Dongeng Fabel Panjang, Haras si Semut yang Cerdik

    


    Kata Veve kali ini membawakan sebuah dongeng panjang dengan judul Haras si Semut yang Cerdik. Dalam dongeng ini akan disertakan sinopsi dan amanat yang didapat oleh pendongeng, pembaca, serta pendengar tentunya. Semoga dongeng panjang Haras si Semut yang Cerdik bisa menjadi rujukan dalam mendongeng. Salam literasi!

Bagian Dongeng Haras si Semut yang Cerdik

1. Sinopsis

Cerita ini terjadi di sebuah hutan lebat, dengan tokoh bernama Haras dan Boni. Haras adalah semut kecil yang cerdik, sedang Boni adalah gajah besar yang amat sombong. Pertengkaran Haras dan Boni terjadi ketika mereka bertabrakan di satu jalur, sedang Boni si gajah yang diberi nasehat malah mengejek dan menjaili Haras dan teman-temannya. Setelah kejadian itu, Boni si gajah sombong semakin semena-mena dan terus saja menjaili Haras dan para smut lainnya. Haras yang jengah terhadap kelakuan gajah akhirnya mengajak teman-temannya unuk memberi nasehat pada Boni si gajah. Rencana telah dilakukan, Haras dan para semut menaiki tubuh gajah dan menggigit telinga gajah bersamaan. Boni yang kapok akhirnya tidak lagi menjaili Haras dan para semut lainnya, juga hewan kecil lainnya. Akhirnya mereka menjadi sahabat karib.


 2. Naskah Dongeng Fabel

Haras si Semut Cerdik

Oleh Mya Veronica

 

Alkisah di sebuah hutan yang lebat, tinggal bermacam-macam hewan. Ada; gajah, semut, kelinci, harimau, ular, tikus, macan, dan lain sebagainya. Mereka semua memiliki berbagai macam ukuran, besar, kecil, dan sedang. Namun di dongeng kali ini, menceritakan hewan yang memiliki ukuran yang besar dan hewan yang memiliki ukuran kecil!

Siapakah mereka?

Ya, Haras dan Boni. Dua hewan yang memiliki ukuran yang sangat berbeda. Haras adalah semut kecil yang cerdik sedang Boni adalah gajah besar yang sangat sombong. Benar-benar sombong!

Kala itu, Haras dan teman-temannya yakni para semut sedang bergotong royong mengumpulkan makanan untuk persediaan di musim kemarau. Kegiatan yang dilakukan para semut ini sangat membuat semut-semut bisa menjadi kompak. Tidak pernah sekalipun mengeluh akan tugas yang diberikan. Makanan yang diperoleh para semut pula, berkat penciuman para semut yang bertugas mendeteksi letak makanan berada menggunakan antena mereka.

            Haras dan para semut semangat membawa makanan mereka menyanyikan lagu kesukaan mereka

“Tong-gotong royong 123! Ayo gotong-royong, mari rajin kerja!”.

Di sisi lain Gajah sedang berlari mundur dengan tanpa menoleh ke belakang. Menganggap dirinya kuat tanpa pernah merasa harus memperhatikan lingkungan sekitar. Akibatnya di satu jalur yang sama kedua hewan bertabrakan.

‘Boom!’

Tabrakan tidak terelakan, Haras dan para semut terpelanting dan terjatuh sehingga makanan yang dibawanya jatuh ke tanah. Beberapa semut mengaduh kesakitan, beberapa lainnya membantu para semut yang terjatuh dan mengambil makanan mereka.

Haras yang juga merupakan korban kecelakaan ini, segera saja menegur Boni si gajah.

“Hei Boni! Bisakah kamu melihat kami yang kecil ini, ketika kamu berjalan mundur coba perhatikan sekitarmu!”

Teriakan Haras yang muncul dari belakang, terdengar seperti bisikan kecil, sehingga Haras berjalan maju ke depan, meneriaki kembali si Boni. Agar menyadari apa sedang terjadi.

