, ,

Hari kartini 21 april, lahirkan sebuah emansipasi

 


    Tepat, 21 April sebuah tanggal bersejarah yang tak bisa dilupakan siapapun di negeri ini. Lahirnya sosok pelopor emasipasi wanita yang terkenal dengan sebuah karyanya berjudul "Habis Gelap, Terbitlah Terang". Bukan sekadar buku tanpa isi, melainkan sebuah pemikiran gemilang yang dituliskan. Tak salah lagi jika beliau memang digaungkan sebagai pembebas bagi wanita. Sebab beliau dengan pemikiran bahwa perempuan juga memiliki kebebasan untuk bersekolah, sampai-sampai beliau mendirikan sebuah sekolah pagi perempuan-perempuan di Jepara. Raden Ajeng Kartini itulah namanya. Pelopor wanita untuk mendapatkan haknya yang setara dengan laki-laki. Ia tak bermaksud mengungguli kaum laki-laki, hanya bermaksud menyadarkan jika wanita berhak untuk bebas tidak terikat pada kungkungan adat.

Sajak Perempuan dalam Tekanan

Adalah aku perempuan terbelenggu pada zaman lama. 
Di mana gerakan tak boleh dilakukan.
 Hanya diam meneruskan perintah para penguasa pilihan.
Adalah aku yang tak bisa menjejakkan langkah cita. 
Akibat kukuan adat yang pekat. 
Berdiam adalah jawaban, berontak adalah larangan.
Aku adalah boneka. Boneka perempuan penurut tak boleh berontak.
 Ah! Apalagi berteriak itu akan menjadi tragedi.
Aku adalah perempuan yang berserah pasrah akibat lontaran keinginan dihapuskan. 
Bungkam adalah pilihan satu-satunya.
Setiap air mata dipasungkan tak boleh keluar. Setetes jatuh, raganya akan runtuh. 
Cacian makian akan tumbuh.
Aku adalah perempuan beridealis, bercita, bergerak, namun diam sebab pilihan tunggalnya hanyalah diam.
Perempuan perempuan desa yang dibungkam oleh konservatifnya pikiran.
Bersuara adalah keinginan yang tak dapat diutarakan.
Perempuan bersajak, apresiasikan rasa lewat tulisan. 
Sebab tindakan sudah dibabat habis hilang tak ada yang dapat dilakukan.
Inilah sajak perempuan dinistakan oleh zaman.


    21 April bukan hari biasa dalam sejarah wanita, sebab jika tak ada pemikiran tentang emansipasi wanita bagaimana wanita hidup sampai sekarang? Tetap terjajah dan derajatnya berada di bawah laki-laki. Hanya sebagai alat tanpa tahu bahwa wanita pun tetap memiliki hak yang sama. Kartini dengan kegigihannya memperjuangkan wanita tidak merasa terkengkang meski ia sudah menikah, meski ia dibesarkan dala adat yang masih kental. Di mana wanita hanya memiliki tiga peran masak (Peran wanita di dapur menyajikan makanan bagi keluarganya), manak (Melahirkan keturunan), dan macak (Bersolek untuk suaminya, sebagai pelengkap bagi suami hiasa yang dipamerkan saja).

    Betapa menyedihkan jika pemikiran tentang wanita zaman dahulu masih diterapkan di saat sekarang. Tak ada lagi wanita yang bisa bersekolah sampai tinggi, tak ada lagi wanita yang memperjuangkan cita-cita, tak ada lagi wanita dengan bebas dan berani menjelajahi dunia. Sebab, perannya sangat dibatasi. Sebab, wanita dilarang bertindak demikian karna dianggap melanggar adat yang ada.

    Para wanita kini bebas, namun bukan berarti bertindak semaunya. Emansipasi wanita ada sebagai penentang adanya patriarki, sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang peran utama dalam segala bidang. Emansipasi wanita ada sebagai sanggahan jika wanita bisa ditempatkan dalam bidang-bidang yang biasanya diisi oleh laki-laki. Wanita bisa menjadi guru, polisi, tentara, dokter, pegawai perusahaan, dan pekerjaan lainnya.

    RA Kartini pun bukanlah sebagai penganut feminisme yang ekstrim, ia berdiri untuk para wanita yang terjajah. Beliau pun senang berliterasi hingga ia sering menulis surat yang berisi pemikiranya yang merujuk pada surat Al Baqarah ayat 257

اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Artinya: Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

    Hal ini di dapatnya ketika beliau memahami alquran dari ulama yang bernama KH Shaleh Darat, beliau pula yang menafsirkan makna Alquran dengan pegon jawab atas keluh Kartini yang susah memahami alquran dengan bahasa yang belum bisa dimengerti. Pemikiran kritis Kartini dari tafsir surah al Baqarah ayat 257 menciptakan tulisan-tulisan yang dibukukan dengan judul Habis Gelap, Terbitlah Terang.

Tulisan ini pula yang menjadikan wanita terangkat derajatnya, sebab tak hanya cara mendirikan sekolah. Melalui tulisan suaranya tentang betapa suramnya kehidupan wanita zaman dulu menjadi dipahami oleh banyak orang. Tujuannya sudah jelas ingin menerangi kegelapan bagi kaum wanita.

Bukankah emansipasi wanita ada sebagai sanggahan adanya patriaki yang melekat pada negeri ini di zaman dahulu?

    Padahal kaum wanita dan laki-laki bisa berkerja sama membangun negeri lebih baik. Konsolidasi yang kuat dibutuhkan kerja sama banyak orang dan pemikiran banyak orang. Sebabnya Kartini ada untuk mengangkat derajat wanita agar bisa bersama-sama membangun negeri bukan membangun ego saling merasa kuat dan benar sendiri.

"Habis gelap, terbitlah terang!"

Ialah engkau Raden Ajeng Kartini
Salah satu pelopor emansipasi wanita negeri
Berikan cahaya, tandakan kita tak terampas lagi
Lahirkan era baru bagi wanita di bumi pertiwi

Wanita tak lagi dijajah sampai ngeri
Kungkungan adat bukan hal yang perlu ditakuti
Sebab sudah tertulis hak bagi wanita negeri 
Untuk maju bersama kaum laki-laki

Tetapi, kenapa semua orang tak mau mengerti 
Masih ada stereotip feminisme dan patriarki
Menimbulkan petaka 'tuk saling membenci
Bukan memberikan kasih sayang saling memahami?

Habis gelap terbitlah terang
Bukan tentang saling menyerang
Inilah sebuah tanggapan
Tentang wanita pun bisa berjuang

Habis gelap terbitlah terang
Sebuah pemikiran gemilang
Menyingkirkan satir yang terlalu menjulang
Bahwa wanita bukanlah barang

O, Raden Ajeng Kartini
Terima kasih telah berjuang
_Obral Kata Veve


0 Comments:

Posting Komentar

Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!