Kapan Kamu Wisuda? Kok lama?

    


    Sebel nggak sih? Selalu ditanya sudah wisuda atau belum. Padahal kamu sendiri masih bingung gimana cara menyelesaikan tugas akhirmu. Karna semakin lama kamu kuliah bukan malah mantap di jurusan yang sudah kamu pilih malahan semakin ragu jika pilihannya ini sudahkah benar dan sesuai dengan diri kita sendiri. Sampai-sampai ada sebuah pikiran yang paling umum di mahasiswa semester akhir "Apa aku salah jurusan?" atau malah insecure "Apa aku nggak mampu, ya? Keknya aku nggak bisa, deh!". 


    Bukan rahasia lagi jika banyak juga yang di awal semester sangat semangat menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa sampai mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan ataupun ekstra kampus untuk membuat hidupnya sebagai mahasiswa makin terasa, namun diakhir malah minder sampai untuk berkonsultasi pada pembimbing skripsi saja tidak berani. Takut salah judul! Takut nggak bisa jawab pertanyaan dosen! Takut karna memang belum dapat apa-apa untuk bahan skripsinya!

       

    Hah! Semakin tua semesternya bukan makin yakin malah makin goyah. Lika-liku kemahasiswaan yang sangat sering terjadi. Apalagi ketika melihat temannya sudah sidang dan wisuda diri sendiri malah belum menyelesaikan bab sampai akhir. Masih bingung metode pengambilan data, masih bingung akan meneliti siapa atau bahkan masih bingung buat menulis bab satunya.


    Nggak cuma nambah beban keuangan untuk bayar semester juga nambah beban mental karna semakin jauh dari teman-temannya. Miris sekali yang dulunya dekat kayak perangko kemana-mana bareng giliran waktu skripsian kayak siang dan malam, jauuuh banget! Sifat egois pada diri manusia muncul seketika, urusanmu ya urusanmu dan urusanku ya urusanku sendiri. Tetapi, kalau bingung bakal deh nanti mulai mendekat untuk mencari kesempatan meminta bantuan dan menghilang setelah mendapatkan apa yang diinginkan.


Tahu nggak, sih?

    Pertanyaan "Kapan kamu wisuda?" itu ditanyakan dengan tambahan membandingkan dengan teman yang sudah selesai bahkan sudah menikah dan memiliki anak  ... seperti membuat diri kita bukan malah termotivasi tetapi malah semakin down karena beban mental yang mempengaruhi. Keinginan mereka bukan pertanyaan yang disebutkan tadi, tetapi support secara lahiriyah dengan bantuan nyata apa yang sedang dibingungkan.


    Alasan klasik mengajukan pertanyaan "Kapan kamu wisuda?" sering terdengar jika sebagai penyemangat dan pengingat untuk menyelesaikan tugas akhir. Iya, memang kalian semua sudah selesai dengan akhir kalian. Bisa menghadapi kegundahan apa yang dipusingkan oleh orang lain. Bisa mencari solusi dari masalah yang menimpa. Bisa meluangkan waktu mengerjakan dengan baik.


    Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Pengingat tentang " Kapan kamu wisuda?" bukan lagi cara ampuh membuat seseorang yang lambat menyelesaikan tugas akhirnya akan cepat menyelesaikannya. Lebih baik tanyakan, "Ada yang bisa kubantu? Apa? Yang mana? Kalau bisa aku bantu!" Inilah pertanyaan yang menjadikan kita semangat mengerjakan.

So, Guys!

Stop pertanyaan "Kapan kamu wisuda?" tetapi berikan bantuan. 


    Jangan sampai niat yang baik itu berubah menjadi senjata yang melemahkan temanmu. Kehidupan mahasiswa tingkat akhir itu adalah masa rawan-rawannya. Emosi mahasiswa tingkat akhir sangat labil. Disenggol sedikit saja rapuh. Disindir semakin tak ada kekuatan untuk menyelesaikan. Sangat disayangkan malah ada yang membuatnya sebagai bahan candaan. Padahal mereka sendiri juga tahu betapa sulitnya mengerjakan tugas akhir. Seakan lupa bagaimana letih mereka dulu dan perjuangannya saat mengerjakan tugas akhir itu. Baiklah, lebih indah untuk saling menghargai masing-masing diri ini. Jangan membuat orang lain tersakiti dengan pertanyaan " Kapan kamu wisuda? Kapan kamu sidang? Kok belum selesai? Kok lama?".


Nanti, kalau ada teman kamu yang nanyai hal sama kasih aja link post ini suruh baca baik-baik biar paham!

    


0 Comments:

Posting Komentar

Salam cinta, mari berdiskusi di kolom komentar!