Mya Veronica
Sajak sajak dalam baitku
Tertoreh dengan mudah menyebutmu
Menarik paksaku untuk terjun pada laluku
Teringat dengan pasti ronamu
Astaga Angkasa sudah membuat kekacauan di hari kedua Bintang bersekolah. Ia ingin hidup tenang melupakan masa lalunya kenapa sekarang Angkasa juga datang mengingatkan masa lalunya kembali. Bagaimana mungkin apa yang sudah dipendamnya harus dikorek ulang?
“Apaan sih! Ini cuma minuman nggak ada yang spesial!” elak Bintang
“Bintang! Yang dikasih minuman di sini siapa? Elu dan Cuma elu lainnya enggak! So?” jawab Trea
“Nah! Betul kata Trea. Di sini cuma elu yang dikasih Tang! Gue kagak padahal haus. Jadi, boleh minta kan?” ucap Bulan lugu. Memang benar Bulan sangat kehausan bahkan ketiganya.
“Eh, Bul! Itu minuman khusus buat B I N T A N G ngapai lu yang minum? Kembaliin!” Trea berujar, sudah gregetan dengan sikap Bulan. Teman terkoplaknya.
“Ya, maaf! Haus Trea mau beliin?” tanya Bulan.
“Beli sendiri sonoooo!” teriak Trea.
“HEH STOP! Ngapain kalian ribut sih ini cuma minuman. Nggak apa-apa kalau Bulan minta juga,” ucap Bintang menengahi kegaduhan temannya ini.
Di ujung lapangan Pak Wahyu sudah memandang tampang mereka sangar. Tajam matanya membuat semua muridnya begidik ketakutan. Bahaya! Alarm kegentingan sudah muncul. Gawat kalau Pak Wahyu ngamuk dua kali dihukum double!
“Kalian cepat ke sini!” Nah, kan. Pak Wahyu sudah mengomando mereka segera berkumpul dengan teman lainnya untuk mengikuti kelasnya.
“Baik, Pak!” teriak Bintang dan kedua temannya bersamaan. Bintang dan kedua temannya berlari menuju ujung lapangan. Olahraga masih kurang setengah jam, nggak mungkin mereka sia-siakan begitu saja.
Ngos-ngosan mereka sampai tempat pemanasan. Olahraga babak kedua dimulai. Setiap anak harus belajar untuk menendang bola, tidak cewek atau cowok sama. Setelah itu terserah bagi mereka untuk memainkan permainan yang ada atau hanya sekadar istirahat sambil menonton temannya yang bermain.
“Gilak! Tendangan gue tadi mantul banget!” seru Trea melihat tendangannya berhasi menjebol gawang.
“Iye dah lu keren. La gue melenceng ngenain Pak Wahyu! Parah! Untung nggak dihukum lagi,” curhat Bulan.
“Nggak apa-apa, Bul. Kapan-kapan belajar lagi. Siapa tau bisa mengenai kepalanya Pak Wahyu,” Bintang berusaha sok menaseati.
“Nah! Kalau ini gue setuju!” Trea semangat.
“Parah lu berdua!” Bulan cemberut.
“Yaelah, gini aja ngambek! Cemen lu!” ujar Trea.
“Udah ah! Mending istirahat yuk!” ajak Bintang.
Bintang dan kedua temannya akhirnya istirahat di tepi lapangan dan melihat teman cowok mereka bertanding dengan kakak kelas mereka. Jika dirasa perut Bintang mulai kambuh. Segera saja ia ke kamar mandi.
“Eh, Gais! Gue ke kamar mandi dulu, ya!” pamit Bintang
“Dianterin kagak?” tanya Trea
“Kagak, bye!” teriak Bintang dari kejauhuan.
Usai kepergian Bintang, Trea dan Bulan masih berlomba untung menyemangati kelas mereka.
"Ayo! Hajar! Tendang! Tinju!" teriak Bulan penuh semangatnya.
"Bul! Ini bukan ARENA TINJU" gedek sudah Trea. Semua penonton melihat mereka dengan tatapan tanda tanya.
Trea hanya mengumpat dalam hatinya. Benar-benar Bulan bego!
