,

Ramadan Kali Ini Bersama Kitab Kuning

    


    Ramadan sudah tiba, banyak di antara kita membuat jadwal kegitan selama Ramadan. Banyak rencana yang sudah ditetapkan. Semua memiliki keinginan tersendiri dalam mengisi Ramadan. Lebih leganya lagi setelah pandemi, Ramadan kali ini lebih bisa berekspresi lagi. Tidak terlalu menakutkan seperti awal pandemi dulu.

    Perkumpulan-perkumpulan yang dahulunya dilarang, kini mulai diperbolehkan asal mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Begitu dengan salat tarawih yang sudah diperbolehkan dengan mematuhi protokol kesehatan pula. Semua lebih tenang dari sebelumnya, meskipun mudik masih dilarang.

    Ramadan kali ini, lebih bisa menghirup udara segar. Tidak seperti dahulu yang terlalu muram. Kali ini banyak pengajian-pengajian yang digalakkan baik offline maupun online. Aku sudah menantikan Ramadan penuh semangat. Mendengar kegiatan yang dibuat oleh para pengurus IPNU IPPNU di desaku membuatku semakin bersemangat. Dengar-dengar sih akan diadakan mengaji kitab, dan aku pun tertegun sebentar mengingat kejadian enam tahun silam di mana aku masih duduk di bangku MAN yang saat itu pula aku sedang belajar di pondok pesantren di kota sebelah.

   

"Ah! Ini membuatku bernostalgia sebentar," gumamku. Ketika melihat notifikasi di grup pengurus. Anehnya aku bukan lagi pengurus organisasi tersebut karena memang aku sudah lengser jabatan. Mereka masih mengajakku diskusi, itu cukup membuatku senang.

Kala itu Ramadan sudah mendekat, namun belum ada tanda-tanda pasti tentang ngaji kitab yang diadakan, hingga jari ini gatal untuk bertanya kepada salah satu pengurus.

    "Sa, ngajine sido?"

Sangking penasarannya aku, bertanya melalui chat pribadi. Beberapa menit dibalas oleh Risa, pengurus IPPNU yang barusan kutanya.

    "Jadi, mbak. Tapi belum dirembukne, neh."

    Mendapat jawaban seperti, sudah cukup mengusir keraguanku tentang ngaji kitab yang akan diadakan. Seketika itu pula, notifikasi telponku berbunyi. Rupanya pertanyaanku tadi, segera ditanggapi para pengurus. Lumayan, responsif ini sangat melegakan. Mereka tak hanya berunding lewat online group saja juga bertatap muka langsung, dilihat dari bunyi chat itu.

    Pamflet ngaji kitab sudah disebar di group setelah dua hari pasca rapat, lalu mulai beramai-ramai dari kami para anggota dan pengurus IPNU IPPNU memostingnya dalam media sosial. Respon mulai beragam, hingga tetangga desa tertarik mengikutinya. Meski sebelumnya terdapat konflik tetang kitab dan ustaz yang akan menjadi guru kami saat mengaji yang kemudian terselesaikan dengan baik. Bahkan, kami mendapatkan kitab gratis dari beliau. 

    Ramadan pertama tiba, antusias mengikuti pun semakin membara. Apalagi kita meminta izin pada orang tua langsung mendapat lampu hijau. Bertekad belajar saat Ramadan ini memang sangatlah menyenangkan, terpaut umur berbeda dengan para teman yang ikut mengaji bahkan bukan lagi sebuah halangan. Terpenting sekali, niat untuk belajar. Ya, akhirnya Ramadan kali ini bersama Kitab "Taisirul Kholak Fil 'ilmu Akhlak" bersama para rekan dan rekanita IPNU IPPNU Ranting Tugu dengan ustaz kami Ustaz Nasih.

Bagaimana Ramadanmu?

    

0 Comments:

Posting Komentar

Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!