Lebah Sombong Mendapatkan Hukuman
Karya: Mya Veronica
Di pagi yang cerah, dengan bunga bermekaran
ada seekor lebah yang terbang ke sana-kemari mencari bunga untuk diambil madunya.
Lebah yang sedang terbang itu dengan angkuh memainkan sayapnya. Lebah ini memiliki
sifat yang amat tidak bagus, ya dia memiliki sifat sombong. Semua penghuni
hutan pun tahu jika lebah ini angkuh dan sombong. Selalu merasa berhak atas
segala bunga yang ada di hutan.
Lebah selalu berkata, “Semua bunga di hutan
milikku! Jika kalian berani mengambil satu saja akan kusengat kau dengan
jarumku!”
Tentu saja dengan perkataan lebah itu, tak ada
yang berani mengambil bunga yang ada di hutan. Takut disengat oleh lebah.
Bisa-bisa mereka akan mendapatkan wajah memerah dan tubuh penuh bentol-bentol
terkena sengatan lebah. Jarum lebah memiliki racun. Sehingga jika terkena
sedikit saja akan terasa gatal dan memerah akhirnya memunculkan bentol-bentol
dalam tubuh.
Melihat situasi seperti itu dua beruang yang
cerdik membuat sebuah ide untuk membuat lebah itu kapok. Mereka jengkel dengan
ulah lebah yang seenaknya. Menguasai seluruh kebun bunga dan membuat tanaman
lain rusak karena ulahnya.
Beruang Biru berkata, “Kak Beruang Coklat
bagaimana kalau kita membuat jebakan bagi lebah agar dia sadar akan kesombongannya.
Aku sudah geram dengan tingkah lakunya itu. Terlalu semena-mena!”
Mendengar perkataan itu Beruang Coklat
mengangguk lalu berpikir sejenak, “Sepertinya memang sudah saatnya kita
bertindak. Lebah memang perlu mendapatkan pelajaran atas apa yang dilakukannya
ini!”
Beruang Biru pun bertanya tentang ide Beruang
Coklat, “Lalu, apa idemu Kak Beruang Coklat?”
Beruang Coklat membisiki Beruang biru tentang
idenya itu, keesokan harinya mereka berdua menjalankan rencana yang sudah
dibuat sejak semalam. Mereka sudah tidak sabar dengan apa yang akan terjadi
pada Lebah sombong itu.
Saat lebah kembali berulah, mencari bunga
paling nikmat dan akan dimilikinya sendiri. Ia menemukan sebuah bunga besar
yang amat indah. Pertama kali ia melihatnya, segera saja ia mendekat pada bunga
itu. Baunya sangat harum dan dengan rakusnya ia memakan madu di bunga itu.
Sungguh naas, rasa madu bunga besar itu sangat
pahit. Sekali meminumnya perut lebah langsung merasakan kesakitan yang amat.
Lebah mengaduh dan terjatuh di tanah.
“Aduh! Kenapa perutku sakit sekali. Aduh! Rasa
madunya sangat pahit! Aduh ini kenapa?” Lebah terus saja mengaduh dan merasakan
kesakitan di perutnya.
Kedua beruang yang mengamati dari kejauhan menjadi
tidak tega. Lebah yang kesakitan itu segera ditemuinya.
“Lebah apa yang terjadi kenapa kau terus saja
mengaduh kesakitan?” tanya Beruang Biru.
“Aku sepertinya keracunan, tolong!” Lebah
merintih.
“Ini obat untukmu, makanya
kamu jangan jadi sombong karena Allah tak menyukai orang yang sombong seperti
dalam surat An-Nahl ayat 23 yang berbunyi “إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْتَكْبِرِينَ
yang artinya “Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang
menyombongkan diri.” (QS. An
Nahl: 23)” kata Beruang Coklat sambil menyerahkah obat pada lebah itu.
Lebah segera meminumnya, kemudian ia menyadari
segala kesalahannya. Ia meminta maaf kepada seluruh hewan yang ada di hutan. Ia
tak lagi semena-mena dengan jarum yang ada di tubuhnya. Ia juga tak rakus
tentang bunga yang ada di hutan. Semua bahagia. Sebabnya Lebah sadar, jika
kesombongan hanya akan membuatnya celaka. Ia sudah kapok.
0 Comments:
Posting Komentar
Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!