Oleh Mya Veronica
Sore itu tampak indah, sebab lukisan senja di langit begitu mewarna. Momentum seperti memang cocok diabadikan. Aku berusaha membidik object dengan komposisi yang pas; titik fokus, subjek, dan tata letaknya. Ya, aku ingin memakai rule of thrid. Sayangnya tak sejago itu untuk melakukannya. Sangat sulit, butuh fokus bagi diri ini yang amatir.
Bergelut dengan senja membuat lupa waktu, keindahannya memang menakjubkan. Sudah mulai petang waktunya bergegas pulang, jika tidak sudah dipastikan omelan ibuk akan terdengar di telinga. Aku mengajak adikku untuk pulang. Baru saja menyalakan montor. Seorang wanita muda datang di hadapanku. Ada ilusi apa yang dibawanya membuatku melongo dalam beberapa menit. Padahal aku pun seorang wanita. Ada yang tidak beres pikirku saat mulai sadar.
"Adikku!" aku memekik.
Sial
Sena diculik wanita muda itu. Belum sempat mengejarkan dia sudah hilang. Tidak mungkin pulang dengan cara seperti ini. Menemukan adik adalah cara yang tepat. Segera saja kaki ini kulangkahkan tempat Kyai Badrus. Seorang yang mempunyai ilmu tinggi. Bukan orang biasa, menemukan tempat lelembut saja beliau bisa. Aku yakin wanita itu bukan manusia. Ilmuku masih cetek, tapi untuk merasakan aura apa sudah sanggup.
Untungnya Kyai Badrus ada di depan rumahnya. Tanpa basa-basi aku menceritakan permasalahanku.
"Nduk, adikmu digowo lelembut. Saiki ono ning kerajaan e kono. Nggonmu lek moto mau," ucap Kyai Badrus.
"Nggeh, Nyai. Kula ajenge teng mrika."
Benar, dugaanku. Sena diculik lelembut. Apa yang ada di dada sudah menggebu-gebu. Ingin sekali membuat peritungan pada lelembut itu.
Sesampai di tempat yang ditunjukkan Kyai Badrus, langkah kaki ini kupercepat. Kucari letaknya dan secepatnya memasuki kerajaan itu. Gila! Semua penghuni di kerajaan itu wanita semua. Kucari bentukan wajah yang sama dengan sosok yang kutemui tadi.
Aha! Akhirnya ketemu.
'Bug'
Bogem mentah bersarang di pipi lelembut itu.
"Mana, adikku?!"
Belum mengaku, aku berteriak.
"Mana adikku?!"
Sudah siap untuk membogem lagi. Lelembut itu menujukkan potongan tubuh. Sial! Lelembut ini telah merubah adikku.
"Kembalikan dia atau kita tarung lagi!"
Lelembut itu menyusun potongan tubuh itu dan mengembalikan adikku.
Syukurlah aku lega.
****
'Gedebug'
Aku jatuh dari tempat tidur. Cuma mimpi. HAH!
Tetapi, kenapa bogeman itu sangat terasa? Aku berpikir.
Ini adalah cerita dari mimpiku gais
0 Comments:
Posting Komentar
Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!