Pengertian pola asuh orang tua, apa itu pola asuh bagaimana pola asuh. Orang tua harus memahami makna parenting/pola asuh agar menjadikan anak yang paham akan norma kehidupan.
Pengertian pola asuh orang tua menurut para ahli
- Pola asuh menurut Casmini (dalam Palupi 2007) ialah cara orang tua dalam memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak, serta melindungi anak dalam proses kedewasaan, hingga pada pembentukan karakter anakdengan norma-norma yang ada dalam masyarakat pada umumnya.
- Pola asuh menurut Hurlock (1998) ialah suatu metode dalam mendisplinkan anak yang diterapkan oleh orang tua.
- Pola asuh menurut Baumrind (1967) ialah parental control di mana cara orang tua dalam mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya melakukan tuga-tugas perkembangan hingga menuju pada proses pendewasaan.
- Pola asuh menurut Ahmad Tafsir ialah pendidikan.
Menurut beberapa
para ahli, pengertian pola asuh adalah cara, proses atau pun metode dalam
mendidik anak, mendisiplinkan anak, membimbing anak, dan mengontrol anak, agar
bisa melalui tahapan perkembangan anak dengan baik yang sesuai dengan
norma-norma kehidupan bermasyarakat. Sedang, pengertian pola asuh orang tua,
berarti cara orang tua dalam mendidik, mengasuh, membimbing, mendisiplinkan
anak dalam proses pendewasaan yang sesuai dengan tatanan dan norma yang berlaku
di dalam masyarakat dengan baik. Karna sejatinya anak akan berkembang dan hidup
di dalam masyarakat itu sendiri.
Dapat
dipastikan, orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak. Bukan hanya
orang tua saja, tetapi juga lingkungan sekitar anak yang perlu memahami
pentingnya pola asuh bagi perkembangan anak. Sebabnya, orang tua harus mampu
bekerja sama dengan lingkungan sekitar dalam membuat lingkungan yang sehat bagi
anak-anaknya demi perkembangan anak ke depannya.
Orang tua adalah pemegang busur yang mengarahkan kemana anak panah akan menacap, begitulah dalam pendidikan anak. Orang tua berperan dalam membentuk karakter anak. Menjadi seperti apa anak itu, tergantung bagaimana pola asuh anak yang diterapkan.
Peranan penting
ini, juga harus ditanggapi dengan bijak oleh orang tua agar tidak menjadikan
orang tua sebagai tokoh antagoni dalam pemikiran anak karena dalam
pengasuhannya menjalankan metode otoriter yang tidak mau tau pemikiran apa yang
ada di dalam kepala anaknya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, orang tua juga
perlu mengetahui macam-macam dari pola asuh.
Macam-macam Pola Asuh
Macam-macam pola
asuh orang tua kepada anaknya, ada beberapa macam pola asuh yang harus
diketahui. Ada 4 macam pola, yaitu:
1. Pola Asuh Otoriter
Pengertian pola asuh otoriter adalah pola asuh dengan
gaya menghukum dan membatasi anak dalam berkembang, sebab anak harus mengikuti
arahan orang tua yang harus sesuai dengan kehendak orang tua itu sendiri. Dalam
pola asuh otoriter, anak bisa mengalami kekerasan dalam keluarga jika tidak
mengikuti sesuai keinginan orang tua. Anak dipaksa tunduk dan patuh tanpa tahu
sebab atau alasan anak harus melakukan apa yang diperintahkan orang tua. Efek
samping atau akibat dari pola asuh otoriter ialah anak akan menjadi pribadi
yang minder, ketakutan, atau bahkan menjadi keras dan pembangkang karena sudah
lelah dengan apa yang telah diperintahkan orang tua.
Contoh dari pola asuh otoriter ialah, seorang anak
dipaksa untuk belajar dari pagi hingga sore tanpa istirahat dengan perintah
verbal, “Kamu harus belajar pagi ini sampai sore tidak ada penolakan sama
sekali, Ingat tidak ada kata istirahat untukmu!”
2. Pola Asuh Permisif
Pengertian pola asuh permisif sangat berbeda sepenuhnya
dengan pola asuh otoriter, karena dalam pola asuh ini anak “dibebaskan” dalam
melakukan segala kegiatan dan keinginan apapun. Orang tua tidak memberikan
jarak dan batasan-batasan mana yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
Orang tua cenderung mendukung anaknya dalam melakukan kegiatan apapun, bisa disebut
dengan istilah “Memanjakan anaknya”. Efek samping atau akibat dari pola asuh
permisif adalah anak akan keras kepala dan tidak mau mengikuti aturan.
Cenderung suka memerintah sesuai dengan keinginannya. Ingin selalu mendapatkan
apa yang anak inginkan. Tidak pernah berkaca dari kesalahan karena orang tua
selalu mendukung anaknya dalam hal apapun.
3. Pola Asuh Otoritatif
Pengertian pola asuh otoritatif adalah, pola asuh yang
mendorong anaknya untuk mandiri namun, tetap menerapkan batasan dari apa yang diperbuat
agar mengetahui mana yang baik dan tidak juga mana larangan dan mana yang
menjadi kewajiban. Orang tua dalam pola asuh ini, cenderung penyayang dan
hangat terhadap anaknya. Jika melakukan kesalahan akan ada penjelasan maupun
peringatan tentang apa yang harus dilakukan setelahnya. Pola asuh ini
menggunakan pendekatan rasional dan demokratis, dalam hal ini anak bisa
mengemukakan pendapatnya lalu menjelaskan pada orang tua apa yang dirasakan.
Orang tua pula bisa memberi arahan yang baik bagi anak.
4. Pola Asuh Cuek/Tidak Peduli
Pengertian pola asuh cuek ini, cara mengasuh anak
dengan tidak memedulikan anaknya. Cenderung sibuk dengan kegiatan atau
kesibukan orang tua. Orang tua cenderung memikirkan masalahnya sendiri
ketimbang anaknya. Anak terpaksa menjadi pribadi mandiri yang kemudian di waktu
dewasa sadar ketidakhadiran orang tua dalam masa perkembangannya. Hubungan
orang tua dan anak pun akan meregang dengan sendirinya karena sifat orang tua
dari awal tidak memperdulikan sang anak.
4 macam pola asuh memiliki pengertian masing-masing
yang mana dapat disimpul pengasuhan yang positif untuk menjadikan anak yang
memiliki hubungan erat dengan orang tua adalah pengasuhan dalam pola
otoritatif, di mana adanya hubungan timbal balik antara orang tua dan anak.
Adanya pendekatan demokratif yang membuat anak dapat menyampaikan apa yang
ingin diutarakan. Meskipun begitu, tentu orang tua memiliki pola asuh
tersendiri dalam mengasuh anaknya, baik menggunakan satu macam pola asuh atau
pun mengkombinasikan beberapa pola asuh di waktu tertentu.
Berdasarkan pengertian pola asuh orang tua, pentingnya pola asuh sangat diperhatikan demi perkembangan si anak. Orang tua, lingkungan, dan pendidikan anaklah yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Kaitan anak dan orang tua juga perlu memiliki hubungan yang harmonis agar tidak ada miss komunikasi dalam proses anak yang berkembang menjadi dewasa.
0 Comments:
Posting Komentar
Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!