Jangan suka hilang fokus karna masalahmu, itu hanya ujian kecil di mana kamu berasil melewatinya atau tidak! |
Harapan bisa saj terwujud asal ada ikhtiar dan doa. Bukan hanya menengadah tangan dan meminta. |
Jangan mengharapkan cinta yang semu kadang itu dapat membuat kita dungu. Mencintailah sewajarnya membenci juga ala kadarnya. Kadang hati bisa terbalik. |
Terlalu banyak keinginan lupa batas mampu kita. Terlalu mengekang orang mencintai padahal diri memakai hanya setengah hati. |
Jangan terlalu berharap pada orang yang menyia-nyiakan kita! Itu akan menambah luka saja. Jangan terlalu mengiba kita ada bukan untuk dikasihani. |
Bersyukurlah pada Tuhan atas hak hidupmu saat ini. Juga segala bahagia yang kau dapat. Tuhan Maha Asik. |
Rela menipu diri untuk orang lain? Nggak usahlah! Buat apa kalau pada akhirnya kita akan terlupakan. Hiduplah sebagai dirimu |
Netra memandang dan akhirnya turunlah sebuah kisah. Kerinduan pandangan pertama. |
Senja hadir menjelaskan tentang rasa 'Ikhlas'. Karena senja datang hanya sebagai pengiring malam sisanya dan selbihnya waktu terbanyak ada di malam, bukan lagi senja. |
Harapan tak akan berwujud jika kau tak perna iringi dengan doa ketulusan. Saat kau berharap jangan lupakan Yang Kuasa. Tuhan Maha Mengabulkan Doa. Jadi, jangan kawatir! |
Kamu itu bermakna di hidupku. Tapi kenapa kamu tak tahu? Jangan merasa dirimu itu sia-sia. jangan! Kamu itu istimewa. |
Jangan terusik atas luka dan nestapa, itu jalan kita menuju bahagia. Biarkan pahit yang menyerang lalu menyeduh manis yang sudah tersdia. |
Kenangan ada bukan untuk disesali melaikan untuk penghibur diri kita pernah mewati yang pahit sekalipun pernah sampai susah. |
Tidak sempurna, tidak! Jangan terbebani kata sempurna. Kita ini manusia kadang lupa, jangan nekat aja. |
Jangan jadi robot! Jangan mensugesti diri untuk tampil baik kalu nyatanya semua kepalsuan atas segal hal, hingga lupa jati diri. Jangan! |
Masalah itu lucu datang secara abstrak membuat bimbang hingga bersusah. |
Cinta datag dari hati ke mata bukan mata ke hati. Soalnya kalau begitu kita memikirkan penampillan dari pada sifat. |
Soal hati kadang susah dimengerti, tapi soal memberi semangat aku siap! |
Untuk berhubungan serius bisakah ego dikecilkan. Soalnya kita berhubungan dengan dua keluarga! Bukan hanya tentang kita. |
Nikmati hidup jangan pedulika komentr netizen! |
Yang dikira lenyap ternayta masih ada. Cinta memang selucu itu. Apalagi soal rindu ya beginilah. |
Setelah bebrapa kali patah kita dibuat kuat atas masalah sebab kita pernah jatuh sejatuhnya. |
Kukira kehilanganku membuatmu sadar aku masih menjadi utamamu. ternyata salah! Kamu memang sudah mengaggap kita dengan kata " tidak ada apa-apa" alias berakhir. Miris! |
Jangan terkuku pada duka hanya membuat sengsara lupa jalan untuk bangkit dan bahagia. |
Tidak semua hubungan sesuai kehendak kita. Kadang putus adalah jalannya. |
Nggak apa-apa kita LDR-an yang penting hati kita berdekatan. Ya, kan? |
Lucu! Kita hanya penunggu untuk hati orang lain yang tak pernah menunggu kita. |
Berjuang itu untuk berdua, buka hanya seorang! Kalau sendirian mah capek. Nggak ada yang nyemangatin apalagi merhatiin. |
Kadang ketidaktahuan membuat kita lebih bahagia. |
Kadang yang menyakinkan kita tentang segala malah menginginkan kita untuk jatuh. Jadi, hati-hati terhadap tampang bisa jadi dia memakai topeng! |
[Kelemahan terbesar kita adalah ketakutan pada diri sendiri]Yang lebih bisa menjatuhkan atau pun menguatkan kita ialah diri kita.Pahami apa maksud dari kata ini!
Seberapa besar kau percaya pada dirimu, sebesar itulah kekuatanmu.
-------Ingat dalam setiap langkah yang Kau pijak, prioritas utamamu ialah kamu sendiri------
____
Maka, ketika aku bertanya, "Apa yang kau takutkan?" Jawaban yang tepat ialah "Diri sendiri"
Bukan orang lain atau hal lain.
Sebab yang pertama kali membuatmu kecil pikiranmu sendiri.
____
Atas hal itu, satu pesan yang akan menjadi baik untukmu.
"Mulai saat ini jangan takut!"
Jangan takut menyerah!
Jangan takut patah!
_
Seseorang yang patah menjadi kuat setelah diremukkan.
Karna ia sadar bahwa dirinya amatlah berarti.
Sirius Part 2.1: Dapat Hukuman