Skip to content
Sebuah Puisi
Mya Veronica
Pada sebuah sajak yang mengiringi langkah
Ada bait yang tersembunyi untuk sang kekasih
Tercatat dalam tinta putih tertulis dalam kertas putih
Terbaca melalui hati termakna melalui budi
Mungkin sajak puisi ini tak sepuitis bak pujangga
Sebatas puisi ‘tuk ekspresikan diri pada cinta
Bersamaan dengan candra menghiasi shyam
Penuhi rindu dengan baris kata tiap bait malam
Tulungagung, 13 Oktober 2019
Adorasi Semu
Mya Veronica
Titik-titik persimpangan akhir terlihat nyata
Penuhi juga bersama deretan kata
Aksa menyandera satu titik semu
Bertumpuan simpangan buntu
Tak perlu dinyatakan akan sebuah makna
Ketika kata tak berguna
Tak perlu kau buat semu itu nyata
Jika memang kau lakukan hanya membuat ngilu pada kalbu
Akibat adorasi semu untuk perasaan sementara
Tulungagung, 13 Oktober 2019
Bukan Akhir
Mya Veronica
Tak ada yang memulai
Tak ada yang mengakhiri
Semua menjadi kacau tiba-tiba
Tak ada sepatah kata terucap
Hanya luapan amarah yang tertancap
Terekat pada jaringan otak
Tak ada senyum sapa
Hanya diam yang menggiring pada rasa
Benang takkan terurai
Karna tak pernah dicobai
Begitu pun pada rasa, mengalir tanpa diminta
Berakhir tanpa diterima, tumbuh tanpa dirasa
Tulungaung, 13 Oktober 2019
Degub Dada
Mya Veronica
Seakan hentakan kaki mendobrak dada
Terngiang pada harapan cinta
Merasai penglihatan netra pada pandangan pertama
Dag dig dug
Debar menjabarkan buana cinta
Dag dig dug
Debar mensyaratkan rasa
Sebuah hakikat cinta
Fisik bukan utama, melaikan budi pada jiwa
Menjadikan debar penuh gelora
Tulungagung, 13 Oktober 2019
Kekasih Jiwa
Mya Veronica
Teruntuk kamu
Yang belum pernah bertemu
Yang akan menjadi jodohku
Yang akan menutunku
Kesendirian ini bukan sebuah masalah
Keyakinanku yag mengutkanku untuk tak menyerah
Mengajarkanku arti tabah bukan pasrah
Pada dirimu ...
Daku sabar menunggu dirimu
Hingga pada waktu yang tepat
Aku tetap mengharap
Malamku sebutkan namamu dala doa
Tak ada rasa gundah menyerang dada
Semua ku haturkan pada Sang Pencipta
Mempertemukan kita pada sebuah rasa yang sama
Menuju jannah-Nya
Tulungagung, 13 Oktober 2019
Tulungagung
Mya Veronica
Kota penuh kenangan
Mengajarkan sebuah cinta tak harus digenggam
Karna pada keyakinan cinta bukan paksaan
Kota dengan kebanggan
Akan perasaan lama diakhiri dengan keikhlasan
Bukan kebencian yang dicanangakan
Titian jalan penuh cobaan
Bukan persyaratan untuk tak mengejar tujuan
Cita kan dihalalkan dengan keikhtiyaran
Bersama doa kan dimakbulkan
Tulungagung, 13 Oktober 2019
Hallo semua!
Mari kita budayakan membaca dan menulis.
Penulis Pandora, Aksara Mya dan Ulfa, dan beberapa buku antalogi lainnya. Baik puisi atau cerpen.
Salam Hangat
Ve!
0 Comments:
Posting Komentar
Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!