oleh: Mya Veronica
Saat ini sedang gencar-gencarnya
semua penjuru komunitas apapun membahas tentang abad 21. Abad 21 atau juga
dikenal era milenial ke-3 dalam kalender Gregorian, ialah era
di
mana pengetahuan mudah dapat diakses dengan mudah juga apapun sumber informasi terbuka secara besar besar an. Teknologi semakin canggih, membuat semua berada pada titik yang sama untuk membagi atau membuat informasi yang benar ataupun tidak.
di
mana pengetahuan mudah dapat diakses dengan mudah juga apapun sumber informasi terbuka secara besar besar an. Teknologi semakin canggih, membuat semua berada pada titik yang sama untuk membagi atau membuat informasi yang benar ataupun tidak.
Pada abad ini seorang pemimpin
diuji kelayakannya sebagai pemimpin sejati yang enggan menyerah dalam segala
tantangan yang ada pada masa kini, dan tetap berusaha untuk kepentingan suatu
komunitas atau organisasinya dari pada dirinya sendiri. Pemimpin abad 21 harus
bisa meletakkan dirinya di situasi apapun karena itu pemimpin abad 21 harus
menjadi manajer yang baik bagi dirinya sendiri maupun para anggotanya. Menurut
artikel dari Borobudur Training dan Consulting yang berjudul Mengenal Model
Kepemimpinan Abad 21, visi seorang pemimpin merupakan kompas atau arah yang
akan menggerakkan langkah suatu organisasi.[1] Dari
sinilah visi misi dari seorang pemimpin sangat penting bagi kinerja pemimpin
itu sendiri. Baik buruk kepemimpinan seorang pemimpin ahirnya juga dapat
dilihat dari visi misi seorang pemimpin. Selain dari pada itu pemimpin abad 21
haruslah mempunyai jiwa-jiwa kepemimpinan yang entreprener, corporative,
developer, integrator.
Jiwa entreprener, seorang pemimpin
yang mempunyai jiwa enterprener haruslah kompeten, individualistis, egosentris,
dominan, percaya diri, inovatif, punya kemampuan keras, memiliki dorongan untuk
mencapai sesuatu yang luar biasa.[2]Ketika
seseorang dapat mengaplikasikan kemampuan- kemampuan yang ada pada pemimpin
yang enterprener ini, pemimpin mudah untuk memanajemen suatu organisasinya. Ia
dapat mandiri dan tidak tergantung pada orang lain untuk memecahkan masalah
yang ada.
Jiwa corporative, seorang pemimpin
yang mempunyai jiwa korporatif ia mengandalkan tim nya untuk memoprganisir
suatu organisasinya, Pemimpin ini sebenarnya dominan pada setiap segala
pekerjaan yang ada namun ia tidak suka dijadikan dominasi dalam setiap
pekerjaan tersebut. Pemimpin ini menyukai kerja sama bersama para anggotanya.
Kerja sama bersama angotanya dapat membuat seorang pemimpin lebih bisa
komunikatif dengan anggotannya.
Jiwa developer, seorang pemimpin
yang mempunyai jiwa developer bersifat sebagai pembangun. seorang pemimpin ysng menganggap orang lain sebagai kekuatan
utama.[3]Seorang
pemimpin yang developer menginginkan dapat membangun potensi pada setiap
anggotanya. Sehingga pemimpin developer selalu membantu anggotanya
mengaktualisasikan potensi pada anggotanya. Pemimpin ini juga dapat menciptakan
hubungan kerja yang bagus. Pemimpin ini dapat menciptakan kondisi dimana ia
dapat diterima dilingkungan sekutarnya.
Jiwa integrator, seorang pemimpin
yang mempunyai jiwa integrator memiliki kemampuan dalam melakukan hubungan dan
bantuan, serta sangat partisipatif, ia juga seorang pelopor pembetukan tim yang
kokoh, motivator, terampil dalam menyatukan variasi. Pemimpin ini hampir sama
dengan pemimpin yang corporatif namun jika
di pemimpin corporative ia hanya sebagai konsultatif atau penasehat
saja, pemimpin integrator lebih bersifat partisipatif ia juga ikut serta dalam menjalankan
dan mengkoordir di setiap tindakan yang dilakukan bersama anggtannya.
Ketika pemimpin dapat
mengaplikasikan dan mempadu padankan jiwa jiwa kepemimpinan tersebut sesuai
kondisi, pemimpin tersebut mampu menjadi pemimpin abad 21 yang dapat fleksibel dan
dapat menncari solusi di setiap masalah dan tantangan yang ada pada masa kini.
Pemimpin ini dapat menjadi pemimpin super yang dapat dengan mudah mengkordinir
roda kepemimpinannya.
0 Comments:
Posting Komentar
Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!