, ,

Abadikan Diri dengan Tulisan


           

         Kalau saya kira ini musim nulis gimana? Sekarang banyak sekali pegiat literasi yang sangat gencar mengajak kawan-kawannya untuk belajar menulis. Menulis apa saja, baik fiksi maupun nonfiksi. Baik sastra maupun nonsastra. Menulis itu seru, katanya. Kok bisa? Ya, bisa saja jawabnya.

        Bingung serunya dari mana? Ya, dari cara kamu mengolah idemu. Apa yang kau pikirkan diturunkan pada tulisan. Berawal dari tulisan sederhana menjadi tulisan rumit penuh teory. Berawal dari tulisan ngawur akhirnya menjadi teratur. Berawal dari coba-coba menjadi ketagihan, hayo siapa? Tapi, yak teman-teman kita di tahun 2016 pernah mengalami masa kritis membaca, loh. Ya, Indonesia di tahun 2016 mendapat peringkat 2 terakhir dalam hal minat baca. Survey mengatakan sebab Indonesia mengalami masa terburuk karena sulitnya akses untuk mendapatkan bacaan itu karena berada di daerah terpencil. Bahkan teman saya yang sedang mengajar di pulau terpencil pun bilang jika ia harus ke kota untuk mendapatkan akses internet dengan lancar. Untuk mengerjakan ujian pun mereka harus 'ngungsi' ke rumah warga yang jaringannnya stabil.

        Beruntunglah saat ini, sebab di tahun 2019 kemarin ada survey yang mengatakan Indonesia mencapai urutan ke-16 dalam kegemaran membaca yang dilansir oleh World Reading Habbit dengan urutan pertama adalah India yang rata-rata membaca selama 10.42 menit dalam seminggu. Bahkan India ini mempunyai agency terjemahan bahasa Indonesia terbaik ketimbang kita sebagai pemilik bahasa aslinya.

        Kalau sudah begini, dengan peningkatan yang naik tajam seharusnya kita bisa lebih dari ini, bukan? Banyak sekali platform menuis dan membaca yang sangat mudah diakses. Kalau jaman dahulu kita hanya bisa mengandalkan perpustakaan sekolah dan daerah, sekarang pun perpustakaan digital ada seperti i-Pusnas. Web berkaitan jurnal naisonal dan internasional juga ada seperti: jurnal Akademia yang sangat mudah diaksesnya, jurnal Cambridge, dan jurnal lainnya yang tak kalah banyak. Tidak hanya web untuk tulisan ilmiah, tulisan fiksi yang uatan Indonesia pun ada, Kwikku, KBM, dan lain-lainnya. Platform lainnya seperti; Novelme, Joylada, Noveltoon, Wattpad, Dreame, bahkan banyak yang belum tersebutkan atau masih ada dalam rancangan.

Padahal tadi saya membahas menulis, kok membahas bacaan juga?

        Karena seorang pembaca pun bisa menjadi penulis. Rugi banget jika ide yang ada di dalam pikiran kita harus melayang jauh tanpa ditangkap dan dipatrikan ke dalam tulisan. Pasti banyak yang mendengar kutipan " Ikatlah ilmu dengan menulis." Yap, ini adalah Sabda Rasulullah SAW bahkan sahabatnya pun diajak untuk membuat tulisan.Salah satunya Abdullah bin' Amru.

        Jika kalian tekuni dengan benar, menulis pun banyak manfaatnya. Mengajarkan kita untuk banyak membaca. Tidak ada penulis yang tidak suka buku karena tulisan yang ditulisnya berasal dari buku yang dibaca. Bukan maksud meniru melainkan menyampaikan gagasan lain yang sesuai dengan apa yang dibaca. Jika ini menulis non sastra, ya. Banyak sekali manfaatnya, bukan? 

Kalau kata saya, kamu hidup pasti banyak perjalanan jika kamu tua ingin mengingatnya maka abadikan dengan tulisan.

        Menulis sastra pun juga bermanfaat. Banyak sekali dari kaum penulis yang tak bisa menyuarakan perasaanya untuk negeri ini dituangkan dalam tulisan. Biasanya penuanganya lewat puisi, karena keidahan majas dan lugasnya maksud mudah mengena bagi pembaca sekalian. Menulis itu seru kalau tidak seru, tidak mungkin sekarang ada 2,3 milyar karya ilmiah yang dibuat oleh anak bangsa. Bahkan Indonesia mendapatkan gelar perpustakaan terbaik.

        Maka dari itu, menulislah! Ikat ilmumu, abadikan dirimu, jadikan tulisanmu sebagai prasasti agar dikenang. Menulis itu mudah asal punya kemauan. Tanpa kemauan kamu tidak akan menulis. Tahu tidak awal saya menulis ini hanya dari iseng belaka, loh. Keterusan sampai berapa kata ini. Menulis dapat menumbuhkan minat baca. 

        Menulislah ekspresikan rasamu!


Menulis iku seru lek ra seru lapo moco tulisan iki?
Nah, untuk kalian semua jangan sungkan untuk menulis. Tulislah apapun itu.

Salam literasi.


Mya Veronica, wong suka nulis tetapi kadang ngawur.




1 komentar:

  1. Yuhuu, mari berjuang bersama 'khususnya'di Rejotangan utk menumbuhkan spirit literasi. Hehe. Bagiku menulis ialah kepuasan batin. Entah menghasilkan atau tidak, akan tetap menulis. Siapa tahu yang baca tulisan kita akan bertransformasi menjadi manusia luar biasa. Yang pasti dan lebih utama yakni kita sudah beramal jariyah ilmu. Hehe

    BalasHapus

Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!