“Boni! Lihatlah ke bawah sini! Kami terjatuh saat kau berjalan mundur! Tak ada kata yang ingin kamu ucapkan?”

Mendengar apa yang dikatakan Haras, Boni tertawa mengejek, dan membalasnya dengan perkataan angkuh!

“Siapa kau yang berbicara kepadaku? Haras? Si semut kecil ini? Ha ... ha ... ha ..., kau hanya hewan yang lemah! Dengan satu kali hentakan saja kamu dan kawan-kawanmu langsung terjatuh!” Boni tertawa lebar, dan senyum mengejek.

Tidak hanya itu, Boni menjaili para semut dengan menghentak-hentakkan kaki. Tentu saja para semut kewalahan untuk berdiri tegak banyak yang terjatuh berguling-guling. Sungguh sombong sekali gajah ini. Mendapatkan perlakuan Boni yang semena-mena, para semut meninggalkan gajah dengan kesal.

Tidak hanya sekali-dua kali Boni si gajah sombong itu menjaili Haras dan para semut lainnya, tetapi berkali-kali setelah kejadian itu. Tiap kali bertemu dengan Haras dan kawan-kawannya, Boni menjaili dengan meniup angin melalui belalainya, menyemburkan air dengan belalainya, menghentak-hentakkan kaki dengan keras-kerasnya, dan ketika para semut terluka Boni tertawa lebar nan mengejek.

Haras dan para semut lainnya sudah jengah dengan kelakuan Boni, sehingga mereka memutuskan untuk memberi pelajaran Boni si gajah agar tidak sombong dan semena-mena. Melalui diskusi inilah, para semut dan Haras menentukan waktu kapan mereka menjalankan rencananya.

Tiba di mana waktu yang telah ditentukan, bertepatan Boni si gajah berulah lagi pada kawanan Haras. Bersiaplah mereka membuat formasi dan lari sekencang-kencangnya ke arah Boni. Menaiki tubuh Boni, berjalan menuju telinga Boni, bagian terlunak dari gajah. Dalam hitungan 1, 2, 3! Mereka semua menggigit telinga Boni bersamaan.

“Aduh! Aduh! Aduh!”

“Ampun, Haras! Ampun semut-semut! Ampun! Aku tidak akan mengulanginya lagi! Aku tak akan mengganggu kalian dan para hewan kecil lainnya! Aku Kapok! Hu hu hu hu!” Boni si gajah sombong menangis tersedu-sedu karena gigitan semut yang amat menyakitkan. Haras yang tak tega melihat Boni menangis memberitahu teman-temannya untuk menghentikan gigitan mereka.

“Baik, Boni! Jangan kau ulangi lagi! Kita lebih berteman saja” kata Haras Bijak

“Ingat firman Allah gajah dalam surat al isra’ ayat 37 yang artinya ‘Dan janganlah engkau berjalan di Bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus Bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.’

Nah, anak-anak bunda sekalian kita sebagai makhluk ciptaan Allah dilarang untuk sombong dan berlaku semena-mena karna Allah tidak menyukai itu dan perbuatan yang buruk akan kembali buruk pada kita.

3. Amanat Dongeng

Sebagai mahkluk ciptaan Allah kita tidak boleh berlaku semena-mena dan sombong terhadap apa yang kita miliki. Kita harus rukun terhadap sesama dan saling tolong menolong. Apa yang kita tanam itulah yang akan kita dapatkan. Perbuatan buruk hanya akan membuat persaudaraan runtuh dan kembali buruk pada kita.

4. Informasi Lain dalam Dongeng

  • Haras adalah nama semut dalam Kisah Nabi Sulaiman as. Mufassir mengatakn jika semut yang berbicara dalam surat An-Naml ayat 18. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Semut ini berasal dari kelompok Bani Syisan.
  • Semut merupakan jenis hewan yang hidup berkelompok.
  • Gajah memiliki kulit yang tebal, gajah memiliki belalai yang sangat panjang, dan memiliki gading yang sering diburu.

0 Comments:

Posting Komentar

Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!