Tabiat Viral Dulu, Baru Ditindak



Sebuah humor sedikit pada bulan puasa kali ini, untuk menghibur pembaca Kata Veve.

    Di sebuah negeri antah berantah di mana hati nurani para pemimpinnya sedang kacau juga beberapa rakyatnya ikut nimbrung kacau ada sebuah tabiat yang telah menjadi suatu hal umum. Tabiat viral dahulu baru ditindak telah menjadi trend center yang amat digemari oleh pemangku kebijakannya dan para staf bawahannya.

    Teriakan satu orang tidak ada didengarkan meski sudah sampai menangis darah, kebenaran di depan mata tidak bakal digubris meski sudah terlihat jelas. Sampai-sampai karena tabiat viral dulu baru ditindak rakyatnya melakukan hal-hal viral agar terlihat oleh orang-orang penting. Baik yang kaya akal juga kurang akal. Ada yang viral demi kepentingan bersama ada juga yang viral demi kepentingan diri sendiri.

    Eh tapi eh, ada juga yang asal viral padahal bakal mencelakakan orang lain. “Udahlah yang penting viral! Urusan benar salah ya nanti!”. Duh ... duh ... negeri antah berantah kini menjadi ladang komedi. Pemimpin membuat komedi, rakyatnya juga melawak. Lucu nian!

    Balik lagi pada tabiat viral dulu baru ditindak, seperti penentuan hal-hal yang di luar nalar pikir sampai para rakyatnya jengah dan mendesak membenarkan barulah dibenarkan. Lucu bukan, orang yang tanpa berpikir saja sudah tau itu salah, tetapi tetap diteruskan lalu ini orang bagaimana yang tetap meneruskan kesalahan?

Malu?

    `Itu sudah lama hilang dan punah. Buat apa malu jika hanya tidak bisa membuat gebrakan gemilang, katanya. Tidak perlu malu untuk hal-hal yang menyulitkan, meribetkan atau hal-hal yang bukan kepetingan saya. Mungkin begitu keinginannya. Terpenting saya untung sudah beres, tambahnya.

    Apalagi media beritanya di negeri antah berantah, asal comot sana-sini tanpa tahu benar salah. Giliran diingatkan malah marah. Katanya sesuai kaidah jurnalis, tetapi tulisannya bikin nangis. Sana-sani mencaci maki yang menasehati, biar dikata benar sendiri.

    Sudahlah, memang benar ini hanyalah negeri antah berantah penuh goyonan dan lawakan yang menghibur di tengah tabiat viral dulu baru ditindah. Biar tidak spaneng, begitulah.

Related Posts:

0 Comments:

Posting Komentar

Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!