Apakah dunia ini terlalu sulit bagimu? Sampai kau rasa semua mata menghakimi dirimu. Seakan memaksamu untuk berhenti dari apa yang kau lakukan.
Memberimu duri dalam setiap kali langkah yang kau buat. Kau merasa kalah dan tak tahu harus berbuat apa. Begitu, kan yang kau rasa?
Segala pijakan kau pijak runtuh seketika, membuat limbung dan terjatuh. Kau merenung lalu berdiam diri, menangisi segala apa yang terjadi. Kau frustasi, dan segera ingin mengakhiri hidupmu sendiri. Sayatan di tangamu sudah banyak, tetapi kaurasa itu belum bisa menghilangkan segala rasa sakit di dada.
Ini menyesakkan, untuk bernapas saja harus kesulitan. Semua beban terasa di pundak juga pikiran. Kau sekali lagi bertanya pada dirimu, "Apa yang harusnya kulakukan? Kenapa aku selalu gagal untuk menjalani segala inginku? Apa harus ku akhiri?".
Dalam hal ini, kau selalu ragu dalam memutuskan benarkah siap menanggungnya jika segalanya diakhiri?
Kau selalu ragu dalam hal itu, hingga banyak luka yang ada di tubuhmu. Kau masih takut meninggalkan semua yang ada di dunia. Takut akan hukuman, takut akan kepergian, takut akan kekhawatiran orang yang akan kau tinggalkan. Itu semua ketakutanmu.
Sebabnya. sekarang aku akan bertanya, "Kenapa menyerah? Apakah duniamu benar-benar runtuh?"
Kau tak harus melakukan itu semua, kau tak perlu memikirkan kematian yang akan kaubuat jika kau gagal kali ini, jika semua rencana tak sesuai dengan pengharapanmu, jika banyak cacian yang kaudapat, dan jika tak ada yang mendukungmu untuk bangkit.
Kau tak perlu merasa dirimu harus dikasihani orang lain, mengharapkan uluran tangan dari orang lain, mengharapkan rasa iba dari orang lain, mengharapkan semangat dari orang lain. Kau tak perlu! Apa yang kau harapkan dari manusia? Tak selamanya yang ada di sampingmu tetap mendampingimu selalu bahkan mempercayaimu atau mendukungmu. Jangan menunggu harapan dari manusia!
Apa salahnya jika kau tak bisa melakukan?
Kau tak salah dalam hal itu, kau tak salah juga jika kegagalan masih menempelimu, jika semua kesengsaran senang menggelayutimu. Tenang saja, masih ada proses yang akan berlanjut dalam titik nadzirmu ini. Jika kau tak kuat, MENANGISLAH SEKENCANGNYA, KELUARKAN SEGALA BEBANMU. Tapi, jangan sampai kau mengakhiri hidupmu sebelum kau sukses melakukan apa yang kau mau.
Bukannya kau masih ingin merasakan apa yang namanya sukses, yang sudah dirasakan orang lain? Jika mereka bisa menikmati itu, bukannya sedikit menyebalkan kau tak mencicipi juga. Tentunya dari hasil kerja kerasmu. Ya, dari segala rasa yang telah kau rasakan kau akan temukan jawaban dan mimpi yang kau cari itu.
Lalu, ketika kau ditinggalkan oleh segala kepergian yanga ada, semua orang yang kau cintai telah tiada. Apakah kau harus berhenti juga?
Setelah kau berjuang sekuat tenaga, dan kau hampir melakukan apa yang kaumau, kau akan berhenti? Merelakan segala yang kau lakukan. Segala proses yang kau jalani akan sia-sia. Kau tau betapa kecewanya mereka, jika kau menyerah begitu saja. Kau menyia-nyiakan hidupmu karena kaupikir peganganmu sudah hilang. Padahal kau masih mempunyai itu.
Meski tak terlihat kau masih mempunyai, kau masih bisa memegang segala kenangan yang ada saat kau bersama mereka, kau masih bisa berpegang pada Tuhanmu, kau masih bisa menunjukkan pada mereka. Karna bahagiamu akan membuat mereka lega.
Kau mengerti sekarang, kenapa kau tak seharusnya menyerah? Kenapa tak seharusnya menyia-nyiakan hidupmu kali ini?
Karna kau belum mencicipi suksesmu, kau kau belum berbahagia kembali, karna anganmu masih panjang, dan karna ada orang yang selalu menunggu kamu bangkit dan berjuang kembali. Entah, siapa itu. Ada, pastinya orang yang menunggumu kembali. Menunggumu tersenyum bahagia dengan gengggaman yang kuat.
Kutegaskan padamu, kau layak memperjuangkan hidupmu!
Benar... Semuanya harus diperjuangkan. Dan tidak pernah ada hasil yg mengecewakan.
BalasHapus