari perencanaan pembelajaran, proses, sampai pada tahap penilaian pembelajaran.

Jika ketiga tahap ini dilakukan maka, sampailah pada proses kegiatan literasi madrasah yang dikaitkan dengan komponen yang sudah diulik sedikit. Komponen ini sangat berperan penting dalam upaya peningkatan mutu sekolah baik dari proses pembelajaran sampai pada peserta didik yang akan disetarakan oleh peserta didik luar negeri lainnya.

Apa saja komponen GELEM?

Vokasi, STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematic), IT skill, dan bahasa asing ( Bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin). (Untuk pemahaman empat komponen akan dibahas di blog selanjutnya)

Dari rancangan di atas, maka kegiatan GELEM terbagi sesuai dengan tingkat fungsi dari para stakeholder adalah:  MANIS (Madrasah Menulis), GELIS (Guru Menulis), SULIS (siswa menulis), KAMIS (Kepala Madrasah Menulis), dan PANELIS (Pengawas Madrasah Menulis). Bayangkan saja jika semua komponen pendidikan semua menulis, semua membaca, semua berdiskusi. Tak kan ada lagi pemikiran tentang orang hits karena kualitas pakaiannya. Karna semua berganti siswa hits karena pengetahuan dan akal budinya. Maka dari itu, diharapkan seluruh madrasah baik di tingkat terkecil sampai tingkat terbesar bahu membahu membangun peradaban pembangunan literasi yang berkelas, menjadikan semua andil sebagai penyala literasi yang tidak hanya paham bacaan melaikan tindak tanduk yang berkualitas.

Pendidikan, bukan lagi sebagai ajang nilai tinggi atau tidak. Tetapi penerapan ketrampilan bahasa dan budi pekerti yang baik guna pembangunan generasi berkualitas yang bisa memahami masyarakat sekitar, peka terhadap kondisi yang ada bukan tak peduli dengan kesenjangan yang terjadi. Mari tingkatkan literasi bersama! Salam Literasi!

Continue reading Membangun Literasi Madrasah dengan GELEM