, ,

Tenggelam dalam Rutinitas, Apa Kabar Prioritas?

     



    Sering kali berada dalam pusaran rutinitas yang tanpa henti terus memaksa kita selalu pada garis lintas yang sama, setiap hari kita melakukan repetisi kegiatan yang menjemukan. Membuat kita melakuakan kegiatan pada hal pasti yang sudah ratusan kali kita ketahui, ketimbang suatu hal baru yang belum tentu kita tahu. Rutinitas?

Hal rutin, suatu prosedur yang teratur tanpa ada perubahan. Ajeg.


    Melawan rutinitas demi prioritas, yang belum diketahui hasilnya akan membuat jeda untuk berpikir lumayan lama sebab risiko yang akan dihadapi tak ketara, tak terlihat, dan tak bisa diprediksi. Suatu hal yang tak pasti sering kali dihindari karna tak mau merugi. Namun, jika ini berkaitan dengan hidupmu akankah kamu masih memikirkan suatu kepastian? Suatu hasil akhir? 




    Hal tak pasti akan selalu ada dalam hidup kita, ketahuilah! Sebabnya ada pilihan dalam setiap melangkah, akhirnya selalu ada keharusan untuk memilih, memilih pada jalan biasa dengan risiko yang telah ada, atau hal baru yang sebenarnya akan mendongkrak kehidupanmu sebelumnya. Menjadikan bisa dalam keadaan asing yang sebenarnya sangat kausukai.


    Untuk berada dalam hal seperti ini, makanya perlu ada skala. Ukuran, peritungan untuk menentukan mana yang akan kaupilih dan jalani. Ya, kita perlu membuat sebuah Skala prioritas, ukuran kebutuhan yang tercatat dengan baik yang akan menjadi acuanmu dalam bertindak. Karna tanpa perencanaan yang jelas segala tindakanmu bisa saja menjadi kacau balau di luar ekspetasi. Meski kadang, masih saja ada hal yang tak sesuai perkiraan, tetap perlu perencanaan yang akan meminimalisir risiko yang ada.


Penentuan skala prioritas bisa didasarkan oleh beberapa hal, semisal:


  1. Kebutuhan. Kebutuhan yang memang sangat penting bagimu, mana yang menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersiermu. Kebutuhanmu, hanya dirimu yang mengetahui. Sebab setiap kebutuhan orang-orang berbeda namun sama dalam hal; sandang, pangan, dan papan. Lalu, pendidikan, dan sebagainya.
  2. Pendapatan. Keuangan yang kau punyai dan kebutuhan yang harus kaucukupi. Antara bekerja keras untuk mencukupi segala kebutuhan, atau bersantai ria lupakan kebutuhan.
  3. Perencanaan Masa Depan. Perencanaan masa depanmu, ingin menjadi apa dirimu, dan kebutuhan apa yang harus dipenuhi untuk masa depanmu akan mempengaruhi skala prioritasmu. 
      

    Melalui beberapa pertimbangan itulah kamu akan mengetahui mana yang harus kamu lakukan, karna kamu sudah memiliki skala prioritas, penentu tingkat paling tinggi dan rendah sebagai acuan. Tidak selamanya rutinitas akan berada pada posisi awal yang kau kerjakan akan ada prioritas lain yang kadang juga harus sempat kau lakukan dahulu. Kadang kala memang kehidupan tak berjalan layaknya normal seperti biasa, apa yang biasa kau kerjakan ini bisa menjadi hal kesekian kali karna diundur oleh hal yang urgent, ada secara tiba-tiba sebab suatu hal.


    Skala prioritas, ini juga membantu kita untuk tak ragu dalam pengambilan keputusan. Seperti kita telah mencapai keputusan final, namun meragu karna takut ini pilihan yang salah. Namun, jika kita melihat skala prioritas kita akan memantapkan diri untuk berani mengambilnya.


    Jika prioritasmu sudah teratur sedemikian rupa, mari kita jalani apa yang sudah terencanakan. Jangan hanya menjadi sebuah tulisan yang tertempel di tembok semata dan luntur terkena bocoran air loteng, atau kabur terkena angin saat membuka pintu.


    Kurangnya kepercayaan diri dalam menjalankan skala prioritas sering kali terjadi, sudah berencana tapi tak terlaksana. Sudah terhitung, tetapi ragu menetapkan. Kembali lagi, semua akan terjadi jika kamu kerjakan. Hidupmu kamu yang mengaturnya. Meski begitu, jangan sekali mengkhianati apa yang sudah kautulis, itu menyakitkan. Seperti kamu mengkhianati dirimu sendiri, terlalu miris bukan?

0 Comments:

Posting Komentar

Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!